Tidak bisa dipungkiri bahwa waralaba Final Fantasy punya cerita menarik dan karakter yang meninggalkan kesan mendalam. Salah satunya adalah TIfa Lockhart, salah satu karakter cewek utama di Final Fantasy VII yang diceritakan menjadi sahabat sejak kecil dari Cloud Strife.
Sifatnya yang lugu serta hatinya yang lembut tapi tetap kuat membuatnya jadi salah satu karakter yang paling disukai oleh penggemar Maka dari itu, kami akan membeberkan fakta-fakta menarik dari salah satu karakter paling berpengaruh di game besutan Square Enix ini. Yuk simak ulasannya berikut ini!
Berhati Lembut dengan Tekad Baja
Tifa merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan lahir di Nibelheim yang dikenal mempunyai sifat pemalu. Walau begitu, dirinya mempunyai banyak teman karena kelembutan hatinya dan rela berkorban untuk orang lain. Dia pun juga dikenal sebagai cewek pemberani yang punya tekat kuat.
Masa kecilnya bisa dibilang jauh dari kata bahagia. Pasalnya, sang ibu meninggal dunia saat dirinya berusia delapan tahun. Tifa yang merasakan sedih dan bingung yakin jika sang ibu pergi ke gunung Nibel. Dirinya pun percaya jika bisa bertemu kembali dengan ibunya jika dirinya berhasil menyebrangi gunung tersebut.
Pergi bersama ketiga temannya, Tifa pun pergi menuju ke gunung Nibel. Namun, ketiga temanya merasa takut dan memutuskan untuk pulang dan meninggalkannya seorang diri. Dengna niatnya untuk bertemu kembali dengan sang ibu, dirinya pun tetap melanjutkan perjalanannya.
Saat menyebrangi jembatan gantung, dia terpeleset hingga masuk ke dalam jurang. Cloud yang saat itu membuntutinya pun enggak bisa menyelamatkannya. Akibatnya, Tifa pun mengalami koma selama satu minggu. Kejadian ini pun membuat sang ayah menyalahkan Cloud karena dianggap sebagai penyebab anaknya jatuh.
"Mengunci Cinta" Jadi Keahlian Utamanya
Sebagai karakter pendamping di Final Fantasy, Tifa dinilai cocok menjadi kekasih dari sang pemeran utama, yaitu Cloud. Karena, mereka sudah saling kenal dan bersahabat sejak kecil.
Saat umur 14, Cloud pamit meninggalkan kota kelahiranya untuk pergi ke Midgar untuk bergabung dengan SOLDIER. Di sinilah benih-benih cinta mulai terlihat antara keduanya. Dia pun pamit kepada Tifa dan berjanji akan terus melindunginya saat sudah menjadi seorang SOLDIER.
Walau mereka enggak terlalu dekat, Tifa merasakan kerinduan yang mendalam. Begitu pun dengan Cloud yang dipercaya menjadi SOLDIER untuk membuat shabatnya kagum. Penggemar pun yakin bahwa keduanya sama-sama punya "rasa" antara satu sama lain.
Menariknya, kisah cinta tak berbalas ini sebenarnya diwakili nama belaknang Tifa, yakni "Lockhart" yang bisa diplesetkan jadi "lock heart". Soalnya, meski akhirnya bertemu kembali keduanya tetap enggak menyatakan isi hatinya. Terutama Tifa yang seakan terus "mengunci" hatinya hingga membiarkan Aerith ke dalam hati Cloud.
Terinspirasi dari Job Monk
Meski tidak disebutkan secara pasti, sudah jelas Tifa terinspirasi dari salah satu job pada game-game RPG pada umumnya, yakni Monk. Hal ini bisa dilihat dari gaya bertarung tangan kosong yang digunakannya.
Selain itu, Tifa merupakan seorang ambidextrous atau mampu menggunakan kedua tangannya sekaligus. Jika kalian perhatikan, dia bisa bertarung dengan posisi ortodoks dan kidal yang berhubungan dengan posisi kaki dan tangan dominan yang digunakan dalam sebuah pertarungan.
Hal ini dapat terlihat jelas pada Dissidia 012. Mengingat ini adalah game fighting, dirinya bisa melakukan serangkaian gerakan dengan tangan kosong. Aksi tersebut menunjukkan bahwa Tifa merupakan seorang ambidextrous yang merupakan keahlian yang berguna yang dimiliki oleh seorang petarung tangan kosong.
Nyaris Tak Eksis di Semesta Final Fantasy
Yap, meski statusnya kini jadi salah satu karakter paling eksis di Final Fantasy, nyatanya Tifa nyaris saja tidak pernah eksis. Saat ini kreator Final Fantasy VII merencanakan konsep, dia ternyata hanya jadi karakter ''cadangan".
Final Fantasy VII telah melewati banyak konsep sebelum dirilis. Awalnya, hanya ada tiga karakter yang direncanakan jadi protagonis utama, yaitu Cloud, Aerith, dan Barret. Namun, rencana kematian Aerith pun membuat tim developer harus menyertakan satu karakter lagi untuk mengisi kekosongan tersebut.
Karakter Paling Modis di Final Fantasy
Sebagai sudah satu karakter yang berhasil merebut hati penggemar game Final Fantasy, tifa jadi sering tampil di beberapa game besutan Square Enix lainnya. Menariknya, dalam beberapa penampilannya tersebut, dia kerap terlihat berganti-ganti penampilan. Hal ini pun memunculkan kesan bahwa dia adalah karakter yang sangat modis.
Muncul pertama kali di Final Fantasy VII, Tifa ditampilkan berambut panjang berwarna coklat kehitaman yang diikat pada bagian ujungnya. Dirinya pun memiliki mata coklat dan mengenakan tank-top berwarna putih, miniskirt ber-suspender hitam, boots merah, serta mengenakan sarung tangan.
Di versi remake-nya, Tiga juga tampil dengan busana yang dijamin bikin cowok "gerah" saat dia memakai gaun dan kimono. Hal ini pun bikin dia tampil lebih anggun di luar kebiasaannya yang tampil sporty.
Tetsuya Nomura selaku kreator karakter Final Fantasy beserta tim desainer harus melakukan sedikit penyesuaian pada ukuran dada Tifa. Hal tersebut disebabkan versi remake ingin menyesuaikan kontennya audiens yang lebih luas dan lebih bersahabat dengan anak-anak.
Dirilis pada platform PSP, spin-off Final Fantasy, Dissidia 012, menghadirkan Tifa dengan penampilan yang cukup membuat pangling. Dirinya hadir dengan menggunakan busana ala koboi lengkap dengan topinya. Namun, hal ini dirasa kurang cocok oleh mayoritas penggemar yang menyayangkan hilangkan kesan sporty pada sang karakter.
Kemunculannya yang berkesan tak hanya di jagat video game. Pada 2005, Tifa pun muncul pada Final Fantasy VII: Advent Children dengan penampilan yang berbeda. Dia menggunakan tank top berwarna hitam, rambut hitam yang terurai, sarung tangan, celana pendek, dan sepatu kets berwarna hitam.
Menarikya, ternyata ada tujuan tersirat di balik perubahan tersebut. Tim produksi Advent Children merasa rambut panjang akan menambah beban sekaligus biaya produksi. Maka dari itu, rambut Tifa pun ditampilkan lebih pendek dibandingkan biasanya.