(REVIEW) World of Dragon Nest

(REVIEW) World of Dragon Nest

Eyedentity dan Nexon Thai bekerja sama untuk meluncurkan World of Dragon Nest (WoDN). Seperti yang kalian sudah tebak, game ini membawa nama besar Dragon Nest—waralaba yang cukup ternama di game PC.

Buat kalian yang belum tahu, Dragon Nest merupakan game MMORPG PC besutan Eyedentity yang menyajikan gaya pertarungan hack and slash. Kala itu, konsep hack and slash terbilang sangat segar untuk game MMORPG PC. Jadi enggak heran jika Dragon Nest memiliki banyak penggemar di luar sana.


Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas apakah WoDN layak untuk dimainkan, atau justru berlalu begitu saja seperti MMORPG mobile kebanyakan? Lalu, apa saja yang menarik dari game besutan Eyedentity tersebut? Silahkan simak uraiannya berikut ini.


Kemasan Segar Open World

Waralaba Dragon Nest telah dikenal luas sebagai game MMORPG yang mengandalkan sistem dungeon di dalamnya. Namun, World of Dragon Nest (WoDN) justru mengusung sistem open world yang sangat bertolak belakang dari sistem dungeon.

Pergeseran tersebut layak diacungi jempol. Eyedentity sebagai pihak pengembang telah mengambil keputusan yang tepat untuk memajukan waralaba ini.

Sistem open world yang diusung terbilang sangat sukses. Eyedintity sebagai pihak pengembang telah mengambil keputusan yang tepat untuk memajukan waralaba ini.

Sistem open world yang diusung terbilng sangat sukses. Eyedentity seakan berhasil mempertahankan gaya pertarungan dan lanskap pertarungan yang biasa ditemui di sistem dungeon. Jika kalian telah akrab dengan semesta Dragon Nest, kalian akan menemukan beragam monster, lanskap pertarungan, dan skill karakter yang khas.

Pergerseran sistem dungeon menuju open world membawa perubahan untuk desain permainan—khususnya progres permainan. Pada WoDN, progres permainan terletak pada main quest yang telah diselesaikan.

Semakin banyak main quest yang berhasil dijalani, karakter pemain dapat bertambah kuat (dari level, equipment, ataupun Dragon Jade). Di sisi lain, level karakter akan sangat berpengaruh untuk mengakses  beberapa fitur di dalam game, sehingga progres permainan akan terasa sangat penting.

Sistem Dungeon yang Menantang

Sebagai bagian penting, World of Dragon Nest tetap mempertahankan sistem dungeon. Yap, sistem dungeon tidak sepenuhnya hilang atau dihapus dari game ini meski kini tidak lagi jadi unsur utama. Meski open world menjadi keunggulan utama, sistem dungeon membuat game ini tidak kehilangan nyawanya sebagai waralaba Dragon Nest.

Sistem dungeon di game ini terbagi menjadi lima, yaitu Abyss, Dungeon Special, Nest, Nest Hell, dan Event. Kelimanya menawarkan hadiah pertarungan yang berbeda-beda.

Dungeon Abyss dapat memberikan hadiah berupa skll point, role point, dan item enhancement yang hanya bisa diakses sebanyak dua kali dalam sehari. Lalu, Dungeon Special dapat memberikan hadiah berupa Gold dan EXP. Dalam sehari, Dungeon Special hanya dapat diakses satu kali saja. Kedua Dungeon di atas memiliki jumlah masuk yang terbatas dalam satu hari.

Dungeon Nest dan Nest Hell merupakan dua dungeon penting. Pasalya, keduanya mampu memberikan equipment yang kuat untuk meningkatkan power karakter. Kedua dungeon tersebut menawarkan monster yang sama, mulai dari Cerberus, Apocalypse, sampai Tacitus. Namun, monster di Nest  Hell jauh lebih kuat dari monster di Nest.

Ragam Fitur Menarik

Fitur menjadi hidangan sampingan yang sangat menggugah. Pemain akan diberikan kemampuan untuk menambang, menanam tanaman, hingga memancing. Seluruh kegiatan tersebut akan memberikan material yang dapat pemain gunakan untuk membuat item penting untuk menunjang permainan, seperti potion, equipment, ataupun makanan pet.

Selain itu, pemain juga akan diberikan pet dan mount yang dapat menemani pemain bertualang. Keduanya memiliki level yang dapat ditingkatkan dengan cara memberikan makanan. Semakin tinggi level pet atau mount, maka akan semakin tinggi pula power karakter kalian. Pet dan mount berperan cukup penting dalam progres kekuatan karakter.

