Kisah fantas itentang kehidupan di negeri nan jauh di sana memang enggak pernah membosankan. Bahkan, kisah fantasi yang penuh intrik seperti Game of Thrones aja bisa bertahan sampai delapan musim. Makanya, enggak mengejutkan jika Netflix pun menjadikan produksi serial The Witcher sebagai sala hsatu proyek ambisiusnya tahun ini. Menggandeng aktor pemeran Man of Steel (2013), Henry Cavill, Netflix berhasil membawa The Witcher jadi salah satu serial paling disukai 2019 ini.
Ngomong-ngomong soal The Witcher, serial ini tentu masih berfokus seputar perjalanan Geralt of Rivia, seorang Witcher yang menjadikan pemburu monster sebagai profesinya. Serial yang diadaptas idari novel berjudul sama karya penulis Polandia, Andrszej Sapkowski, ini pun cukup jujur sama novelnya, mengikuti detail penting yang lumayan familier.
Nah, mumpung baru masuk musim pertama, kalian bisa kepoin dulu kisah The Witcher mula isekarang. Akan tetapi, buat yang belum banyak tahu soal The Continent dan penghuni di dalamnya, pertama-tama simak dulu fakta Geralt of Rivia, karakter utama serial ini. Yuk simak ulasannya berikut ini.
Anak Penyihir yang Jadi Witcher Terkuat
Masa lalu Geralt memang enggak banyak ditunjukkan dalam serial Netflix-nya. Namun, dalam beberapa episode terakhir, kilas balik yang singkat ditunjukkan buat sedikit memberikan gambaran soal siapa sebenarnya Geralt.
Geralt adalah anak penyihir yang bernama Visenna, nama yang juga disebutnya saat dirinya tak sadarkan diri. Visenna diduga punya hubungan dengan manusia bernama Korin yang diduga adalah ayah Geralt. Akan tetapi, bukan itu yang penting.
Memasuki usia lebih dari seabad bukan hal yang banyak dirasakan para Witcher, khususnya karena pekerjaan mereka yang berbahaya. Namun, Geralt dapat melalui satu abadnya dengan yakin karena dia telah menempuh banyak percobaan dan mutasi yang akhirnya bikin dia kuat kayak sekarang.
Dia selamat dari memakan Greasses, campuran bahan kimia yang dapat meningkatkan kekuatan pemakannya. Terlebih lagi, Geralt bahkan bisa mengonsumsi lebih banyak lagi yang membuat dia jadi jauh lebih kuat dari Witcher mana pun. Rambutnya yang putih juga merupakan efek mutasi, loh.
Ahli Berpedang Berkat Latihan Panjang
Geralt juga pernah bilang bahwa alasan kenapa enggak ada Withcer lain sekuat dia adalah karena Kaer Morhen juga udah enggak ada. Kaer Morhen inilah guru Geralt yang mengajarkan berbagai trik dan cara bertarung kepadanya. Kaer Morhen jugalah yang membuat School of the Wolf jadi sekolah terbaik buat para Witcher muda.
Nah, Geralt ini juga belajar memainkan pedang sama Kaer Morhen. Berkat latihan keras dan panjang, kini Geralt menemukan gaya bertarungnya yang mengandalkan serangan cepat dan mematikan dengan pukulan berat dan ringan. Karena kemampuannya ini, Geralt disebut-sebut sebagai pertarung pedang terbaik yang pernah ada di Utara.
Geralt of Rivia Bukan Namanya
Geralt memang dikenal dengan nama Geralt of Rivia. Namun, sebetulnya ini cuma julukan yang diberikan orang-orang karena reputasinya. Geralt bahkan enggak lahir dan tinggal di Rivia.
Sebagai Witcher yang udah matang, Geralt memang mesti memlih nama profesionalnya untuk menarik lebihbanyak perhatian klien. Awalnya, Geralt memilih nama Geralt Roger Eric du Haute-Bellegarde yang langsung diabaikan sama Vesemir, guru lainnya di School of the Wolf, karena terdengar konyol.
Jadi, nama profesionalnya setelah itu sebetulna cuma "Geralt". Belakangan, karena Jaskier yang pandai mem-branding Geralt dengan syair dan lagunya, akhirnya dia jadi dikenal sebagai Geralt of Rivia.
Namun, karena popularitasnya, Geralt juga dikenal dengan berbagai nama. Dia disebut White Wolf, White One dan Gwynbleidd. Dia juga dijuluki Butcher of Blaviken setelah menghabisi Renfi dan pengikutnya di Blaviken (di sini, Geralt terjebak dalam situasi yang membuat dia kelihatan kayak penjahat, makanya disebut ''Penjagal".
Terlepas dari berbagai nama julukannya, Geralt sendiri menamakan semua kudanya dengan satu nama saja, loh. Yap, semua kudanya dinamakan Roach, entah itu adalah kuda betina atau jantan. Unik, ya!
“Monster” Pertama yang Dibunuhnya Adalah Manusia
Geralt mengakui bahwa monster pertama yang dibunuhnya adalah seorang pria botak dengan gigi menjijikan bersama para perampok rombongannya. Pria itu mau memperkosa seorang perempuan, makanya langsung dibunuh oleh Geralt. Sayangnya, tindakan ini sama sekali enggak dianggap heroik. Malah dia yang ditunjuk sebagai penjahat dalam peristiwa ini.
Karena peristiwa ini, Geralt memetik pelajaran bahwa jangan pernah mencoba jadi pahlawan buat manusia. Sebagai Witcher, tugasnya adalah dibayar karena membunuh monster. Dari sinilah makanya Geralt jadi malas terlibat sama urusan dengan manusia (membunuh manusia).
Usia Sebenarnya Enggak Diketahui
Meski sebelumnya udah dibilang bahwa Geralt udah hidup lebih dari seabad, sebenarnya usia pastinya enggak diketahui. Geralt juga bukan orang yang suka pamer usia, apalagi di The Continent masih ada pendapat buat enggak memberikan pekerjaan kepada orang yang usianya lebih dari 50 tahun. Belum lagi, dalam novelnya juga dijelaskan bahwa usia para Withcer memang lebih panjang daripada manusia dan juga mereka lambat menua.
Witcher yang berusia 60 tahun bakal kelihatan kayak baru berusia 45 tahun. Jadi, memang enggak ada yang tahu berapa usia Geralt sebenarnya. Yang jelas, pasti lebih tua dari kelihatannya.
Bersekolah di School of the Wolf
Terlepas dari namanya, School of the Wolf adalah sekolah buat para Witcer dan di sinilah Geralt muda belajar ilmu bertarungnya buat jadiWitcher terkuat. Pada masa keemasannya, sekolah ini terkenal telah mencetak pembunuh monster profesional dan handal. Makanya enggak heran Geralt merupakan keluaran sekolah ini.
