Rilisnya video game Death Stranding menjadi kabar menyenangkan bagi para pencinta mahakarya Hideo Kojima. Akhirnya mereka bisa memaminkan secara langsung game petualangan penuh misteri nan eksperimental ciptaan sang maestro yang telah dikembangkan sejak tiga tahun lalu tersebut.
Di game terbarunya ini, lagi-lagi Kojima hadir dengan informasi detail yang menarik untuk disimak. Seperti yang dijelaskan di fase awal permainan Death Stranding, Sam Porter Bridges sebagai karakter utama diceritakan memiliki fobia dengan nama yang terdengar fungky, yakni Aphenphosmphobia.
Meski dari namanya terkesan fiksional, ketahuilah bahwa Aphenphosmphobia sejatinya eksis di dunia nyata. Nantinya, fobia ini punya pengeruh yang cukup kuat terhadap pengembangan karakter Sam di Death Stranding.
Untuk itulah, dibawah ini akan dijelaskan apa itu Aphenphosphobia tanpa harus membeberkan spoiler cerita secara blak-blakan.
Apa itu Aphenphosmphobia?
Seperti yang dikutip dari Wikipedia, Aphenphosmphobia atau Haphephobia adalah kondisi saat seseorang memiliki rasa takut menghadapi konak fisik. Bahkan, dalam kondisi tertentu ketakutan ini juga memengaruhi ikatan emosional pengidapnya, bahkan rasa cinta dengan orang lain.
Kondisi ini memang terbilang tidak masuk akan dan sulit dimengerti oleh banyak orang. Namun, fobia ini disebutkan terjadi karena ketakutan seseorang memiliki ikatan emosional yang mendalam dengan orang lain.
Secara umum, fobia ini dapat timbul karena seseorang mengalami pelecehan atau kekerasan fisik di masa lalunya. Namun, diketahui penyebab lain Aphenphosmphobia adalah rasa takut akan merasa ditinggalkan oleh orang lain. Hal itu karena penderita fobia ini percaya bahwa pasangannya akan pergi meninggalkannya.
Bagi yang mengalami fobia tersebut, mereka akan mengalami gejala seperti peningkatan detak jantung hingga nyeri fisik ketika merasakan sentuhan fisik dengan orang lain. Gejala itu bisa timbul sebagai respons dalam alam bawah sadarnya yang ingin mengatakan ingin melawan atau lari dari keadaan tersebut.
Kalian akan melihat atau bertemu dengan orang dengan pemilik gejala Aphenphosmphobia tidak akan dengan mudah bersentuhan fisik walaupun sekedar berjabat tangan. Sang penderita merasa tidak nyaman jika bersentuhan fisik dengan orang lain yang dianggap telah menyentuh ruang privasi miliknya.
Kondisi itu munkgin terbilang sangat asing bagi kita akan mengira bahwa kondisi itu fiksi. Ternyata tidak, kondisi yang dialami oleh tokoh Sam juga dialami ole hsebagian orang didunia nyata. Tokoh yang menderita fobia ini adalah penyanyi asal Inggris, yakni Kelly Osbourne, anak dari penyanyi Ozzy Osbourne.
Aphenphosmphobia dan Death Stranding, Terkait Secara Filosofis?
Hideo Kojima menerapkan gejala tersebut di dalam Death Stranding dengan sosok Sam di dalam game tersebut. Sedikit bocoran, kalian akan menyajikannya pada cuplikan sinematik dari game tersebut saat Sam bertemu dengan Fragile di sebuah gua.
Awalnya dia tidak merasa terganggu ketika menerima pertolongan dar ikarakter yang diperankan Lea Seydoux tersebut. Namun, saat diajak berkenalan dan berjabat tangan, Sam menolak tanpa memberikan alasan.
Momen selanjutnya juga terlihat ketika adegan Sam bersama karakter bernama Deadman. Lagi-lagi dia menolak kembali ajakan berjabat tangan. Pada akhirnya, karakter yang diperankan Guillermo del Toro tersebut menjelaskan bahwa Sam mengidap Aphenphosmphobia.
Dua momen penolakan jabat tangan dari Sam sebenarnya memberikan petunjuk bahwa sebenarnya terdapat sesuatu yang tidak normal pada dirinya. Namun, banyak dari kita yang mengabaikannya dan berpikir bahwa hal tersebut dia lakukan karena bertemu dengan orang asing yang dia belum kenal.
Pada awal game, Kojima memang tidak menyebutkan secara langsung penyebab fobia yang dialami oleh Sam. Jika kita perhatikan sejak pertemuan Sam dan Fragile di gua, terlihat badan sam yang dipenuhi ceplakan tangan.
Memang belum terjalaskan secara gamblang. Namun, bisa ditebak ceplakan tangan tersebut jadi salah satu penyebab sosok Sam mengalami trauma yangmendalam sehingga menyebabkan dirinya terkena fobia. Pasalnya ceplakan tangan tersebut memang sangat menakutkan karena berasal dari makhluk asing di dalam Death Stranding.
Bila diasumsikan, fobia yang diidap Sam serta premis yang dibangun dalam Death Stranding bisa dikatakan punya ketertarikan secara filosofis. Pasalnya, di game ini Sam harus membangun koneksi untuk menghidupkan kembali Amerika Serikat yang diceritakan telah hancur.
Tanpa interaksi serta ikatan emosional (atau sosial), tentu cita-cita tersebut takkan terwujud. Oleh karena itulah, pengembangan karakter Sam sebagai sosok yang antisosial sangat patut untuk disimak di Death Stranding. Selain itu, sepertinya game ini juga ingin mengajarkan kepada kita bahwa seseorang yang memiliki fobia tersebut juga bisa memiliki hubungan yang baik dengan caranya di dalam game.
Fobia dalam Semesta Video Game
Meski dimunculkan cukup jelas di Death Stranding, Fobia sejatinya termasuk hal yang asing di video game. Berbeda dengan semesta sinema yang punya beberapa karakter dengan fobia tertentu. Contohnya adalah sosok Ron Weasley di semesta Harry Potter yang memiliki fobia terhadap laba-laba.
Jika melihat Death Stranding, game ini dapat dikatakan menjadi yang pertama yang menyorot fobia secara langsung. Meskipun gejala tersebut terungkap setelah pertemuan Sam dengan Deadman.
Meski begitu, ternyata di game The Outer Worlds memasukan sedikit aspek fobia dalam game lewat sistem "Flaws" alias kelemahan yang menggunaka nama-nama fobia. Nama-nama seperti Acrophobia, Cynophobia, Herpetophobia, Paranoid, Raptilphobia, dan Robophobia adalah beberapa contoh Flaws yang terdapat di dalam game The Outer Worlds.
BANDAR ONLINE | BANDAR BOLA | BOLA ONLINE | PREDIKSI BOLA | CASINO ONLINE | IDNPOKER | IDNLIVE | AFB88 | SBOBET | IBCBET | UBOBET |TANGKAS | LIVE CASINO | POKER ONLINE | KARTU ONLINE | TOGEL ONLINE | PREDIKSI TOGEL | TOGEL SYDNEY | TOGEL SINGAPURA | TOGEL HONGKONG