10 Pertanyaan Besar untuk Hideo Kojima dan Death Stranding

10 Pertanyaan Besar untuk Hideo Kojima dan Death Stranding

Harus diakui Death Stranding adalah game yang sangat cocok untuk dijadikan bahan gibah. Kita tak bisa bilang game ini sangat kontroversi. Namun, peo kontra yang keluar dari para pengamat maupun gamer di seluruh dunia membuatnya sangat ramai diperbincangkan.

Begitu juga dengan kami saat mengulas Death Stranding. Ada cukup banyak pertanyaan yang ingin disampaikan kepada sang pengembang, yaitu Hideo Kojima. Sebab, setelah ditelisik, banyak hal yang cukup rancu baik di dalam atau di luar game tersebut.

Sedikit berandai-andai, saat bertemu Hideo Kojima, pertanyaan-pertanyaan di bawah ini adalah yang akan ditanyakan kepada sang maestro. Mau tau pertanyaannya? Siapa tahu, kalian juga punya pertanyaan yang sama . Langsung saja simak daftarnya berikut ini!

1. Kenapa Judulnya Enggak Diganti Jadi "Post-Apocalypse Courier Simulation 2019" Aja?

Mengusung tema besar action-adventure di masa pascakiamat, harus diakui pemilihan KURIR sebagai sorotan utama adalah hal yang out-of-the-box. Padahal, masih ada banyak bidang atau pekerjaan lain yang dirasa lebih penting dalam emngembalikan kondisi dunia.

Apalagi melihat tugas kurir yang sebenarnya terlalu sederhana. Meskipun ujung-ujungnya diberi tugas penting sebagai pemersatu bangsa, Sam Porter sebagai karakter utama yang kita mainkan jelas-jelas tidak mau terlibat dan dipaksa harus melakukannya. Seakan-akan para elite memang menjadikan Sam seperti pesuruh untuk kepentingan satu pihak.

Mengapa tidak mengambil pekerjaan yang lebih menantang di tengah dunia post-apocalyps? Mungkin bisa jadi pasukan khusus layaknya MULE namun berada di pihak UCA atau menjadi seorang ahli teknologi yang mau tidak mau terjun kelapangan sendiri.


2. Mau Bikin Game atau Film?

Mungkin banyak model game serupa seperti Death Stranding yang bergenre Action-adventure namun memiliki cerita yang dalam nan kompleks. Sebut saja Days Gone atau The Last of Us. Tapi, meskipun memiliki cerita yang kuat, dua game tadi diiringi oleh komposisi aksi yang tidak kalah menegangkan.

Sebab, Death Stranding lebih didominasi oleh cerita dan minim aksi. Meskipun harus diakui bahwa cerita di dalam game Hideo Kojima sangat menarik. Akan tetapi, pengisahan yang terlalu lambat juga membuat ragu, apakah Hideo Kojima ingin membuat sebuah game atau film?

Setidaknya, jika passion Kojima memang ada di dunia game, kenapa dia enggak sekalian bikin game dengan format naratif atau visual novel yang terbukti cukup menjual seperti dua game yang disebutkan diatas?

3. Sebenarnya Game Ini Dibikin buat Siapa?

Selepas Death Stranding rilis, banyak para gamer yang menungu kehadiran game yang menjadi mahakarya Hideo Kojima. Akan tetapi, ternyata sang pengembang tak bisa memuaskan semua gamer dengan menghadirkan Death Stranding.

Pada saat Hideo Kojima melakukan wawancara bersama media TGCcom24, dia mengatakan bahwa game ini bukan untuk kalangan umum. Bahkan di Amerika sendiri, Death Stranding tidak laku.Pasalnyapemain game di Amerika rata-rata menyukai genre Shooter.

Lantas, untuk apa merilis game yang hanya bisa dimainkan oleh beberapa orang saja? Mungkin tujuan utama Hideo Kojima  merilis Death Stranding bukanlah uang. Maka dari itu, dia lebih mementingkan idealisme dan ambisinya ketimbang harta.


4. Mengapa Latarnya Harus Amerika Serikat?

Mengingat bahwa game ini bukanlah untuk semua kalangan, akan tetapi timbul pertanyaan besar mengenai negara yang digunakan oleh Hideo Kojima. Apalagi mengingat banyak game yang menggunakan Amerika Serikat sebagai latar tempat, contohnya, Tom Clancy Division atau Red Redemption.

Apalagi terang-terangan dia mengatakan bahwa game tersebut bukanlah game favorit di Amerika yang lebih gemar bermain game shooter. Lantas apa yang mendasari pengambilan Amerika sebagai latar tempat di Death Stranding?


5. Death Stranding Jadi Ajang Pembuktian Diri?

Dalam produksi Death Stranding, Hideo Kojima lebih banyak turun langsung menangani beberapa aspek di dalam game. Sebut saja penyutradaraan, produser, perancang konten hingga penulis naskah dia kerjakan. Akan tetapi, jika membandingkan seri Metal Gear Solid dan Death Stranding , ada dua perbedaan mencolok ketika Hideo Kojima hengkang dari Konami.