Terakhir, pemain dapat melakukan PvP. Seperti game MMORPG umumnya, PvP dapat dilakukan di Collouseum. Kalian dapat membuktikan kekuatan kalian dengan memenangkan pertarungan satu lawan satu dengan pemain lain. Kalian juga dapat mengikuti mode Team Match (3v3). Dengan kerja sama permainan yang baik, kalian dapat bertarung bersama dengan teman-teman kalian di mode ini.

Kehadiran fitur-fitur tersebut secara enggak langsung membuat permaiann jadi lebih menarik. Terlebih fitur menaman tanaman dan memancing yang berpengaruh terhadap progres permainan membuat pemain "dipaksa" untuk  melakukannya. Tentuna hal ini bakal jadi "sampingan'' yang menarik di kala rasa bosan akan misi utama melanda.

Pilihan Skill yang Terbatas

Skill menjadi mekanisme yang sangat penting untuk setiap game MMORPG. Pasalnya, aspek ini sangat menentukan gaya permainan dan karakteristik setiap karakter yang ada. Sayang, mekaisme skill pada World of Dragon Nest termasuk menjadi salah satu nilai minus.

Di game ini, skill terbagi menjadi tiga tipe, yaitu skill dasar, Chain, dan Ultimate. Saat ini, skil ldasar dan chain yang dapat dipelajari hanya berjumlah enam untuk masing-masing tipe. Sedangkan itu, skill ultimate yang dapat dipelajari hanya dua saja. Jumlah tersebut tergolong sangat sedikit. Ditambah lagi, pemain hanya bisa membawa empat skill dasar/ultimate dan empat skill lanjutan.

Skill Chain alias combo tidak dapat digunakan begitu saja di WoDN. Pemain perlu memaksimalkan bar merah di tombol serangann untuk mengaktifkan penggunannya. Selain itu, pemain juga harus terlebih dulu menggunakan skill dasar untuk mengaktifkan skill Chain.

Mekanisme skill Chain ini memang sekilas terdengar cukup rumit. Namun, mekanisme ini menjadi tantangan tersendiri dan mampu memberikan gaya pertarungan yang tidak monoton. Terlebih animasi yang ditampilkan terlihat cukup impresif meski tidak bisa dibilang istimewa.

Masalah Server yang Masih Menghantui

Kali pertama rilis, World of Dragon Nest mengalami masalah kuota server. Jumlah pemain yang besar mengakibatkan server tidak dapat diakses. Nexon Thai sebagai pihak publisher langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan maintenance berupa penambahan server.

Para pemain ang kecewa dengan performa yang buruk tersebut memberikan penilaian buruk untuk WoDN. Tercatat, WoDN sempat mendapat nilai 2,9 di Play Store (kini 4,1) yang terbilang buruk untuk sebuah game yang punya reputasi baik.

Kini, para pemain yang bermain di server Minotaur ataupun Apocalypse (keduanya merupakan server dengan jumlah pemain terbanyak) harus masih mengantri untuk bermain. Setelah login, pemain diharuskan untuk menunggu kuota server sebelum dapat menikmati permainan. Kondisi tersebut terbilang dapat melakukan antisipasi kuota pemain yang membeludak. Apalagi jika mempertimbangan nama besar Dragon Nest. Maka dari itu, sudah seharusnya pengembang bisa mengantisipasi antusiasme penggemar.

Dari segi sistem di WoDN memecah pemain. Enggak seperti Ragnarok M: Eternal Love yang mampu mengimplementasikan sistem channel berdasarkan regional negara di Asia Tenggara sangat baik. Hal tersebut dapat berdampak pada komunitas pemain yang terpecah-pecah di setiap servernya.

Sebagai pemain, kita tentunya berharap ada implementasi Mega-server yang memungkinkan pemain dari server berbeda untuk bertemu bersama. Padahal, bakal jadi nilai plus jika Nexon Thai bisa mengadopsi server bersama ini.

Menimbang nama besar Dragon Nest, game ini tentu bakal mengasikkan bagi penggemar setianya. Sistem open world yang ditawarkan tidak benar-benar menghilangkan esensi Dragon Nest. Apalagi ada fitur-fitur menarik yang membuat game ini tidak terasa membosankan.

Sayangnya, masalah pada server menjadi salah satu cela yang cukup mencolok di game ini. Meski begitu, kalia ntidak perlu khawatir berlebihan karena pihak pengembang sudah pasti akan memperbaiki semuanya agar semua pemain bisa menikmati keepikan World of Dragon Nest secara keseluruhan.