Temuan Fosil Purba di China Ungkap Misteri Evolusi Pendengaran Mamalia

Rekonstruksi di atas menunjukkan Origolestes lii yang telah mati. (Xinhua)

Fosil purba dari spesies mamalia periode Kapur baru (Creataceous) ditemukan para peneliti di Provinsi Lioning, China timur laut. Penemuan itu mengungkap potongan teka-teki evolusi pendengaran mamalia yang hilang.

Penelitian tersebut dilakukan bersama sejumlah pakar paleontologi dari Institut Paleontologi dan Paleontropologi Vertebrata (Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology/IVPP) di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Museum Sejarah Alam Amerika.

Temuan mereka dipublikasikan dalam jurnal Science edisi terbaru.

Seekor mamalia purba tidak bisa mendengar apapun kecuali bunyi kunyahannya saat makan karena tulang pendengarannya melekat pada rahangnya. Kapan dan bagaimana pembagian fungsi yang jelas antara pendengaran dan pengunyahan mamalia modern yang terbentuk dalam evolusi masih menjadi misteri.


Fosil dalam Keadaan Baik

Fosil Origolestes lii. (Xinhua)

"Fosil yang baru ditemukan itu terpelihara dengan baik, meski tulang yang menghubungkan antara tulang pendengaran dan rahang hilang, menunjukkan adanya pemisahan langsung antara bagian tubuh yang digunakan untuk mendengar dan mengunyah dalam evolusi mamalia,'' tutur Mao Fangyuan, anggota tim peneliti dari IVPP, seperti dilansir Xinhua.

Gerakan multiarah rahang selama mengunyah mungkin telah mempercepat lepasnya tulang pendengaran dari rahang, sebut penelitian tersebut.

"Pelepasan bagian tubuh yang digunakan untuk mendengar dan mengunyah pada mamalia tersebut menghasilkan keterkaitan satu sama lain dan mendorong perkembangan evolusi kedua bagian tubuh itu,'' imbuh Mao.