Yang mengakibatkan naiknya air laut hingga ke wilayah pesisir barat Banten disebut bukan yang pertama kali terjadi. Kejadian seperti in juga pernah terjadi di wilayah tersebut sebelumnya.
Ketua Harian PHRI Banten, Ashok Kumar mengatakan, 10 tahun lalu, kejadian serupas juga pernah terjadi. Namun skalanya lebih kecil yaitu di wilayah Pasauran, sekitar Cinangka dan penimbang.
"10 tahun lalu pernah terjadi, air sampai naik. Tapi hanya didaerah Pasauran, Cinangka, Panimbang,"ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (23/12/2018).
Namun AShok enggak menyebut kejadian ini sebagai tsunami. Lantaran masuknya air laut tidak merata diseluruh pesisir barat Banten.
"Itu bukan tsnunami. Itu air pasang yang tinggi karena dampaknya tidak merata. Ada yang kena, ada yang tidak," tandas dia.
Sebanyak tujuh hotel diwilayah peseisir barat Banten mengalami kerusakan akibar terjangan tsunami Anyer. Namun, belum diketahui berapa kerugian akibat kerusakan tersebut.
Dari data yang dihimpun PHRI sejauh ini, kerusakan yang terjadi masih sebatas kerusakan ringan. Belum ada hotel yangdilaporkan ambruk akibat kejadian tersebut.
Dari data yang dihimpun PHRI sejauh ini, kerusakan yang terjadi masih sebatas kerusakan ringan. Belum ada hotel yang dilaporkan ambruk akibat kejadian tersebut.