Christopher Nolan, Sutradara Jenius yang Gemar Tema Luar Angkasa

Christopher Nolan, Sutradara Jenius yang Gemar Tema Luar Angkasa

Buat kalian para penggila sinema, mungkin sudah enggak asing lagi dengan sosok sutradara yang bakal dibahas di bawah ini. Yap, Christopher Nolan. Sineas asal Inggris ini mulai dikenal namanya setelah menggarap film Memento (2000). Gaya penyutradaraan serta konsep cerita dari film garpaannya yang unik pun menjadi sebuah ciri khas sekaligus daya tarik dari setiap karya Christopher Nolan.

Pada 2020, Nolan pun kembali merilis sebuah berjudul Tenet yang dibintangi oleh John David Washington dan Robert Pattinson. Lagi-lagi, film garapannya tersebut juga menghadirkan jalan cerita yang enggak biasa serta dibuat dengan cara yang sangat unik. Soalnya, Nolan sampai rela meledakkan pesawat sungguhan untuk proses produksi film tersebut.

Nah, sebelum kalian menyaksikan filmnya, yuk, kenalan dulu dengan sosok Christopher Nolan yang menjadi sutradara Tenet!


Sineas Jenius Tanpa Latar Belakang Perfilman



Christopher Nolan lahir di London, Inggris pada 30 Juli 1970. Minatnya di bidang perfilman sudah bisa dilihat saat Nolan masih anak-anak. Soalnya, sejak berusia 7 tahun, Nolan gemar membuat film dengan menggunakan kamera film ayahnya yang berprofesi sebagai sutradara kreatif. Lalu, saat menginjak usia 11 tahun, Nolan pun benar-benar berniat untuk menjadi filmmaker profesional di masa depan.

Meskipun begitu, Nolan enggak pernah mengenam pendidikan terkait perfilman. Saat mengenyam pendidikan di University College London aja, dia malah mengambl jurunsan Literatur Inggris ketimbang persinemaan. Namun, hal tersebut sebenarnya disengaja oleh Nolan. Menurut, Nolan mengambil arah berbedadari impiannya bakal membuat dia mendapat perspektif lain.

Lagipula, ada alasan khusus mengapa Nolan memilih University College London sebagai kampusnya. Sebab, klub perfilman di kampus tersebut memiliki fasilitas yang lengkap dan bisa membantu mengasah bakatnya untuk masa depan.

Debut Profesional Christopher Nolan Lewat Film Bujet Kecil


Sewaktu masih duduk di bangku kuliah, Christopher Nolan sudah pernah menggarap sebuah film yang berjudul Tarantella (1989) meskipun enggak pernah dirilis secara umum. Setelah lulus, Nolan pun terlibat sebagai sutradara dari film pendek berjudul Larceny (1995) yang didanai oleh dirinya sendiri. Namun, secara profesional, Nolan baru memulai debutnya lewat film panjang dengna konsep hitam-putih yang berjudul Following (1998).

Menariknya, film ini berhasil meraup keuntungan sebesar 240,5 ribu dolar (Sekitar Rp3,3 miliar) dari modal produksi yang hanya 6 ribu dolar (sekitar Rp84 juta). Bahkan, Following meraih berbagai macam penghargaan, seperti di ajan San Fransisco International Film Festival untuk kategori "Best First Feature". Bisa dibilang, film ini menjadi titik awal dari karier gemilang Christopher Nolan sebagai seorang sutradara.

Sutradara yang Minim Menggunakan CGI


Beberapa waktu lalu, Christopher Nolan mengungkapkan bahwa dia meledakkan pesawat sungguhan untuk sebuah adegan di film Tenet. Hal tersebut dilakukan oleh Nolan karena meledakkan pesawat sungguhan lebih murah ketimbang menggunakan CGI secara keseluruhan.

Tidak cuma Tenet, hal yang sama juga dilakukan oleh Nolan dalam film Interstellar (2014). Dia rela membuat ladang jagung sungguhan karena lagi-lagi dianggap lebih hemat dibandingkan menggunakan CGI dan justru bisa menguntungkan karena hasil panennya bisa dijual. Lalu, pada film The Dark Knight (2008), dia juga hanya menggunakan miniatur mobil saja untuk sebuah adegan kejar-kejaran di filmnya.


Selain untuk menghemat modal produksi, Nolan memiliki alasan lain mengapa dia terbilang jarang menggunakan CGI di film garapannya. Soalnya, dia menyukai film yang lebih terasa seperti di dunia nyata dan enggak mengingatkan penikmat karyanya untuk menyaksikan efek visual saja. Makanya, Nolan hanya menggunakan CGI sebagai pemoles untuk menyaksikan efek visual saja, bukan secara kesluruhan.

Sineas Berbakat dengan Segudang Penghargaan

Seperti yang sudah dibahas sedikit di atas, Christopher Nolan langsung mendapatkan berbagai macam penghargaan lewat debut film panjangnya. Hal tersebut pun berlanjut ke deretan film berikutnya yang dia sutradarai. Bahkan, film panjang keduanya, yakni Memente, langsung mendapatkan dua nominasi di ajang Oscar utnuk kategori "Best Original Screenplay" dan "Best Film Editing.''

Sayangnya, hingga artikel ini ditulis Nolan belum sama sekali memenangkan Oscar meskipun sudah bolak-balik menjadi nominasi di ajang tersebut. Meskipun begitu, sepanjang kariernya. Nolan telah meraih 186 piala yang didapatkanya di berbagai ajang bergensi, seperti Empire Awards, BAFTA, dan Festival Film Sundance. Oh ya, Nolan juga diangkat menjadi Komandan Ordo Kerajaan Inggris atas jasanya di industri perfilman.

Christopher Nolan Penggemar Tema Luar Angkasa

Buat kalian yang sudah menonton Interstellar (2014), mungkin tahu bahwa film tersebut mengusung tema luar angkasa. Nah, ternyata tema luar angkasa memang menjadi kesukaan dari sosok Christopher Nolan. Apalagi, pamannya beprofesi sebagai teknisi di NASA dan pernah mengirimkan rekam momen peluncuran roket kepadanya sewaktu masih kecil. 

Selain itu, Nolan juga tumbuh besar dengan film-film bertema luar angkasa, seperti 2001: A Space Odyssey (1968) serta waralaba Star Wars. Bahkan, dia pernah membuat film stop-motion bertema luar angkasa dengan menggunakan action figure miliknya saat masih berusia delapan tahun. Proyek film kecil-kecilann miliknya tersebut diberi judul Space Wars yang dibuat bersama adik laki-lakinya.