(REVIEW) Dolittle (2020)

(REVIEW) Dolittle (2020)

Hingga saat ini, karakter Doctor Dolittle yang diciptakan Hugh Lofting sudah diperankan oleh banyak bintang Hollywood. Salah satu yang paling dikenal banyak orang adalah sosok Eddie Murphy yang berperan sebagai sang dokter yang bisa berbicara dengan hewan dalam dua filmnya. Nah, di awal 2020 ini, giliran Robert Downey Jr. yang mendapat kesempatan untuk berperan sebagai sang dokter dalam film Dolittle karya Stephen Gaghan.


Film yang diproduksi oleh Universal Pictures ini berkisah tentang John Dolittle yang menagsingkan diri bersama dengan rekan-rekan hewannya setelah istri tercintanya meninggal dalam sebuah ekspedisi.

Namun, Dolittle pun harus kembali lagi peradaban tatkala Ratu Victoria sekarat karena mengidap sebuah penyakit langka. Dolittle yang ditemani kawanan hewannya dan seorang anak laki-laki bernama Tommy Stubbins pun kembali bertualangan ke penjuru dunia demi mencari obat untuk sang Ratu. Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja simak ulasannya berikut ini!

Jalan Cerita Menarik meski Kurang Matang

Plot yang ada di film ini lebih berfokus pada petualangan Dolittle beserta rekan hewannya di abad ke-19 untuk mencari obat bagi sang Ratu. Namun, rasannya jalan cerita ini kurang dieksekusi lebih matang lagi oleh Stephen Gagham. Pasalnya, alur ceritanya terkesan membosankan dan mudah tertebak.

Petualangan yang dilakukan oleh sang dokter terasa hambar karena enggak terlalu mengeksplorasi banyak tempat layaknya seorang petualangan sebenarnya. Tempat-tempat yang dia kunjungi juga enggak digambarkan dan tampilkan secara detail sehingga kurang memorable bagi penontonnya.

Padahal, jika melihat latar waktunya yang ada pada abad ke-19, seharusnya konsep ceritanya bakal menjadi lebih menarik. Mengingat, pada era tersebut masih banyak hutan-hutan yang masih lebat yang bisa menjadi objek bertualang yang menarik.

Meskipun begitu, plot tersebut sangat ringan dan cocok banget untuk ditonton buat anak-anak yag memang jadi target penonton film ini.

Chemistry Guru-Murid yang Kurang Terasa Dekat

Sudut pandang yang diambil di film ini adalah dati mata Tommy Stubbins (Harry Collett) yang diceritakan enggak sengaja menembak seekor tupai ketika diajak berburu oleh pamannya Stubbins pun membawa sang tupai ke Dolittle atas tuntunan Poly (Emma Thompson), si kakak tua. Melihat kemampuan Dolittle saat mengoperasi si tupai yang dapat berbicara dengan hewan, Stubbins pun berniat untuk menjadi murid dari sang dokter dan ikut bertualang dengannya.

Sayangnya, hubungan antara Dolittle dan Stubbins enggak terasa istimewa. Enggak ada momen-momen spesial maupun emosional di antara keduanya. Stubbins pun nyatanya bisa berbicara dengan hewan sendiri tanpa harus diajari oleh Dolittle.

Chemistry yang kuat malah datang hubungan antara Dolittle dengan hewan-hewannya. Salah satunya adalah Chee-Chee (Rami Malek), seekor gorila yang memiliki sifat penakut. Dolittle pun sedikit berhasil membangun kepercayaan diri dari si gorila, sekaligus memberikan pelajaran penting kepada penonton bahwa rasa takut itu bisa diatasi.

Bintang Hollywood Ternama Terasa Biasa

Salah satu hal yang menarik dari film Dolittle adalah pengisi suara dari hewan-hewannya yang dipenuhi suara dari sejumlah bintang ternama Hollywood. Lewat film ini, kalian bisa melihat pegulat John Cena yang berperan sebagai Yoshi si beruang kutub, Tom Holland yang berperan sebagai Jip, dan lainnya. Selain itu, aktor senior Antonio Banderas yang dikenal lewat aksinya sebagai Zorro juga turut berperan di film ini sebagai King Rassouli.

Namun karakter dari para bintang Hollywood tersebu enggak terlalu dimaksimalkan dalam film ini. Tokoh-tokoh hewan dari Dollitle seolah-olah enggak memiliki kesempatan untuk memiliki perkembangan karakter, mengingat jalan ceirtanya yang lebih berfokus pada sang pemeran utama.


Robert Downey Jr. (RDJ) seolah menanggung beban sendiri atas jalan cerita dari film ini lewat perannya yang cukup epik sebagai Dolittle. Hal yang paling mengganggu dari peran pria yang pernah beraksi sebagai Iron Man tersebut hanyalah aksen Britis-nya yang terdengar agak naturan dan kurang jelas. Beda banget dengan saat RDJ berperan sebagai Sherlock Holmes, karakter yang juga berasal dari Britania Raya.

Meskipub begitu, performa John Cena dan Kumail Nanjiani yang berperan sebagai Plimton si burung unta patut diacungi jempol karena mampu membuat penonton tertawa. Selai itu, performa dari Michael Sheen juga cukup menghibur lewat perannya sebagai Dr. Blair Mudfly yang merupakan villain dari film ini.

Scoring Menyenangkan meski CGI Berantakan

Mengangkat tema petualangan, Dolittle mampu menghadirkan musik-musik instrumental yang menyenangkan ketika sedang menjelajah. Kalian seolah-olah akan turut menikmati petualangan yang dilakukan oleh Dolittle dan lainnya.

Sayangnya, scoring tersebut sedikit 'ternodai' oleh CGI yang kurang rapi. Beberapa momen CGI yang buruk ini hampir selalu bisa dilihat dalam latar tempat yang beruapa green screen, bukan lokasi asli. Sedangkan untuk CGI dari para hewannya, efek komputer yang buruknya hanya ada di beberapa adegan tertentu yang melibatkan kontak manusia langsung dengan si tokoh binatang. Akhirnya, para binatang kurang tampilkan emosinya lewat mimik.

Penuh dengan Adegan Lucu dan Pesan Moral

Adegan-adegan lucu menjadi salah satu poin tambah dari film Dolittle. Kalian akan dibuat tertawa lewat tingkah para hewan yang kocak, terutama Yosh idan Plimpton. Persahabatan mereka berdua menjadi 'warna' tersendiri dari alur ceritanya yang hambar.

Selain itu, film yang diproduseri oleh istri Robert Downey Jr, yakni Susan Downey, ini juga penuh dengan pesan-pesan moral di dalamnya. Salah satunya adalah kita harus mencintai semua makhluk hidup, termasuk hewan-hewan. hal ini seperti sosok Stubbins yang cinta kepada hewan-hewan meskipun datang dari keluarga pemburu binatang.

Film yang tayang pada 15 Januari di bioskop Indonesia diperuntukkan bagi penonotn semuaumur dan cocok kalian saksikan di akhir pekan bersama keluarga. Jangan keluar bioskop dulu setelah filmnya selesai, karena ada satu adegan penting di tengah credits.