Misteri Asteroid yang Berubah Warna di Antariksa, Disinyalir Jadi Komet

Asteroid Aneh

Sebuah asteroid tidak seharusnya meninggalkan jejak berdebu di belakangnya, juga tidak mempunyai kemampuan mengubah warna dirinya sendiri.

Namun, Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA menangkap fenomena unik dari sebuah batu ruang angkasa tersebut. Ketika sedang melayang di orbitnya, asteroid 6478 Gault kedapatan berganti warna dan menciptakan kawah di tubuhnya sendiri.

Gault ditemukan pada Desember lalu dan dicap sebagai asteroid aktif yang mampu meninggalkan dua jejak di belakangnya, seperti komet. Selain itu, asteroid ini juga berubah warna, dari merah ke biru --dalam spekturm inframerah.

Pengamatan tersebut idlakukan oleh para astronom di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serika. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah: pada astronom meyaksikan adanya perubahan warna di asteroid yang telah memerah setelah bertahun-tahun karena terpapar sinar matahari.

Para peneliti awalnya berpikir, lapisan luar asteroid yang berdebu akan layu satu batu ini berputar. Salah satu tim periset dari MIT di Departemen of Earth, Atmosphere and Plan, Michael Marsset, mengatakan bahwa sekitar 10 persen asteroid berputar sangat cepat.

"Artinya, adengan periode rotasi dua hingga tiga jam, kemungkinan besar perputaran ini disebabkan oleh matahari,'' demikian katanya, seperti dikutip dari Business Insider.

Gault sekarang bersinar dalam semburat biru sebagai hasil dari lapisan astroid yang kurang teriradiasi (penyinaran).


Hilangnya Lapisan Tipis Asteroid

Ilustrasi komet

Sementara itu, menurut co-author studi ini, DeMeo, perubahan warna dalam spektrum dapat dicapai dengan menghilangnya lapisan tipis di permukaan asteroid.

Masalahnya, Gault adalah asteroid berbatu yang ditemukan di dalam sabuk asteroid, antara Mars dan Jupiter. "Ini adalah batu yang relatif berukuran sekitar empat kilometer, yang mengorbit matahari dari 344 juta kilometer jauhnya,'' ujar DeMeo.

Sedangkan untuk komet, benda ruang angkasa ini kerap didefinisikan sebagai es dan debu yang menyatu yang berasal dari daerah dingin di tata surya.

Ketika komet mendekati matahari, ia akan menjadi lebih panas dan permukaannya mulai melelh. Es yang mencair itulah yang menjadi materi pembentuk ekor komet.

Kini, para peneliti tengah mengkaji ulang penemuan tentang perubahan warna ditubuh asteroid Gault 6478.