Epic Games Putuskan Rilis Fortnite di Google Play Store

Image result for fortnite mobile

Sejak merilis Fortnite di Android, Epic Games selaku pengembang bersikeras untuk tidak akan membawa game buatan mereka ke Google Play Store.

Sempat disebut sebagai langkah tidak biasa, perusahaan memutuskan untuk meluncurkan Fortnite melalui laman web mereka sendiri.

Namun berdasarkan laporan terkini dari 9to5Google, Epic Games akhirnya memutuskan untuk menyerah dan mengumumkan akan merilis Fortnite ke Play Store.

Lewat keputusan tersebut, perusahaan juga berharap Google akan mempertimbangkan kebijakan tentang pembagian keuntungan antar pengembang dan Google.

Raksasa mesin pencari itu memberikan tanggapannya terkait pernyataan Epic dengan mengatakan,'' Android memberikan pilihan pengembang untuk mendistribusikan aplikasi dari toko pihak ketiga.''

"Google Play memiliki model bisnis dan kebijakan billing yang memungkinkan kami berinvestasi di platform dan tool untuk membantu pengembang membangun bisnis mereka, dan menjaga keamanan pengguna,'' tulis Google.


Fortnite Siap Berlaga di Android Tanpa Jalur Play Store

Image result for fortnite mobile

Setahun lalu, Epic Games selaku pengembang Fortnite mengambil jalur berbeda dalam hal pendistribusian pada pengguna Android.

Dikutip dari The Verge, game tidak akan tersedia di Play Store. Epic Games memilih untuk merilis game ini langsung melalui situs resminya.

Nantinya, pengguna tinggal mengunduh program installer Fortnite untuk memasang game di perangkat yang kompatibel.

Keputusan ini, menurut CEO Epic Games, Tim Sweeney, tidak lepas dari upaya perusahaannya untuk berhubungan langsung dengan pemain.

"Epic menginginkan hubungan langsung dengan pengguna di seluruh platform yang memungkinkan. Hal ini dimungkinkan dengan adanya internet,'' tutur Sweeney.


Alasan Epic Games Tidak Rilis Fortnite di Play Store



Alasan lain yang membuat Epic tidak merilis Fortnite di Play Store adalah alasan finansial. Epic tidak ingin membayar biaya toko aplikasi sebesar 30 persen ke Google.

"Untuk platform seluler, 30 persen tidak proporsional dengan biaya layanan yang dilakukan toko, seperti pemrosesan pembayaran, bandwidth unduhan, dan layanan pelangganan,'' ujar Sweeney.