Suasana haru mewarnai pidato Tahun Baru terakhir Kaisar Jepang Akihito sebelum turun takhta tahun ini. dalam pidatonya dihadapan ribuan , orang mendoakan dunia ini damai.
Dikutip dari VOA Inodnesia, Kamis (3/1/2019), pihak Istana Kekaisaran Jepang mengatakan, lebih dari 114.600 orang mendatangi kediaman resmi kaisar.
Jumlah itu masih bertambah karena warga masih berdatangan untuk melihat Kaisar berusia 85 tahun itu untuk memberikan tradisi pidato tahunan.
Akihito akan menjadi Kaisar Jepang pertama yang turun takhta dalam dua abad pada saat dia mengakhiri secara resmi kekuasaan selama tiga dasawarsa pada 30 April nanti.
"Selamat Tahun Baru. Saya dengan tulus merasa senang merayakan tahun baru bersama Anda dibawah langit yang cerah," kata Akihito kepada kerumunan massa yang melambaikan bendera Jepang dan meneriakkan "Banzai" yang artinya panjang umur.
"Saya berharap tahun ini akan menjadi tahun yang baik bagi banyak orang," Akihito yang bertutur kata lembut.
Akihito, yang mengenakan setelan jas warna gelap, didampingi oleh Permaisuri Michiko dan angota keluarga lainnya.
"Saya berdoa untuk perdamaian dan kebahagiaan warga kita dan dunia," ktanya menambahkan.
Dalam pidato tahunan hari ini, Akihito diharapkan tampil sebanyak lima kali untuk berpidato dihadapan rakyatnya.
Pada pagi hari, orang-orang yang datang meneriakkan "Terima kasih banyak," saat Kaisar melambaikan tangan dan lainnya menyanyikan lagu kebangsaan. Bahkan, seorang perempuan yang berada dibarisan depan tampak meneteskan air mata saat dia melihat kearah balkon, di mana kaisar dan keluarganya berdiri.
"Saya datang kemari bersama ibu saya untuk melihat kemunculan terakhirnya (Akihito) sebagai Kaisar Jepang dalam ingatan kami," kata Yume Nishimura, seorang mahasiswi, saat dia mengantre untuk masuk ke istana.
"Saya ingin menyampaikan kepadanya bahwa kami menghargai kerja kerasnya untuk negara,'' imbuh Nishimura kepada AFP.