Penembakan di Masjid Selandia Baru, Nasib 1 WNI Belum Diketahui Keberadaannya

Penembakan di Masjid Selandia Baru

Penembakan di masjid Selandia Baru tercatat menelan korban tewas hingga 49 orang dan mengakibatkan puluhan lainnya luka-luka.

Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) juga terkena dampak insiden penembakan di masjid Selandia Baru itu. Mereka berada di sana saat kejadian untuk salat Jumat.

Kementerian Luar Negeri RI, melalui informasi yang dihimpun oleh KBRI Wellington, menyatakan bahwa untuk sementara, ada 8 WNI yang terdampak kasus penembakan di masjid Selandia Baru, tepatnya, di Christchurch pada Jumat 15 Maret 2019. Laporan itu memperbarui kabar mengenai jumlah WNI yang terdampak, yang sebelumnya di sebut hanya berjumlah enam orang.

Dari total delapan, enam WNI terdampak di Masjid Al Noor, namun satu diantaranya hingga saat ini masih hilang kontak dengan pihak kedutaan. sementara dua lainnya terdampak di Masjid Linwood (Linwood Islamic Centre), diketahui terluka namun tengah mendapat perawatan medis. Kedua TKP berada di area kota Chrischurch.

"Dari 6 WNI yang diketahui berada di Masjid Al Noor pada saat kejadian penembakan hari ini, 5 orang telah melaporkan ke KBRI Wellington dalam keadaan sehat dan selamat," jelas KBRI Wellington.

"Sementara 1 orang atas nama Muhammad Abdul Hamid masih belum diketahui keberadaannya," lanjut pernyataan itu.
Sementara dari Masjid Linwood, KBRI Wellington menerima kabar bahwa terdapat 2 WNI (seorang ayah dan anaknya) yang tertembak.

"Kondisi sang ayah atas nama Zulfirman Syah masih kritis dan dirawat di ICU RS Christchurch Public Hostipal. Sementara anaknya dalam keadaan yang lebih stabil,"lanjut KBRI.

Hingga kini KBRI di Wellington, Selandia Baru masih terus melakukan pemantauan dan menyiapkan bantuan kekonsuleran, terkait peristiwa penembakan tersebut.

Penembakan pada hari Jumat itu menewaskan 49 orang , 41 diantaranya meninggal di Masjid Al-Noor, 7 orang di Masjid Linwood, dan seorang lagi meninggal di Christchurch Public Hospital.

KBRI sejauh ini telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh warganegara Indonesia di Selandia Baru, termasuk di bandara Christchurch, dalam rangka pengiriman bantuan dan tim konsuler ke sana.

Bandara Christchurch sendiri sejak JUmat sore ditutup otoritas setempat demi alasan keamanan.

Data Sementara

Staf KBRI, Adek Triana Yudhaswri mengatakan, bahwa data itu masih bersifat sementara.

"Semoga tidak bertambah," jelas Adek melalui pesan singkat.

Ia juga menjelaskan bahwa haru Jumat pihak kedutaan belum bisa menjangkau Christchurch karena otoritas menutup bandara setempat pasca-kejadian penembakan di masjid Selandia Baru.

"Bandara di Christchurch setelah kejadian penembakan ditutup. Besok pak Dubes (RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya) dan staf akan kesana,"jelasnya.

Pedana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut penembakan di masjid itu sebagai insiden terkelam dalam sejarah Negeri Kiwi.