Penggemar anime yang tumbuh di era 80-an pastinya enggak asing, dong, dengan Fist of ht North Star? Sejak 1986, anime ini telah diadaptasi menjadi banyak judul game. Namun, kebanyakan game Fist of the North Star dibuat untuk konsol maupun PC. Hingga akhirnya pada 4 September lalu, Sega merilis game mobile yang diadaptas idari anime tersebut. Lantas, bagiamana serunya Fist of the North Star? Simak ulasannya berikut ini!
Game Turn Based Strategy yang Penuh Nostalgia
Fist of the North Star memang diadaptasi dari anime atau manga yang berjudul sama. Namun, game ini menghadirkan kisah baru yang belum pernah ada di anime maupun manganya. Keputusan Sega menggunakan cerita baru tentunya sangat tepat dilakukan. Sehinga, game ini dapat menjaring pemain yang sama sekali enggak pernah mengikuti anime atau manganya.
Seperti JRPG kebanyakan, Fist of the North Star menggunakan sistem combat turn based strategy. Sistem combat ini didukung dengan sistem kontrol yang sangat simpel. Kalian hanya tinggal tap musuh yang ingin diserang atau tap karakter yang ingin kalian gunakan untuk menyerang musuh. Sistem kontrol yang sederhana tersebut membuat game ini mudah dimainkan oleh banyak orang.
Sebagai game yang diadaptasi dari anime atau manga era 80-am, enggak heran jika Fist of the North Star mengedepankan unsur nostalgia kepada penggemar setianya. Unsur nostalgia tersebut terlihat jelas dari tampilan visualnya. Kalian seakan diajak kembali masa-masa saat kalian menonton anime atau membaca manganya.
Sepi Mode Permainan
Jika dibandingkan dengan JRPG yang pernah diulas sebelumnya, Fist of the North Star termasuk cukup minimalis dalam variasi modenya. Kalian hanya menemukan dua mode tambahan selain mode Story-nya, yaitu Colosseum dan Challenges.
Fitur PvP tentunya engga kluput ditambahkan Sega di Fist of the North Star. Kalian bisa membuktikan diri dengan mendapatkan urutan rangking setinggi mungkin di Colosseum. Berhubung pertarungan di mode ini berlangsung secara otomatis, kalian harus bisa menaikkan level karakter sebanyak mungkin sebagai kunci kemenangannya.
Butuh item melimpah untuk bisa meng-upgrade karakter? Selain menggunakan gacha, kalian juga bisa mendapatkannya dengan bertarung di mode Challenges. Yap, mode yang tersedia di Fist of the North Star memang enggak banyak. Tampaknya, Sega ingin pemainnya lebih fokus kepada cerita dengan meminimalisir ketersediaan mode tambahan.
Visual yang Benar-benar Niat
Pengembang sebesar Sega harusnya, sih, enggak punya masalah dalam membuat visual memukau disebuah game mobile. Hal tersebut pun terbukti di Fist of the North Star. Di game ini, Sega terlihat cukup niat dalam pengerjaan visualnya. Dari pertama kali memainkan game ini saja, kalian sudah disajikan cutscene layaknya sebuah anime.
Cutscene yang megah tersebut enggak hanya kalian temukan di pembuka, loh. Bahkan di dalam ceritanya, kalian bakal teta menemukan cutscene ala anime tersebut. Selain cutscene, cerita pengantar sebelum memasuki pertarungan pun dibuat seperti tampilan manga. Enggak hanya seperti menonton anime, kalian juga seakan-akan diajak membaca manganya di game ini.
Walau dibuat dengan teknologi visual terkini, Sega tetap setia pada art style originalnya Fist of the North Star. Jelas saja karena pengerjaan visual game ini tetap diawasi oleh seniman manganya, Tetsuo Hara. Enggak hanya cutscene dan art style , tampilan animasi saat bertarung pun terlihat cukup mulus. Berbagai adegan pertarungan tersaji dengan cukup baik.
Gameplay yang Terasa Repetitif
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Fist of the North Star punya sistem combat dan kontrol yang sederhana. Nah, salah satu masalah yang mungkin terjadi dari ssitem combat dan kontrol yang sederhana adalah gameplay yang repetitif. Sayangnya, hal tersebtu bakal kalian temukan di game ini.
Selain karena sistem combat dan kontrol yang sederhana, hal lain yang membuat game terasa repetitif adalah variasi musuhnya. Kalian bakal menemukan musuh yang itu-itu saja di hampir setiap stage. Seakan-akan kalian hanya mengulangi stage yang sama lagi dan lagi. bahkan, bos yang pernah kalian hadapi bakal dimunculkan lagi di stage setelahnya.
Kabar baiknya, Fist of the North Star enggak terlalu menonjolkan unsur mikrotransaksi. Kalian masih bisa mendapatkan karakter SR dari gacha gratis. Selain itu, game ini juga termasuk dermawan dalam memberikan reward. Kalian enggak terburu-buru ingin menyelesaikan cerita atau berada di ranking tertinggi, kalian masih bisa memanfaatkan reward yang ada untuk meng-upgrade karakter.
Andalkan Cerita, Lupakan Gameplay
Salah satu alasan terbesar orang yang ingin memainkan game ini pastinya karena unsur nostalgianya. Siapapun yang pernah mengikuti manga atau animenya pastinya ingin mengenang masa lalunya lewat Fist of the North Star. Enggak jika Sega lebih menonjolkan unsur cerita di game ini.
Kalau kalian ingin mencari game dengan cerita yang bagus, Fist of the North Star sangat wajib untuk kalian mainkan. Cuplikan pengantar sebelum stage dan cutscene-nya dijamin bikin kalian semakin penasaran dengan ceritanya. Sayangnya, elemen tersebut enggak diimbangi dengan gameplay-nya.
Gameplay Fist of the North Star terasa sangat repetitif. Sistem combat, kontrol, dan variasi musuhnya membuat gameplay-nya makin lama makin menjemukan. Rasanya seperti mengulang stage yang sama berulang-ulang. Sehingga, game ini enggak cocok buat kalian yang sedang mencari game dengan gameplay yang menantang dan penuh aksi.
Fist of the North Star tentunya bakal sangat dinikmati oleh kalian yang memang mengikuti manga dan animenya. Berbagai hal yang ada di game ini dijamin bikin kalian bernostalgia dengan era 80-an.