Dinilai Rugikan AS, Donald Trump Umumkan Perang Dagang Terhadap India

Sambangi Donald Trump, PM India Bahas Kelompok Militan di Perbatasan

Pemerintah Donald Trump mengumumkan pada Juma 31 Mei, bahwa Amerika Serikat (AS) menanggalkan status khusus bagi INdia atas tarif perdagangan kedua negara, menysul bentrokan yang semakin dalam mengenai perlindungan India terhadap pasarnya.

Gedung Putih mengatakan bahwa itu akan menghentikan akses pasar preferensial India ke AS per 5 Juni mendatang.

Dikutip dari The Straits Times, pemberitahuan itu mengklaim bahwa India tidak memberi Amerika Serikat "akses yang adil dan masuk akal ke pasarannya".

Kebijakan terkait juga akan berlau untuk tarif India pada panel surya dan pengolah limbah yang disepakati Donald Trump pada tahun lalu, sehingga turut berdampak pada kesepakatan serupa yang ditandatangani AS dengan beberapa negara berkembang.

Langkah itu akan menghantam sejumlah eksportif produk India seperti tekstil, perhiasan, suku cadang mobil dan produk pertanian.

Lebih dari itu, dimulainya perseteruan dagang antara AS dan India juga akan memperburuk hubungan kedua negara, terutama setelah Trump menuduh New Dehli mulai enggak bersekutu untuk melawan pengaruh China.

Padahal, pasca-terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS ke-45, ia dan Perdana Menteri India Narendra Modi menekankan hubungan dekat keduanya.


Status Khusus Bagi Beberapa Negara Indo-Pasifik

Pada 2018, Trump mengeluarkan kebijakan luar negeri bertajuk "Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka", di mana memberikan status khusus bagi kelompok "Quad", yang terdiri dari AS, India, Jepang, dan Australia.

Namun, hubungan terus memburuk sejak saat itu.Trump telah jauh lebih fokus pada pertarungan perdagangan  di bidang lain, termasuk negosiasi dengan China, Eropa dan Jepang, serta upaya untuk meratifikasi perjanjian perdagangan baru dengan Kanada dan Mexico.

Telat disadari, tensi perdagangan dengan india diam-diam membara setelah negara itu menolak upaya AS untuk membuka pasar bagi produk susu, peralatan medis, dan barang-barang lainnya.


Tarif Perdagangan India Dinilai Tinggi

Perusahaan teknologi AS juga dikabarkan mengeluh tentang langkah-langkah yang digunakan India untuk melindungi industri internetnya.

Dan trump telah mengkritik India khusunya karena mengenakan tarif tinggi pada sepeda motor AS.

"India adalah negara dengan tarif sangat tinggi, dan mereka menagih dalam jumlah yang luar biasa,'' kata Trump pada bulan Maret.

Program yang dikeluarkan India, yang disebut Sistem Preferensi Umum, dirancang untuk memungkinkan negar-negara berkembang dalam mengurangi kemiskinan melalui perdagangan.

Sekitar US$ 5 miliar (setara Rp 71,4 triliun) dann total US$ 83,2 miliar barang yang dikirim India ke Amerika Serikat tahun lalu, di mana telag memenuhi syarat untuk pembebasan tarif.