Pasukan Amerika Serikat melakukan serangan udara di Somalia. Operasi tersebut menewaskan 52 militan Al-Shabab.
The Guardian melaporkan bahwa militer AS mengatakan pihaknya melakukan serangan udara di Somalia, menanggapi serangan terhadap pasukan Somalia.
Sementara New York Post menyebutkan, serangan udara militer AS pada Sabtu 19 Januari itu adalah yang paling mematikan di Somalia dalam beberapa bulan terakhir.
Kelompok Al-Shabab mengendalikan sebagian besar pedesaan Somalia selatan dan tengah, mereka terus melakukan serangan terhadap militer dan pemerintahan di ibu kota, Mogadhsu, dan di sejulah tempat lain. Terroris tersebut juga mengaku bertanggung awab atas serangan mematikan disebuah kompleks hotel mewah di Nairobi, Kenya pada Selasa 16 Januari 2019.
Sebuah pertanyaan Komando Afrika AS mengatakan serangan udara itu terjadi pada Sabtu 19 Januari waktu setempat, di dekat Jilib di wilayah Juba Tengah. Pihak AS mengatakan pasukan Somalia diserang oleh "kelompok besar"ekstremis yang terkait Al-Qaeda.
Pertanyaan itu tidak mengatakan berapa banyak pasukan Somalia yang terbunuh atau terluka. Pun demikian dengan laporan orang Amerika yang jadi korban.
Al-Shabab menegaskan melalui kantor berita Shahada bahwa serangannya terhadap dua pangkalam militer Somalia dan menewaskan sedikitna 41 tentara. Mereka menggambarkan lokasi serangan merupakan daerah bar Sanjuni yang dekat kota Pelabuhan Kismayo.
Sejauh ini belum ada komentar langsung dari Pemerintah Somalia.
Di neagara tetangga Ethiopa, televisi pemerintah mengutip Kementerian Pertahanan mengatakan lebih dari 60 militan Al-Shabab terbunuh dan empat kendaraan yang sarat dengan bahan peledak telah dihancurkan.Ethiopia berkontribusi pasukan untuk misi penjaga perdamaian Uni Afrika multinasionaldi Somalia, negara itu memiliki pasukan disana secara independen di bawah komando tentara Ethiopia.