(REVIEW) Apex Legends

apex legends

Kayaknya, tren Battle Royale masih akan berlangsung untuk waktu yang cukup lama. Lihat saja kehadiran deretan game baru yang mengadaptasi genre tersebut. Salah satu yang baru datang adalah Apex Legends besutan Respawn dan Electronic Arts. Berhasil memadukan pilihan karakter dan peran, pertempuran Battle Royale yang mereka sajikan jadi salah satu yang adiktif. Wajar kalau pada akhirnya banyak rekor terpecahkan seperti jadi satu-satunya game yangberhasil dimainkan lebih dari 10 juta pemain dalam waktu tiga hari?

Penasaran bentuk sama kesan yang berbekas kalau lo memainkan Apex Legends? Simak ulasannya berikut ini!



Pilihan Karakter dan Fungsi

Salah satu bentuk yang ditawarkan oleh Apex Legends adalah kehadiran karakter yang memiliki peran dan keunikan tersendiri. Wajar kalau pada akhirnya banyak yang menyebut Apex Legends sebagai buah kandung Fortnite, Team Fortress, dan Overwatch. Kalau biasanya Battle Royale menawarkan sistem kompetisi jadi yang terbaik dengan menyedeiakan fitur solo dan tim, kini mereka membatasi interaksinya hanya sebagai team-based.

Bersama dengan pemain lain, kalian harus membentuk tim terbaik dari delapan pilihan karakter Legends yang mereka keluarkan. Ada yang berperan sebagai tank, support atau main dan pertimbangan ini mebuat lo harus bisa menyesuaikan gaya setiap kali bermain. Memang pada akhirnya lo akan berkaca pada kemampuan aim akrena game ini mengambil mekanik first person shooter, tapi semua balik lagi ke pertarungan sengit yang bisa mengubah hasil.



Mekanisme Battle Royale yang Sengit

Karakter yang lo mainkan akan punya tiga kemampuan yakni Tactical, Passive dan Ultimate Ability. Itulah mengapa pilihan karakter jadi slah satu hal yang penting sebelum lo mulai turun dar kapal. Desain medang yang cukup sempit membuat area pertarungan antara lo dan skuat lain yang berpencar jadi sangat berpengaruh dengan pertimbangan karakter. Karakter gesit akan mampu melakukan flanking di area tertutup sementara tank dan support akan jadi peran krusial di area terbuka.

Dihapusnya parasut dan sistem gliding yang cepat di game ini membuat lo harus siap menemukan arah pendaratan. Di dalam game ini, sang pengembang juga dengan cermat menyisipkan hal baru yakni membagi area looting pada beberapa tier yang menentukan arah pertarungan. Haruskah lo bertaruh nyawa untuk berebut looting paling bagus atau justru menghindari konflik untuk waktu yang lebih tepat nanti?

Enggak cukup hanya itu, Apex Legends juga berhasil memberdayakan sistem recovery karakter yang cukup menantang. Kalau lo mati, ada kesempatan anggota tim lo untuk bisa mengembalikan kalian ke dalam gam lagi dengan mengambil banner dan memanggil kembali karakter yang mati di tempat respawn yang tersebar. Kecermatan ini menuntun gameplay yang penuh kejutan.



Sistem Free to Play Sungguhan dari EA

Pastinya banyak yang skeptis mendengar kalau Apex Legends di-publish oleh Electronic Arts. Perusahaan game yang beberapa tahun belakangan doyan milkin para pemainnya ini ternyata bisa menahan hasratnya untuk menyediakan game free to play yang sangat baik. Dari delapan karakter yang dikeluarkan lebih dulu, hanya dua yang dikunci dan harus dibeli menggunakan poin atau cash.

Enggak hanya itu, diatas kertas, semua balik lagi ke preferensi bermain dan kemampuan penggunanya untuk bisa memaksimalkan karakter Legends yang dia pakai. Kalau lo punya Mirage dan Caustic tapi enggak bisa bermain bagus dengan anggota tim lo, jangan mimpi bisa jadi Champion di game ini.