16-12-1914: Perang Dunia I, Jerman Bombardir Inggris

FOTO: Mengenang 100 Tahun Berakhirnya Perang Dunia I

Pada kurun waktu Juli 1914 hingga November 1918 terjadi Perang Dunia I antara dua kekuatan besar, yakni Blok Sekutu dan Blok Sentral. Sekutu terdiri dari Britania Raya (Inggris), Pranciss, dan Rusia. sedangkan Blok Sentral terdiri atas Jerman, Austria-Hungaria dan Italia.

Pertempuran demi pertempuran terjadi di dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah ini. Salah satunya yang terjadi pada 105 tahun silam, tepatnya pada 16 Desember 1914, Jerman menyerang Inggris.

Pada hari, sekitar puku 08.00 pagi waktu setempat, kapal jelajah JErman memborbardir angkatan laut Inggris secara tiba-tiba di Hartlepool dan Scarborough, kota pelabuhan utara Britania.

Pasukan Jerman mengebom habis-habisan kota Inggris, yang berlangsung sekitar 1,5 jam. Sekitar 130 warga sipil tewas dan 150 orang lainnya terluka. Hal ini mendapat kecaman keras dari Inggris. Sementara Jerman menilai serangan ini sah karena kota tersebut telah dibentengi sangat ketat.


Serangan Balik Inggris

FOTO: Mengenang 100 Tahun Berakhirnya Perang Dunia I

Tak lama, Inggris melakukan serangan balik ke pasukan Jerman. Dua kelompok pasukan Inggris menggempur kapal tempur Jerman. Jerman pun tak gentar. Alhasil pertempuran besar tak terelakkan.

Jerman yang dipimpin Laksamana Friedricih Ingenohl tak kalah sigap menggempur pasukan Inggris yang dipimpin Laksamana Maximilian Von Spee.

Adu strategi serangan pun terjadi. Di mana Jerman kembali menggunakan taktik serupa dengan melakukan serangan kejutan dari pasukan yang muncul secara tiba-tiba untuk menyerbu Inggris.

Pada akhirnya, pasukan Inggris kalah dan terpukul mundur. Kendati demikian, pimpinan militer Inggris berhasil menyelamatkan diri dan gagal ditangkap pihak Jerman.

Sejarah lain mencatat pada 16 Desember 1998, Operasi Rubah Gurun: tentara Amerika dan Inggris memulai membom target-target di Irak setelah Irak melanggar inspektor senjata PBB. Kemudian pada 16 Desember 1999, aliran lumpur menghanyutkan ribuan jiwa di Venezuela.