Cerita Dota 2: Tukang Jagal yang Haus Darah, Pudge

cerita dota 2 pudge

Sebagai salah satu Hero yang populer, Pudge bisa jadi karakter yang paling sering dimainkan. Setiap pemain Dota 2 seenggakna pasti pernah memakai Hero ini sekali selama bermain. Mekanisme yang cukup mudah serta peran yang fleksibel bikin dia punya persentase pick yang sangat besar. Wajar kalau di setiap pertandingan pastinya lo akan menemukan Pudge entah sebagai lawan atau sebagai kawan.

Nah, apakah lo penasaran sama kisah latar belakang Hero ini? Lo wajib banget tahu biografi karakter unik ini lewat ulasan berikut.

Hidup di dunia penuh mayat

cerita dota 2 pudge

Nah, kalau lo sempat memainkan versi game ini saat jadi mods untuk Warcraft III lo bisa menemukan fakta kalau karakter ini diambil dari karakter Undead bernama Abomination. Dia adalah mayat yang dihidupkan  lewat hasil eksperimen menyambungkan sisa-sisa kehidupan. Bekas jahitan luka serta organ tubuh yang menonjol keluar jadi ciri khas Pudge sedari dulu.

Ini sepertinya dibawa saat Pudge diperkenalkan di Dota 2. Nuansa mayat hidup dengan tubuh gempal yang enggak beraturan masih melekat di dalamnya. Yang istimewa adalah kalau Hero tersebut kini diceritakan hifup memunguti sisa mayat disebuah padang sisa peperangan bernama Fields of Endless Carnage. Katanya, ditempat itu setiap mayat korban peperangan dibuang secara cuma-cuma sehingga Pudge dengan senang hati memungutinya. Untuk dimakan.

Jadi tukang jagal kerajaan

Lewat voice over di karakter ini, Pudge berkata dirinya pernah melayani seorang Raja. Jadi tukag jagal kerajaan, dia merasa kalau waktu tersebut jadi salah satu favoritnya. Nampaknya, bakat tukang jagal ini yang membuat Pudge punya hasrat terpendam untuk memutilasi daging. Lo bisa lihat kemampuannya seperti Meat Hook atau Dismember yang punya kesan kalau Pudge ingin mengoyak daging lawan-lawannya.

Balik lagi ke referensi terdahulunya, Pudge memang punya gelar Butcher alias tukang jagal secarah harfiah. Desain karakter ini juga punya tampilan celemek dan pisau daging yang merealisasikan bentuknya. Yang unik adalah beberapa karakter lain di Dota 2 memang enggak punya karakteristik Humanoid. Di asna Pudge akan berkata kalau beberapa daging makhluk yang dia rasakan di Dota 2 enggak semuanya lezat.

Pelayan Dewa Kematian yang haus darah

Jadi salah satu Hero favorit, Pudge mendapatkan Arcana sebagai artefak kosmetik tertinggi di Dota 2. Seperti Arcana sebelumnya, ini memberi Pudge suatu jalan cerita baru, Senjata rantai dengan mata pisau tajam yang seakan tumbuh di belakang punggungnya di namakan Chains of Absession. Awalnya, artefak ini diciptakan oleh sekte suci untuk menangkal pasukan Dewa Kematian. Tapi, justru para pelayan kematian bisa membaluikkan efeknya sampai akhirnya menemukan mayat hifup gempal ini sebagai tuan yang paling cocok.

Artefak ini cukup punya misteri yang belum terungkap. Salah satunya lewat deskripsi yang mengatakan kalau sekte suci yang diduga memuja suatu entitas suci bernama Rumusque. Pastinya ini punya cerita tersendiri untuk mengungkap entitas penting selain beberapa Fundamentals yang telah jadi Hero di  Dota 2.