8 Fakta Menarik Resident Evil 2 REmake

resident evil

Resident Evil 2 yang diluncurkan pada 1998 silam untuk platform Playstation adalah sebuah permata survival-horror yang sukses menorehkan teror sekaligus memori bahagia para gamers. Game ini mengambil langkah transisi yang dramatis dari iterasi pertama pada hampir segala aspeknya. Nyaris dua deade berselang, secara mengujutkanCapcom kembali memperkenalkan game yang sama yang kali ini hadir dalam kemasan jauh lebih modern, Resident Evil 2 REmake.

Capcom mengerti bahwa penggemar menginginkan sebuah game remake yang tak hanya mengedepankan polesan segi visual. Mereka jgua menawarkan sisi kebaruan ang lebih kaya tanpa menghilangkan nilai historis dan nostalgia. Mengacu pada sekeping demi sekeping cuplikan yang telah dipamerkan, bisa dipastikan bahwa game ini bukanlah upaya Capcom hanya untuk mereguk untung semata.

Jadi, apa saja hal-hal baru yang bakal gamers nikmatin dari game ini? Cari tahu jawabannya dalam sederet fakta Resident Evil 2 REmake berikut ini!


1. Peralihan Perspektif yang Lebih Modern

Resident Evil era Playstation generasi pertama dikenal sebagai game yang menawarkan ciri khas sudut pandang kamera statis (Fixed Camera) dan tank control. Resident Evil 2 termasuk yang mengadopsi sistem serupa. Akan tetapi, pada versi remake-nya, Capcom memilih untuk beralih kesudut pandang orang ke-3 alias third person shotter dengan dilengkapi mode kamera Over-the-shoulder yang sudah dipopulerkan sejak Resident Evil 4.

Ketuputusan ini dilatari oleh harapan mereka supaya gamers bisa lebih nyaman kala mengekplorasi lingkungan sekitar hingga detail terkecil dari kota mati Racoon City serta meningkatkan intensitas ketegangan saat dihadapkan pada zombie Lagipula, percayalah, sistem perspektif lama yang ada pada seri lawasnya sudah sangat ketinggalan zaman. Dilihat dari cuplikannya, terbukti bahwa meskipun game ini hadir dengan sstem yang lebih moden, kita justru mampu merasakan nuansa horor yang jauh lebih modern, kita justru mampu merasakan nuansa horor yang jauh kental tatkala menyusuri lorong-lorong gelap kantor polisi R.P.D.


2. Sherry Birkin Jadi Karakter Playable

Sherry Birkin adalah putri semata wayang dari dua ilmuwan mashyur Umbrella, William dan Annette Birkin. Dalam game lamannya, dia hanya berperan sebagai gadis NPC yang butuh uluran pertolongan. Namun, dalam game terbaru ini, gadis yang kelak jadi Agen Federal AS ini bakal jadi karakter yang dapat kita kendalikan.

Dalam sekilas cuplikan yang pernah dibagikan, Capcom memamerkan sebuah area yang benar-benar baru, The Orphanage. Banyak yang berspekulasi bahwa ini adalah pertanda bahwa akan ada skenario sampingan di tengah narasi utama yang menugaskan kita bermain sebagai Sherry. Mungkin alur ceritanya akan mirip seperti Ashley Graham yang harus melarikan diri dari kejaran musuh tanpa dilengkapi satupun senjata di Residen Evil 4.


3. Label REmakeBukan Definisi yang Tepat

Resident Evil versi 2019adalah sebuah game remake. Akan tetapi, pihak developer menegaskan bahwa menyebutnya sebagai game remake juga di rasa kurang tepat. Sang Brand Manager, Mike Lunn, mengatakan bahwa ini merupakan game baru yang dibangun di atas fondasi Resident Evil 2 klasik.

Pernyataan Mike ada benarnya. Walaupun masih mengacu pada kerangka cerita utama yang sama dengan pendahulunya, versi pembaruan ini telah mengalami perubahan nyaris total yang begitu kentara disana-sini terhadap jenis puzzle, loker senjata, desain lingkungan, lokasi penempatak zombie, atau pun elemen ekstra lainnya. Penggunaan RE Engine yang menjadikan virus game ini jadi semakin tampak realistis juga cenderung mendukung sanggahan Lunn.


4. Penggunaan Sistem Adaptive Difficulty agar Lebih Dinamis

Sistem yang (lagi-lagi) melakoni debutnya sejak Resident Evil 4 ini diciptakan utuk mengatur tingkat kesulitan permainan secara otomatis. Artinya, kalau kalian cupu dan gampang mampus, sistem akan menilai kinerja kalian dan menyetel turun tingkat kesulitannya. Sebaliknya, kalau kalian mainnya kayak profesional, musuh-musuh bukannya berkurang, tapi justru bakal lebih membludak dan dibikin makin ganas.

