Amazon Siapkan Platform Streaming Gim Pesaing Google Stadia

Logo Amazon

Amazon dikabarkan tengah mengembangkan platfom streaming game yang akan bersaing dengan Google Stadia dan Nvidia GeForce. Informasi ini diketahui orang yang dungkap oleh orang yang mengerti soal rencana tersebut.

Dikutip dari GSM Arena, Amazon akan memanfaatkan teknologi cloud computing yang dimilikinya. Selain itu, perusahaan juga berencana menawarkan layanan yang berbeda di pasar game saat ini.

Dari laporan ini diketahui pula platform ini dipanggil dengan nama Project Tempo. Amazon juga disebut bekerja sama dengan Twitch untuk membuat platform ini lebih interaktif.

Meski belum mengetahui pasti soal rencana ini, Amazon sebenarnya diketahui sedang mengembangkan game berjudul Crucible sejak 2014. Selain game itu, perusahaan juga berencana menghadirkan game berjudul New World.

Kedua game ini seharusnya rilis bulan lalu, tapi mengingat kondisi saat ini, perusahaan lantas menundanya. Laporan terakhir menyebut game ini akan diperkenalkan pada Mei 2020.

Untuk itu, tidak tertutup kemungkinan Amazon berencana memperkenalkan game ini bersama platform yang sedang dikembangkannya itu. Hanya untuk memastikannya, masih perlu menunggu informasi dari perusahaan.



Imbas Virus Corona, Amazon Bakal Rekrut 100 Ribu Pekerja untuk Penuhi Lonjakan Pesanan

Kantor Amazon Dihebohkan Ancaman Bom

Terlepas dari laporan tersebut, Amazon sebelumnya mengatakan akan merekrut 100 ribu pekerja gudang dan pengiriman di Amerika Serikat (AS) untuk menangani lonjakan pesanana online.

Peningkatan ini disebabkan banyak konsumen beralih ke layanan online untuk memenuhi kebutuhan mereka terkait kekhawatiran penyebaran Covid-19 (virus Corona).

Seperti Amazon, jaringan supermarket AS Albertrons, Kroger, dan Raley's juga mencari karyawan baru untuk bagian staf yang sibuk dan memeuhi pesanan online.

Perusahaan-perusahaan itu beralih kepada orang-orang yang sebelumnya bekerja di bisnis restoran, travel, dan hiburan, yang disebut sedang mencari pekerjaan disebabkan penyebaran virus Corona.

"Kami ingin orang-orang tahu bahwa kami menyambut mereka di tim kami sampai semuanya kembali normal, dan kembali ke pekerjaan mereka sebelumnya," tulis Amazon di dalam unggahan blog perusahaan, seperti dikutip dari Reuters.

Penyerbaran virus Corona dilaporkan telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia di seluruh dunia, dan melakukan lockdown agar penyebarannya tidak semakin luas.



Banyak Barang Tak Tersedia

20151103-Perdana, Amazon Buka Toko Buku Fisik di Seattle-Amerika

Pandemi tersebut juga menyebabkan banyak barang tidak tersedia di Amazon,dan beberapa pengiriman memakan waktu lebih lama dari biasanya.

Untuk menarik karyawan baru, Amazon akan menambahkan UD 2 untuk minimum USD 15 per jam upah pekerja di Amerika Serika (AS) hingga April 2020.

Pembayaran tambahan untuk karyawan Amazon per jam di Amerika Utara dan Eropa diprediksi akanmemakan biaya lebih dari USd 350 juta.

Sejauh ini belum diketahui dampak operasional pengiriman dari kebijakan pembatasan baru AS. Namun di San Fransisco Bay Area, orang-orang harus tinggal di rumah kecuali untuk beberapa tujuan penting seperti bekerja untuk bisnis yang mengirim barang, bahan makanan, atau jasa secara langsung ke tempat tinggal.