(REVIEW) Children of Morta



Game bagus enggak harus punya grafik dan pengerjaan yang rumit. Lihat saja betapa memikatnya permainan dan artistik Children of Morta.

Game petualangan bergaya pixel ini tampil sangat menggugah dan menantang. Dengan beragam fitur pilihan dan pengembangan karakter, Children of Morta bikin siapapun ingin mengulangi petualangan.

Penasaran sama kualitas permainan yang disajikan oleh Children of Morta? Simak ulasannya berikut ini!


Grafis Sederhana yang Terasa Sangat Mewah

Tangkapan Layar
Meski menggunakan grafis pixel yang sangat sederhana Children of Morta berhasil membungkusnya jadi sangat mewah. Mulai dari gerakan yang halus hingga campuran ambient di beberapa kesempatan sukses membuat visual jadi sangat menggugah.

Di dalam permainan, gempuran musuh seakan enggak ada habisnya. Meski begitu, lagi-lagi tampilan visual yang cukup mendetail semakin membuat gerakan terlihat ramai. Wilayah yang digambarkan di dalam permainan membawa peragam atmosfer, dari mulai hutan suci yang berwarna hingga dungeon yang gelap terasa sangat hidup.


Tekanan Cerita yang Menyentuh

Tangkapan Layar
Seperti kebanyakan role playing game, Children of Morta membawa sentuhan cerita. Di sini kalian bakal memainkan sebuah keluarga pelindung daerah bernama Morta. Ketika pohon suci ditebang, keseimbangan alam terguncang. Nantinya, kalain bakal mengarungi beberapa wilayah tertutup yang menjadi penyangga dunia.

Para anggota keluarga mulai dari seorang nenek penyihir hingga cucu-cucunya yang mahir menggunakan panah bakal kalian pakai seiring waktu. Nantinya, para anggota Bergsons bakal punya keahlian serta gaya bermain tersendiri.

Tangkapan Layar

Di dalam permainan, kalian bakal kembali ke rumah para Bergsons. Berinteraksi dengan cerita di antara para anggota keluarga ini jadi semacam renungan yang baik setelah kalian menghabiskan waktu pertarungan. Enggak jarang ada banyak insight menarik dan menuntut ke flashback yang cukup menyentuh.


Kaya Pengalaman Bermain

Tangkapan Layar
Children of Morta membawa nuansa aksi dalam permainannya. Pertarungan dibawakan secara real-time dan berangsur sangat rapat. Gempuran musuh di setiap udut permainan  membawa ppermainan yang intens. Belum lagi pemabawaan rogulike yang bakal membuat setiap dungeon harus diulang setiap kali pemain mati.

Pembawaan yang sangat berat ini membuat permainan berangsur sangat lama. Nantinya, diperlukan ketangkasan serta niat yang bulat kalau kalian mau menyelesaikan setiap tantangan. Sang pengembang bahkan dengan cermat membuat dungeon menjadi prosedural sehingga pengalaman bermain bakal terasa berbeda di beberapa kesempatan.

Tangkapan Layar

Setiap karakter Bergsons yang bakal kita pakai dilindungi oleh kekuatan untuk kembali dengan utuh setiap terluka di pertarungna. Nantinnya artefak yang bakal menaikkan kemampuan bakal diulang sementara progresi level tetap dipertahankan. Dengan begini, kalian bisa memulai petualangan dengan perasaan baru.

Pola roguelite dan action RPG seperti ini sangat umum kita temukan di beberapa rilisan seperti Dead Cells. Dengan tingkat kesulitan yang bisa bikin putus asa, game ini bakal menyita waktu kalian jika enggak hati-hati.


Petualangan Gesit yang Sangat Menantang

Tangkapan Layar
Sebagai sebuah ARPG, Children of Morta membawa mekanik pertarungan tiga dimensi. Scrolling yang mereka usung berangsur sangat lincah di mana geakana musuh sangat cepat. Nantinya para karakter dengna pilihan gerakan bakal menentukan gaya bermain yang bisa dibagi secara co-op dengan dua pemain.

Enggak ada penyesuaian yang signifikan untuk mode single player dan mutiplayer di dalam game ini. Nantinya, semua balik lagi ke kemampuan pemain untuk menangkas setiap tantangan.

Tangkapan Layar

Setiap dungeon bakal punya durasi bermain yang cukup menyita. Ruangan yang didesain secara prosedural bakal membuat pemain enggak bisa menghafal sudut tertentu dan selalu ada kemampuan kalau kita melewatkan artefak di dalam permainan. Meski begitu, semua balik lagi kepada permainan para pemain.

Di dalam game ini, dsain bos bakal membuat kalian terkaget jika enggak biasa memainkan game seperti Dead Cells, Metroid, atau Castlevania. Dalam boss fight kalian dituntut menyelesaikanya langsung jika engak mau mengulangi permainan dari awal lagi. Terkesan sangat menyiksa, bukan?

Game ini bakal sangat cocok dimainkan oleh para penggemar Metroidvania. Alih-alih menemukan guiltypleasure, game ini juga bakal menawarkan cerita yang berkesan hingga pembawaan yang sangat total.

Untuk ukuran game indie, kayaknya Children of Morta layak mendapat perhatian dan diantipasi sebagai kandidat kuat Game of the Year mengalhakan judul-judul game besar dari awal mula permainan, game ini akan membuat siapapun terhanyut sama permainannya.