Korban Tewas Topan Hagibis Capai 67 Orang, Hujan Deras Hambat Evakuasi Penyintas

Topan Ganas Hagibis Ancam Terjang Jepang

Hujan yang mengguyur Jepang pada Selsa, 15 Oktober 2019 diduga akan menghambat upaya puluhan ribu penyelamat Jepang mencari korban selamat pasca-terjangan Topan Hagibis. Angin ribut yang kuat itu telah menewaskan 67 orang.

Topan Hagibis melanda Jepang pada Sabtu 12 Oktober malam, melepaskan angin kencang dan hujan lebat di 36 prefektur negara, yang kemudian memcu tanah longsor dan bencana banjir.

Dilansir dari Channel News Asia, korban tewas akibat bencana tersebut terus mengingat, dan menurut laporan NHK pada hari ini, puluhan orang masih dinyatakan hilang.

"Bahkan sekarang, banyak orang makin belum ditemukan di daerah bencana,'' ujar Perdana Menteri Shinzo Abe pada pertemuan darurat bencana pada hari Senin.

"Petugas penyelamat mencoba yang terbaik untuk mencari dan menyelamatkan mereka, bekerja siang dan malam,'' kata Abe.

Kemudian pada hari itu, ia berjanji untuk "melakukan apapun yang bisa dilakukan negara" bagi para korban dan orang yang selamat, memerintah kementerian pertahanan untuk memanggil 1.000 pasukan cadangan untuk bergabung dengan 31.000 pasukan aktif dalam operasi pencarian.

Tetapi pekerjaan penyelamatan yang berlanjut hingga malam pada hari Senin berisiko digagalkan oleh hujan yang mengguyur Jepang.

"Saya meminta orang untuk tetap waspada sepenuhnya dan terus mengawasi tanah longsor dan banir sungai,'' Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers.

Di Nagano, salah satu daerah yang paling terdampak dari Topan Hagibis, para pejabat mengatakan mereka bekerja dengan hati-hati.

"Kami khawatir tentang dampak hujan terbaru pada upaya penyelamatan dan pemulihan,'' kata pejabat setempat Hiroki Yamaguchi kepada AFP.

"Kami akan melanjutkan operasi sambil mengawasi bencana susulan akibat hujan saat ini."


Banjir Usai Topan

Para korban yang tewas akibat bencana badai dievakuasi dari mobil dan rumah. Banjir yang melanda juga turut menambahkan jumlah korban yang tewas.

Para korban tewas meliputi seorang  pekerja kota dan setidaknya tujuh awak kapal kargo yang tenggelam di Teluk Tokyo pada Sabtu malam. Empat awak lainnya, dari China, Myanmar dan Vietman berhasil diselamatkan ketika kapal tenggelam dan kini penjaga pantai masih berusaha mencari anggota lainnya.

Hembusan angin dari Hagibis mencapai hingga 216 kilometer per jam, tetapi hujan lebatlah yang embuatnya semakin parah.

Sebanyak 176 sungai banjir, terutama di Jepang timur dan utara, kata media setempat.

Di pusat Nagano, tanggul yang menembus air dari sungai Chikuma mengambil ke lingkungan perumahan, membanjiri rumah-rumah sampai ke lantai dua.

Di tempat lain, tim penyelamat menggunakan helikopter untuk menyelematkan korban yang selamat dari atap dan balkon, dan menggunakan kapal melalui perairan berlumpur untuk menjangkau mereka yang terjebak.