5 Kenyataan Sebenarnya yang Ditampilkan Serial Chernobyl

serial chernobyl

Serial Chernobyl dinobatkan sebagai serial HBO dengan skor tertinggi di IMDB sepanjang masa. Enggak bisa disangkal bahwa lima episodenya telah menjadi hit besar karena ditampilkan sebagai kisah dongeng episodik yang dibuat luar biasa.


Dari kenyataan mengerikan soal dampak bencana yang masih dirasakan sampai hari ini, serial Chernobyl pun enggak terlepas dari pro dan kontra faktanya. Memang, kejadian yang ditampilkan itu nyata, tapi bukan berarti seluruhnya fakta.

Bumbu-bumbu drama dan horor yang enggak sesuai fakta sengaja ditampilkan demi memperkaya cerita. Lalu, apa kebenaran yang ditampilkan oleh sang penulis, Craig Mazin dan sutradara Johan Renck? Yuk, simak!


1. Tiga Penyelam Sukarelawan

Episode dua berakhir dengan menegangkan ketika tiga penyelam turun ke kedalaman Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl untuk mengalirkan air. Para penyelam Chernobyl terdiri dari Valeri Bespalov (insinyur senior), Alexei Ananenko (insinyur mekanik) dan Boris Baranov (pengawas shift) yang semuanyamengajukan diri untuk pergi ke pabrik dan memuka katup air.

Aspek ini juga memunculkan pertanyaan, apakah tia penyelam tersebut tewas karena radiasi akut? Sang penulis, Craig Mazim menjawabnya bahwa dua dari mereka masih hidup sampai sekarang, yaitu Alexei dan Valeri. Sedangkan Boris meninggal pada 2005 karena serangan jantung dan diberi anugerah kehormatan.

serial chernobyl

Ini contoh yang bagus tentanng bagaimana narasi perlu disatukan dengan fakta akurat. Sebagai seorang penulis, Mazin bermaksud menyajikan kisah paling jujur yang dia bisa tampilkan.


2. Visual Soviet pada 1980-an

Serial ini telah mendapat tepuk tangan meriah atas representasi budaya Uni Soviet, meski pada saat terjadi bencana. Desainer produksi jelas melakukan banyak penelitian untuk memastikan film ini menghadirkan visual nyata.

Serial Chernobyl bisa terlihat ekstetis, meski alurnya heaby dan dark. Dilihat dari pakaian, dekorasi, teknologi, dan desain pabrik yang memasukkan unsur keaslian serial ini. Ada stereotip Soviet, terutama di TV barat, dan akan mudah untuk memasukan ini dalam pertunjukan, tetapi mereka sebagian besar ditinggalkan di luar Chernobyl.


3. Kecelakaan Helikopter

Dalam adegan awal episode 2 ketika Valery Legasov dan Boris Shcherbina berdiskusi untuk menjatuhkan pasir timah di atas inti reaktor yang terbakar. Adegan ini diakui karena fakta keberanian kru helikopter Chernobyl yang mengorbankan diri untuk menyelamatkan jutaan korban jiwa.

Legasov mengatakan kepada pilot bahwa helikopter enggak boleh terlalu dekat dengan kepulan asap, mengingat radioaktivitas dapat mengganggu kontrol helikopter dan itu pasti akan mempengaruhi semua orang di dalamnya.

serial chernobyl

Faktanya, kejadian ini dipilih untuk menggambarkan segitu bahayanya medan radiasi meski hanya kepulan asap. Laporan terakhir menyatakan bahwa sang pilot, Anatoly Grishchenko meninggal karena gagal jantung, empat tahun setelah ledakan Chernobyl.

Dia dan beberapa orang lainnya dalam operasi itu dberikan predikat sebagai pahlawan Uni Soviet, kehormatan tertinggi negara itu.


4. Pencarian Bukti Ledakan

Meskipun mungkin enggak diketahui secara pasti sampai sejauh mana pemerintah tahu tentang kesalahan PLTN Chernobyl, serial ini melakukan pekerjaan yang baik untuk menceritakan kisah dramatis tentang penyingkapan masalah.

Episode terakhir serial Chernobyl hampir sepenuhnya bertumpu pada ide ini. Ketika Valery Legasov memperdebatkan apakah tutup inti RBMK bisa meledak dan soal apa yang sebenarnya terjadi dalam bencana Chernobyl.

Serial ini enggak sekeren Game of Thrones secara visual, melainkan lewat dialog yang diucapkan para karakter yang pandai membawa penonton enggak bosan nonton serial ini.


5. Penderitaan Korban

Soal bencana yang ditampilkan dalam serial Chernobyl memang isinya kalau enggak pencarian fakta, ya, pendekatan korban. Tiap adegan penderitaan, kerap bikin penonton bergidik ngeri. Lantas, seperti apa penderitaan para korban sebenarnya?

Banyak orang yang terkena dampak, sampai menderita akiban ledakan PLTN Chernobyl. Ini berlaku bagi orang-orang pertama di tempat kejadian.  Mereka menanggung beban paling berat di radiasi nuklir, juga mereka yang tinggal di Kota Prupyat yang mengalami komplikasi kesehatan akibat ledakan itu.