Produser Yoshiaki Hirabayashi dalam sebuah kesempatan wawancara di E3 2018 lalu berujar bahwa sistem Adaptive Difficulty ini dipasang supaya pengalaman gaming kita makin seru. Pihaknya juga tak lupa untuk  menanamkan fitur Auto Save. Fitur Auto Save ini bisa diaktifkan atau dimatikan sesuai keinginan kita.


5. EMF Visualizer, Gawai Retas sang Wanita Mata-mata

Dalam game ini, Ada Wong punya jatah tampil yang lebih dominan ketimbang sesi playable singkatnya di ER2 original. Mungkin saja perannya dalam inti cerita juga akan lebih vital. Mata-mata cantik ini akan hadir dengan mantel elegan dan kostum merahnya yang modis. Namun, ada temuan yang lebih menarik pada diriinya, yaitu Electro Magnetic Field Visualizer.

EMF Visualizer adalah sebuah perangkat berbentuk pistol yang dapat memindai dan meretas komponen elektronik yang tersembunyi dari balik tembok. Alat canggih ini sepertinya diperkenalkan untuk lebih memeriahkan aktivitas berteka-teki kita. Saat menyimak cuplikannya, kalian bisa melihat Wong menggunakan alat ini untuk mengakses area tertentu. Dalam prosesnya, penggunaa alat ini enggak akan mudah karena kalian juga mesti mempertimbangkan faktor serangan zombie dan kerajaan Tuan X.


6. Makin Aman dengan Defensive System

Sistem Quick Time Event (QTE) yang disuntikkan pada RE4, RE5, dan RE6 dianggap satu dari segelintir faktor yang ikut andil dalam membuat gameplay jadi cenderung "ngaaction"sekaligus mengurangi kadar horor. Resident Evil 2 REmake membawa Defensive System yang kurang lebih sama-sama bersifat QTE. Namun, terasa lebih harmonis dengan nuansa survival-nya lantaran tak serta-merta membuat Leon dan kawan-kawan jadi jauh lebih superior dari pada musuh.

Sistem yang awalnya muncul pada Resident Evil REmake ini memungkinkan pemain untuk mencegah dampak damage saat disergap oleh zombie dengan cara menancapkan pisau dari inventori  (atau menjejalkan granat ke mulut Lickers). Khusus untuk pisau, senjata ini bisa dicabut kembali dari tubuh mayat hidup. Selanjutnya, kalian masih bisa memanfaatkan sistem ini untuk beberapa kali lagi meski ada batasannya. Kalau pisau itu sudahh tumpul atau rusah, kalian mesti cari pisau pengganti yang lain. Hal inilah yang bikin Defensive System RE2 REmake jadi sangat menarik.


7. Mode 4th Survivor dan Tofu akan kembali!

Salah satu nilai jal Resident Evil 2 adalah hadirnya mini-game yang dapat dijajal ketika kampanye utamanya tuntas diselesaikan. The 4th Survivor adalah mode sampingan yang bisa dibuka apabla kita berhasil menamatkan dua skenario utama dengan mengemas ranking A. Mini-game yang sejatinya merupakan cerita canon ini mengetengahkan HUNK, seorang agen special Umbrella. Usai merebut sampel G-Virus dari tangan William Birkin, dia diperintahkan untuk mengevakuasi diri dari Racoon City.

Pendekatatan mini-game yang lebih unik dan absurd adalah The Tofu Survivor. Pada dasarnya, ini sama saja seperti misi yang diemban oleh HUNK. Namun, alih-alih memerankan si prajurit keren bertopeng gas tersebut, kita justru harus mengontrol sebongkah besar tahu balok. Mode Tofu menawarkan tingkat kesulitan yang lebih gawat sebab dia hanya bersenjatakan pisau dan membawa beberapa tanaman herbal.


8. Tersedia Kostum Lawas dan Ekstra

Bukan Resident Evil namanya jika tidak menyediakan variasi kostum atraktif untuk tiap-tiap karakternya. Dalam game ini, selain kostum default, terdapat pula masing-masing satu buah kostum klasik yang dipakai oleh Claire dan Leon di seri originalnya. Itu untuk salinan Standard Edition. Sedangkan, pada kepingan cakram Delixe Edition, ada tambahan Noir Costume dan Military Costume (Claire Redfield) serta Noir Costume dan Arkalay Sherif (Leon S. Keneddy).

Claire diperlakukan sedikit lebih spesial karena gadis ini mendapat satu ekstra kostum Elza Walker. Siapa itu Elza Walker? Elza enggak lain dan enggak bukan adalah karakter yang sedianya diplot sebagai pemeran cewek utama dalam Resident Evil 2. Seiring dengan pengembangan dan pertimbangan yang lebih matang, pada akhirnya Elza digantikan oleh Claire Redfield. Selain sama-sama tampil cantik, persamaan dua karakter ini adalah kecintaan mereka terhadap sepeda motor.