Siapa bilang developer game dalam negeri enggak bisa menciptakan game yang unik? Tengok saja Run Roll Rumble yang dikembangkan oleh Benua Softworks. Setelah mencuri perhatian di ajang Game Prim 2019 lalu, salah satu game mereka resmi dirilis untuk platform konsol dan PC lewat Steam.
Game bertema brawler ini bakal menguji ketangkasan kalian untuk menjatuhkan lawan. Penasaran sama kualitasnya? Simak ulasannya berikut ini!
Grafis yang Memanjakan Mata
Ukuran ukuran game dalam negeri, keberhasilan Benua menggunakan Unreal Engine untuk mengembangkan Run Roll Rumble perlu diapresiasi. Mengambil kontur yang punya realisme kartun, game ini sangat ramah di mata.
Di dalam game, pemain bisa memilih karakter serta lokasi pertarungan yang cukup unik. Beberapa dari mereka tampil rapi dan kelihatan membentuk permainan yang cukup solid.
Sang pengembang bahkan tampil nyeleneh dengan membuat sebuah stage yang sangat tricky bernama Afterlife. Di stage ini, semua set grafis dibuat putih dan enggak ada patokan platformnya yang bisa pemain percaya.
Gameplay Halus dan Lincah
Untuk sebuah game brawler, kontrol dari Run Roll Rumble terbilang sangat sederhana. Game ini memang lebih cocok dimainkan dengan bantuan controller agar pemain bisa lebih leluasa bergerak di ruang dua dimensi serta melancarkan kombo. Benya bahkan berhasil membuat permainan mereka tampil halus dengan sangat lincah.
Di game ini, pemain hanya perlu menjatuhkan atau menghabisi lawan dengan kombinasi pukulan dan alat-alat lain yang bisa pemain pakai. Ada semacam power-up yang keluar secara mengesankan membuat Run Roll Rumble tampil lincah.
Permainan yang Bikin Gereget
Seperti game brawler kebanyakan, pemain bakal terlibat sama pertarungan yang cukup rusuh. Di dalam Run Roll Rumble, pemain bisa berbagai permainan dengan empat pemain lainnya. Scara sederhana, kalian bisa bisa bermain lokal dalam pilihan Couch Party atau terhubung dengan lawan secara online.
Semakin banyak, pertarungan bakal berangsur sangat sengit. Enggak jarang ada momen greget saat karakter yang kalian mainkan terlempar hingga terkena pukulan dan item yang dikeluarkan oleh lawan. Karena kontrolnya sangat sederhana, pemain hanya butuh penguasaan yang praktis untuk bisa mencuri kemenangan dari lawan.
Pertarungan juga dibikin makin rusuh dengan adanya skill. Ada empat slot skill yang bisa digunakan dengan ragam tipe seperti listrik kejut unutk nge-stun musuh atau bola api untuk mementalkan musuh. Game pun jadi makin rusuh karena kalian akan rebutan dengan musuh untuk mengambil skill tersebut.
Aspek-aspek yang Kurang Berhasil
Untuk sebuah game brawler, Run Roll Rumble bisa dibilang cukup berhasil menanamkan kesan pada karakternya. Pasalnya, karakter dalam game ini tampil cukup otentik dengan gaya karakter yang tampil nyentrik seperti warga kota umumnya.
Sayangnya, Benua kurang cermat menggali potensi gameplay dan karakter dari Run Roll Rumble. Enggak ada spesialisasi ataupun pilihan yang bisa pemain pakai. Alhasil, game ini sangat cepat membuat jenuh lantaran jumlah stage didalamnya sangat sedikit.
Padahal, jika diolah interaksi antara karakter dan stage bisa jadi variable yang membuat game bertema fighthing bebas seperti ini sangat memikat. Apalagi, bentuk stage hanya diolah untuk mengubah tekstur platform saja tanpa diimbangi fitur yang berbeda.
Alhasil, Run Roll Rumble terkesan seperti sebuah beta test yang belum memberian banyak aspek untuk diolah oleh pemain. Terkecuali grafis yang tampak menarik, semua aspek jadi terasa serba nanggung. Khususnya dari segi gameplay yang tak memberikan variasi. Sebab, hanya ada satu senjata seperti gitar dan item-item lain yang enggak terlalu mewarnai permainan.
Jika saja Benua Softworks mau bersabar untuk menghadirkan fitur-fitur lainnya, Run Roll Rumble seharunya bisa jadi game fighting yang cukup unik. Aspek yang seharusnya menjadi nilai lebih pun menjadi tertutupi dengan kekurangan yang bisa dikatakan cukup fatal.
Buat kalian yang ingin perjuangan developer lokal, jangan ragu untuk coba menjajal Run Roll Rumble akan cepat ditinggalkan oleh pemainnya. Maka dari itu, game ini jadi kurang cocok buat kalian yang ingin mengharapkan bisa memainkannya secara berkala.