Harga PS5 Dibanderol Murah, tapi Stoknya Tipis Saat Dirilis

Harga PS5 Dibanderol Murah, tapi Stoknya Tipis Saat Dirilis

Salah satu kejadian penting di industri game pada 2020 ini adalah konsol generasi baru. Jika Microsoft tengah menyiapkan Xbox Series X, maka Sony telah siap merilis PS5 menuju musim libur nanti. Banyak bocoran pun beredar, mulai dari harga PS5 hingga game yang bakal dirilis. Di masa pandemi ini, kabarnya, produksi konsol tersebut pun tengah berjalan dan karena krisis ekonomi, produksinya sangat terbatas.

Dilansir Bloomberg, konsol PS5 bakal datang mengikuti rencana awal sang pengembang pada musim libur 2020 ini. Berbeda dengan perilisan Playstation 4, kabarnya, Sony membatasi produksi konsol baru mereka di 5 sampai 6 juta unit saja. Sebagai bandingan, konsol PS4 mampu terjual hingga 7,5 juta di dua kuartal pertama pada 2013 silam.



Kabar baik pun berembus kala Sony Interactive Entertainment bakal menjual konsol ini di kisaran 499 hingga 599 USD. Sebagai bandingan, PS4 dirilis pada hargaa 399 USD atau 6 juta rupiah.

Di Indonesia, mungkin harga konsol ini pun bakal dibanderol di kisaran angka 7 juta rupiah. Enggak menutup kemungkinan jika harga ini bisa turun lebih jauh mengingat teknologi yang mereka kembangkan enggak terlalu jauh dari PS4.

Bloomberg juga melaporkan bahwa ongkos produksi PS5 enggak lebih dari 350 dolar Amerika. Angka ini belum termasuk dari biaya perakitan dan hanya bercermin dari harga komponen komputer. Meski begitu, angka ini bisa memberi harapan bagi para penggemar untuk melihat kemungkinan harga yang muncul di PS5.



Harga PS5 memang belum pasti. Meski begitu, Sony telah membeberkan semua fitur dari konsol ini. Salah satu aspek yang mungkin berkesan bagi penggemar adalah kehadiran controller baru yang mereka namakan Dual Sense. Kini, ukuran dari stik PS5 pun terlihat lebih besar dan dilengkapi banyak fitur baru yang layak buat dijajal.

Kini, Sony tengah menghadapi isu yang lumayan pelik di masa pandemi Corona ini. Para teknisi enggak bisa menyelesaikan produksi mereka di Tiongkok lantaran pembatasan transportasi. Selain itu, hal ini juga mungkin berdampak kepada peluncuran game mereka. Hal ini pun bisa terlihat langsung dari The Last of Us Part II yang memundurkan perilisannya dari tanggal rilis di bulan Mei tahun ini.