5 Alasan yang Bikin Hobbs & Shaw Lebih Baik dari Seri Fast & Furious

5 Alasan yang Bikin Hobbs & Shaw Lebih Baik dari Seri Fast & Furious

Seri film Fast & Furious menjadi salah satu waralaba unik yang menguntungkan saat ini. aksi balap mobil mewah yang mendominasi sejak seri pertama berubah menjadi serangkaian laga kriminal. 19 tahun berlalu, waralaba ini berinovasi dengan menampilkan spin-off pertamanya, yakni Fast & Furious: Hobbs & Shaw.

Hobbs & Shaw masih dibintangi oleh Dwayne "The Rock'' Johnson sebagai Luke Hobss dan Jason Statham sebagai Deckard Shaw. Dinamika love-hate relationship antara keduanya ternyata menadi scene-stealer yang dinanti penggemar semenjak 'duet' mereka penjara dalam The Fate and the Furious (2017). Enggak mengherankan, film garapan Davil Leitch (Deadpool 2) ini berhasil jadi film dengan pendapatan terbesar di minggu debutnya.

Keduanya bisa menjadi pencair suasana dark yang ditampilkan Fast & Furious sejak awal. Bahkan, eksperimen ini mendapatkan respons positif dari kritikus, termasuk dapat sertifikat segar dar iRotten Tomatoes. Memang secara komersial, Hobbs & Shaw enggak mencetak angka sefantastis seri lainnya, tapi film ini justru jadi lampu hijau dalam pengembangan semesta Fast & Furious.

Lalu, apa yang membuat film Hobbs & Shaw lebih baik dari seri Fast & Furious lainnya sekaligus menjadi inovasi segar masa depan waralaba tersebut? Yuk, cek aalasannya satu per satu!




1. Koreografi Aksi

Hobbs & Shaw Review
Dalam film-film Fast & Furious, aksi hanya dibalut dengan ajang balap mobil sport mewah. Demi pembaharuan, David Leith pun meningkatkan adegan aksinya lebih relevan dengan serangkaian laga yang energik. Meski sama-sama memacu adrenalin, laga di film ini lebih ndah dan tertata dengan koreografi yang bergelora.

Kelebihannya, koreografi yang ditampilkan bukan hanya pada baku hantam antarkarakter, tapi juga koreografi dalam aksi di atas mobil. Kombil keduanya, ditambah dengan efek praktis dan digital, membuat Hobss & Shaw menawarkan aksi terbaik saat ini.



2. Scoring Mendukung Laga

Hobbs & Shaw Review
Mendukung laga yang terarah alias punya koreografi, sutdradara membalutnya dengan scoring yang harmoni. Makanya, laga yang ditampilkan dalam film ini layaknya roller coaster yang bisa memainkan emosi penonton. Bukan hanya memacu adrenalin, tapi juga memicu tepuk tengan dari penonton.

Hal ini juga yang membuat Hobbs & Shaw bisa 'melambat' demi memberikan waktu para karakternya dan penonton untuk bernapas. Bukan karena drama, melainkan komedi yang bisa memecahkan tawa penonton.

Dibandingkan dengan film-film Fast & Furious yang menyeimbangkan aksi mobil mewah dengan tema kekeluargaan dan kriminal, film ini enggak membiarkan adrenain penonton terganggu dengan melodrama yang ada.



3. Villain yang Lebih Jahanam

Hobbs & Shaw Review
Brixton (Idris Elba) bisa dibilang berhasil tampil sebagai ancaman terbaik dalam waralaba ini. Mengingat, mantan pembunuh bayaran seperti Deckard Shaw enggak jauh berbeda dengan karakter lain, seperti Owen Shaw, yang berujung tobat dan menjadi pahlawan. Sementara itu, Brixton lebih unggul dibanding mereka karena lebih bengis dan 'raja tega'.

Jika dalam seri lainnya para penjahat ditampilkan antagonis yang sombong dan menggalkan upaya Dom dan kawan-kawan, film keluaran Universal ini justru bersenang-bersenang dengan sang villain. Dengan kecakapan bertarung, selera humor, dan karisma Idris Elba, Brixton enggak akan mudah dilupakan kehadirannya dalam seri waralaba besar ini.



4. Keragaman Pemain

Hobbs & Shaw Review
Hanya karena Hobbs & Shaw memiliki sastu karakter utama perempuan, Hattie Shaw, bukan berarti film ini enggak menghormati ini enggak menghormati seri Fast & Furious lainnya dan menjadi blockbuster yang inklusif. Buktinya, film ini makin beragam dengan latar Samoa. Samoa bukan hanya jadi latar tempat. Para penduduknya pun diikutsertakan untuk memerankan keluarga dan teman-teman Hobbs.

Diceritakan, keluarga Hobbs berasal dari Samoa yang penduduk aslinya bernama suku Lapita. Mereka berani menangkis pasukan Brixton yang maju secara teknologi dengan persenjatan kuno mereka. Menariknya, dipamerkan tradisi Siva Tau, perang tradisional yang mirip tarian Haka yang menjadi warna Hobbs & Shaw.

Sebelumnya, Samoa pernah ditampilkan dalam film Moana (2016). Yap, bisa dibilang, selain kedua film ini, orang-orang Samoa nyaris enggak terwakili dalam film-film populer. Hal ini tentu saja menjadikan Hobbs & Shaw sebagai salah satu momen sinematik paling membanggakan mereka.



5. Konsistensi Karakter Hobbs

Hobbs & Shaw Review
Luke Hobbs awalnya dikenal sebagai saingan Dominic Torreto. Namun, dia kemudian menjadi salah satu krunya yang didukung dengan aksi nekatnya. Bahkan, ketika dia beraksi bersama Dom, sajian karakter yang ditampilkan justru bias: Dom enggak bisa superior meski sebagai tokoh utama, Hobbs harus menahan biar enggak mengungguli Dom.

Apalagi, ketika Hobbs tampil menjadi tokoh yang memuji nilai-nilai kekeluargaa yang sebelumnya melekat di Dom. Rasanya 'bimbang' memosisikan karakter yang diperankan Dwayne Johnson ini.

Hobbs & Shaw memperbaiki dengan mengubahnya menjadi karakter yang kuat secara personal, tanpa dibandingkan dengan Dom. Berkat latar belakang yang menarik, sifat Hobbs yang patut hukum dan kebiasaan kerja profesional pun dieksplorasi. Hal ini menjadikannya sebagai pahlawan yang sempurna di lingkarannya.

Berani membuat spin-off, ternyata jadi pilihan yang brilian untuk membawa semesta Fast & Furious lebih luas lagi. Bukan berarti serinya berhenti, loh. Soalnya, masih ada rencana untuk mengembangkan waralab dalam Fast & Furious 9 yang telah merampungkan syutingnya. Bahkan, rumornya, film ini akan kembali menghidupkan Paul Walker.