Mungkin, selepas dari Konami Hideo Kojima ingin menumpahkan seluruh ide pribadinya menjadi sebuah game. Ini lah yang membuat game Death Stranding agak beda dengan yang lain. Kebebasan dalam pembuatan game terbarunya ini menunjukkan idealisme sekaligus ambisi dari seorang Hideo Kojima yang begitu kuat.

Akan tetapi, jika memang menaruh kedua hal tersebut, mengapa masih harus mengikuti ide-ide orang lain seperti penggunaan negara Amerika? Terlebih, tema yang diambil juga sudah banyak digunakan oleh game lain. Makanya, enggak heran jika banyak pihak, termasuk kami, berpikir bahwa game ini adalah ajang pembuktian diri bagi Kojima yang ingin terlihat "berdikari" tanpa Konami.


6. Death Stranding Jadi Alasan Konami Bertindak?

Sebelum menjadi proyek Death Stranding, Konami begitu menyokong kebutuhan Kojima tiap kali melakukan produksi. Akan tetapi berbeda ketika proyek Death Stranding baru dimulai. Dilansir dari Gamezone. Ternyata proyek ini ditengarai menjadi pemicu pemecatan Konami kepada Hideo Kojima.

Menurut sang pembuat lagu di Metal Gear V, yaitu Rika Muranaka, Hideo Kojima mengajukan dana yang begitu besar kepada Konami untuk membuat Death Stranding. Pasalnya, desainer game kelahiran Kota Tokyo ini begitu ambisius dan kerap kali mengesampingkan peran Konami di dalam proyek tersebut.

Oleh sebab itu Konami akhirnya memutuskan kontrak dengan Kojima  dan akhirnya dia memilih untuk berdikari meneruskan proyek Death Stranding. Akan tetapi, apakah proyek perdana Kojima Productions ini hasilnya sudah memuaskan?


7. Kenapa Death Stranding Minim As?

Untuk game yang tercatat sebagai action-adventure di Playstation Store, Death Stranding bisa dibilang minim aksi. Pertanyaan besarya adalah kenapa sewaktu perilisan game ini disebut sebagai game action?

Sepanjang game, waktu kalian akan dihabiskan berjalan di pegunungan daerah UCA. Aksi pukulan-pukulan pun bisa terjadi kalau ditengah perjalanan kalian bertemu dngan sekelompok MULE. Lalu, ketegangan juga bisa ditemukan ketika melawan BT.

Sisanya? Kalian seakan "memainkan" seuah skenario dengan narasi yang menarik untuk disimak. Tentunya hal ini tetap menjadi nilai positif. Namun, akan lebih ideal jika Kojima menambah elemen aksi agar gamer di Negeri Paman Sam tidak cerewet, kan?



8. Buat Apa Ada Mobil, tapi Enggak Bisa Dipakai?

Di pusat UCA, kalian bisa menjumpai dua buah unit truk yang terparkir di pinggir kota. Sialnya, dua mobil ini tidak bisa dipakai oleh Sam yang seringkali mendapatkan misi dengan jarak yang cukup jauh. Belum lagi kuantitas barang yang berjumlah cukup banyak.

Padahal adanya mobil biosa memudahkan misi Sam dalam mengnatarkan barang tersebut. Apalagi misi suci mempersatukan Amerika kembali utuh. Fitu mobil didalam game sudah jelas akan mempercepat tugas tersebut.

Herannya lagi, di bagian awal Sam mengantarkan mayat bersama Igor menggunakan truk. tpai hanya sebagai adegan sinematik dan sisanya Sam harus berjalan kaki untuk menyelesaikan misi.


9. Harus Banget Ada Iklan di MCK?

Hal aneh kembali di temukan dalam jagat Death Stranding adalah etika kalian mengugnakan opsi sitting closet di Private Room, akan muncul iklan serial televisi AMC berjudul Ride with Norman Reedu. Iklan ini terpampang jelas menutupi sam yang sedang buang air dengan suara motor Harley Davidson.

Kehadiran iklan ini cukup menggnaggu, pasalnya mengapa harus ada iklan di dalam sebuah game? Apalagi posisinya di MCK yang sangat tidak umum. Akan tetapi, kita bisa menyimpulkan bahwa bukan Kojima namanya kalau tidak menuai kontroversi.


10. Kenapa Enggak Terusin P.T. Aja?

Jauh sebelum Death Stranding, Hideo Kojima sebenarnya telah menciptakan mahakaryanya untuk genre horor, yaitu P.T. Game ini sejatinya menjadi demo untuk seri Silent Hill selanjutnya. Akan tetapi demo tersebut tidak lagi dilanjutkan setelah Kojima hengkang dari Konami.

Ternyata, meskipun berbentuk demo P.T. Game ini sejatinya menjadi demo untuk seri Silent Hill selanjutnya. Akan tetapi demo tersebut tidak lagi dilanjutkan setelah Kojima hengkang dari Konami.


Sebagai seorang pengembang, pastinya Hideo Kojima telah siap jika suatu waktu diberikan pertanyaan serupa. Apalagi mengingat besarnya euforia dari game Death Stranding yang kian besar. Tentu akan banyak yang penasarn untuk mengulik game tersebut lebih jauh lagi.