2-11-1963: Kudeta Jadi Akhir Hayat Kakak Beradik Pemimpin Vietnam




Sejarah mencatat hari ini, 55 tahun lalu, menjadi akhir hayat Presiden Vietnam, Ngo Dinh Diem. Saudara laki-lakinya yang menjadi penasihat dirinyapun turut menjadi korban dalam eksekusi pemimpin negara tersebut.

Dikutip dari History.com, Jumat (2/11/2018), sehari sebelum dieksekusi, Presiden Diem digulingkan dari pemerintahan oleh pasukan militer Vietnam Selatan. Tentara Republik Vietnam (ARVN) mengepung Istana Gia Long di Saigon sepanjang malam.




Saat pasukan pemberontak memasuki istana, kakak-beradik Ngo tak ditemukan karena telah kabur ke sebuah tempat penampungan loyalitas di Cholon. Mereka ditemukan di sebuah terowongan yang menyambungkan tempat penampungan dengan istana.

Kakak-beradik Ngo kemudian sepakat untuk menyerah. Mereka dijanjikan diasingkan dengan aman. Tapi setelah ditangkap, mereka malah dieksekusi di belakang sebuah kendaraan pengangkut personel lapis baja oleh para perwira ARVN, dalam perjalanan kembali  menuju markas besar militer di Pangkalan Udara Tan Son Nhut, 2 November 1963.

Meskipun tak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan, tanggung jawab atas kematian kakak beradik Ngo mengarah kepada penjaga Minh, Kapten Nguyen Van Nhung, dan Mayor Duong Hieu Nghia. Keduanya yang menjaga kakak beradiik tersebut sepanjang perjalan.

Para kolega tentara Minh dan para pejabat AS di Saigon sepakat bahwa Minh lah yang memerintahkan eksekusi tersebut. Berbagai perkiraan motif bermunculan, termasuk bahwa kakak beradik tersebut telah dikhianati Minh saat melarikan diri dari Istana Gia Long, dan bahwa Ngo bersaudara tersebut dibunuh untuk menghindari kembalinya politik pimpinan mereka.

Para jendral Awalnya berusaha untuk menutupi eksekusi tersebut dengan bahwa kakak beradik tersebut melakukan bunuh diri, namun ini bersebrangan dengan foto-foto jenazah Ngo yang muncul di media.

Kudeta tersebut adalah puncak dari sembilan tahun pemerintahan keluarga autokrat dan nepotis di Vietnam Selatan.

Kematian Diem menjadi kabar gembira bagi banyak orang di Vietnam Selatan, tetapi juga menyebabkan kekacauan politik di negara itu. Amerika Serikat kemudian terlibat dalam upaya menstabilkan pemerintahan Vietnam Selatan dan memukul mundur pemberontak komunis yang menjadi ancaman kuat.

Kendati demikian Amerika Serikat  secara terbuka menolak tuduhan terlibat dalam perencanaan kudeta penggulingan Diem. Meski akhirnya terungkap bahwa para pejabat Amerika bertemu dengan para jendral Vietnam yang mengorganisasikan plot dan memberi mereka dorongan untuk melaksanakan rencana penggulingan dan pembunuhan Diem.

Alasannyacukup sederhana, Diem dianggap sebagai penghalang bagi pencapaian tujuan AS di Asia Tenggara.

Kekuasaan diktator Diem hanya berhasil mengasingkan sebagian besar rakyat Vietnam Selatan, dan penindasannya yang berutal terhadap protes yang dipimpin oleh para biksu Buddha selama musim panas tahun 1963 -- yang menyakinkan banyak pejabat Amerika bahwa itu menjadi pertanda Diem untuk pergi.

Partisipasi dalam penggulingan rezim Diem mengisyaratkan ketidaksabaran yang tumbuh dengan manajemen perang Vietnam Selatan.

Sejumlah sumber menyebut penggulingan Diem menandai puncak kudeta sukses bekingan CIA pimpinan Jendral Duong Van Minh.

Sementara itu pada tanggal yang sama tahun 1982 tercatat sebagai momen saat 3.000 orang tewas dalam kebakaran terowongan di Afghanistan. Lalu pada 2 November 1957 Texas digegerkan dengan penampakan 'UFO' di wilayah Levelland.