Bicara soal Final Fantasy, kita mungkin akan langsung berpikiran banyak. Terlebih jika mengingat Final Fantasy VII sebagai salah satu game terbaiknya. Enggak bisa dipungkiri, episode tersebut memberikan kesan yang sangat berbekas. Terlebih jika bicara kehadiran sang karakter utama, Cloud di Final Fantasy VII yang memberikan banyak kesan berbekas buat penggemarnya.
Karakter berambut kuning dengan pedang besar di punggungnya ini jadi salah satu karakter game yang mungkin sangat ikonis. Mungkin kalian yang beum pernah memainkan gamenya pun sudah kenal dengan karakter ini.
Nah, supaya kalian tahu sedikit bagaimana karakter Cloud di Final Fantasy. berikut ini adalah alasan mengapa sang karakter bisa menghidupkan cerita yang berkesan di gamenya. Simak ulasannya berikut ini!
1. Tampilan Nyentrik Bikin Mudah Diingat
Hal yang paling berbekas dari seorang Cloud Strife tentu adalah penampilannya. Sejak penampakannya di game Final Fantasy VII yang rilis 1997 silam, rambut kuning serta pedang besar bernama Buster Sword miliknya jadi tampilan yang kelihatan unik. Meski game pertamanya punya grafis yang minimal, tetap saja kita dapat melihat keunikan dari sang karakter.
Selanjutnya, Cloud juga sempat mengisi deretan proyek spin-off dari Final Fantasy atau proyek game milik Square Enix lainnya. Alhasil penampilannya pun jadi lebih kelihatan macho dengan postur tegap. Meski enggak seberotot Barret, bisa jadi penampilan Cloud di Final Fantasy jadi taksiran banyak cewek. Apalagi sekarang Final Fantasy VII Remake menyuguhkan grafis jempolan yang bikin karakter kita sangat hidup.
2. Kepahlawanan yang Rumit
Meski jadi karakter utama, Cloud enggak pernah mengaku dirinya sebagai pahlawan. Ketika pertama direktur oleh Avalanche sebagai tentara bayaran untuk menjatuhkan Shinra Company, sang pahlawan kita justru tampil brengsek. Yap, enggak ada yang dipikirkan selain uang oleh Cloud. Malah, dirinya jadi ikut terjebak di pusaran konspirasi serta petualangan yang panjang.
Sang karakter berambut kuning ini akhirnya terlihat lembek kala bertemu dengan Tifa, teman keculnya yang ikut digerakan pembebasan tersebut. Seakan-akan, Cloud tampil seperti "budak cinta" alias bucin. Sampai-sampai, mantan tentara elit seperti dirinya enggak keberatan disuruh menyamar menjadi cewek cantik di sebuah misi.
3. Terjebak di Cinta Segitiga
Selain cinta masa kecilnya, dia pun bertemu dengan Aerith, penjual bunga yang ternyata memiliki kekuatan besar. Aerith adlaah seorang Cetra, ras kuno yang bisa berinteraksi dengan kekuatan alam. Sejak menyisipkan bunga untuk Cloud (yang nantinya justru dia berikan ke Tifa), Aerith terkesan naksir dengan pahlawan yang sempat menyelamatkan ini.
Baik Aerith maupun Tifa tentu punya kesan tersendiri bagi Cloud meski menuju akhir kisah di dalam game, semuanya dibiarkan menggantung. Aerith tewas di tangan sang antagonis, Sephiroth. Sementara itu, Cloud pun enggak diperlihatkan menikah atau akhirnya menjalin hubungan istimewa dengannya.
4. Niat Tulus untuk Melindungi
Di sepanjang kepahlawanannya untuk menemani Avalanche, Cloud berpindah dari tentara bayaran menjadi pemain utama untuk menjatuhkan para karakter jahat. Semuanya bukan lagi soal uang. Tokoh kita diceritakan punya masa lalu yang sangat liris.
Cloud hidup bersama sang ibu yang meninggalkannya terlalu cepat. Alhasil, Cloud pun sendirian dan hanya menemukan seorang sahabat kala menjadi SOLDIER. Sang sahabat, Zack pun tewas di depan matanya kala dijadikan kelinci percobaan oleh pasukannya sendiri. Di dalam game, tema-teman yang Cloud temukan akhirnya jadi keluarga baru yang dia temukan dan dia rela mengorbankan segalanya untuk mereka.
5. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Terakhir, yang bikin Cloud jadi protagonis terbaik di video game adalah semua bukan tentangnya. Karakter ini enggak mendapatkan glorifikasi di bagian akhir. Game ini pun memberikan ending yang multitafsir yang memperlihatkan sihir terakhir Sephiroth berupa meteor berhasil dihalau kekuatan alam teradalam yang ada di planet Gaia.
Ledakan besar pun terjadi di langit dan para tokoh kita dibuat menghilang. Cloud merasakan semuanya. Masa lalu yang liris, penemuan jati diri dan orang-orang yang akhirnya bisa dia lindungi. Namun, di akhir semuanya, kita dibuat bertanya-tanya, apakah mereka akhirnya bisa hidup tenang di Gaia?
Selain penampilan dan perkembangan karakter yang sangat menyentuh, Clout telah mengantarkan kisah yang sangat manis untuk dikenang pemainnya. Bagi sebagian orang yang menyentuh Final Fantasy VII Remake, mungkin kemampuannya juga turut jadi kesan karena kita ini bisa mengontrol serangan dan memainkan Cloud lebih dekat. Alhasil, kita pun bisa merasakan jadi seorang Cloud di Final Fantasy.