:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2394528/original/090127600_1540769870-vichai.jpg)
Ucapkan duka datang silih berganti mengiringi kepergian pemilik klub sepak bola Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha, yang telah dikonfirmasi meninggal dunia dalam kecalakaan helikopter di luar Stadion King Power, Leicester, Inggris, pada Sabtu 27 Oktober.
Pebisnis Thailand berusia 61 tahun itu adalah satu dari lima orang yang tewas ketika helikopteryang ditumpanginya kehilangan kendali dan jatuh di sebuah lahan parkir, setelah dirinya menyaksikan Leicester City meraih 1-1 melawan West Ham.
Dibawah kepemilikan Srivaddhanaprabha, sebaagaimana dikutip dari Sky Sports pada Senin (29/10/2018), Leicester mengamankan promosi ke papan atas pada tahun 2014 dan melawan kemungkinan 5.000-1, memenangkan gelar Liga Primer 2015/16.
Penyerang Jamie Vardy, yang mencetak 24 gol Liga Primer di musim Leicester memenangkan gelar, adalah salah satu pemain klub pertama yang mengucapkan duka kepada Srivaddhaprabha.
Dia menulis di Instagramk:"Berjuang untuk menemukan kata-kata yang tepat.... tetapi bagi saya Anda adalah legenda, seorang pria luar biasa yang memiliki hati besar, jiwa Leicester City Football Club.
Kapten Leicester Wes Morgan menulis di Twitter: "Benar-benar patah hati dan hancur berkenaan dengan berita tentang ketua kami."
"Seorang pria yang dicintai dan dipuja oleh semua orang disini, di LCFC dan seseorang yang saya pribadi sangat hormati," lanjutnya.
Pemain sepak bola asal Inggris yang paling tertutup, dan juga mantan kiper Leicester, Peter Shilton, mengklaim menyaksikan sendiri kecelakaan helikopter terkait.
Dia menulis di Twitter: "RIP ke pemilik @LCFC terbesar yang pernah ada. Ini adalah hal istimewa pernah bertemu dengannya dan belasungkawa kepada keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam tragedi semalam."
Raksasa sepak bola asal Spanyol, Barcelona mengtweet: "Ucapan duka kami menyertai dengan seluruh keluarga @LCFC. Istirahat dalam damai."
Saat ini, pihak Scotland Yard --dinas kepolisian Inggris-- masih menyelidiki penyebab kecelakaan helikpter itu. Laporan sementara mengatakan bahwa baling-baling tidak berfungsi dengan baik, mengakibatkan keseimbangannya rusak, dan kemudian gagal terbang.
Jatuh Saat Memulai Terbang
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2394294/original/067105400_1540713587-Helikopter-Bos-Leicester-City1.jpg)
Helikopter milik bos besar Leicester City jatuh di are parkir mobil di stadion kandang klub, King Power Stadium, Leicester, Inggris, usai lepas landas pasca-pertandingan antara Leicester CIty Vs West Ham United, Sabtu 27 Oktober 2018 malam waktu setempat.
Saksi mata mengatakan bahwa beberapa polisi tampak sempat berusaha menyelamatkan orang di dalam helikopter sesaat setelah capung besi itu terjatuh di are parkir stadion kandang Leicester City tersebut.
"Salah satu dari polisi itu mencari sesuatu dan yang lain, dia langsung lari ke helikopter dan dia berusaha memecahkan jendela," tambahnya.
"Kemudian ada ledakan dan mereka mundur karena api terlalu panas."
Fotographer lepas Ryan Brown sedang meliput pertandingan Leicester City vs West Ham United, melihat helikopter itu meninggalkan King Power Stadium sebelum jatuh. Namun ia tidak melihat apakah ada Srivaddhanaprabha di dalamnya.
Dia mengatakan kepada BBC Radio Leicester: "Mesin berhenti dan saya berbalik dan helikopter itu membuat sedikit suara desingan, seperti suara berderik."
"Helikopter itu hanya terdiam, aku berbalik dan itu hanya berputar, di luar kendali. Dan kemudian ada dentuman besar dan kemudian bola api besar."