Studio Ghibli Bagikan First Look Film CGI Pertamanya, Aya and the Witch

Studio Ghibli Bagikan First Look Film CGI Pertamanya, Aya and the Witch

Enam tahun setelah perilisan When Marnie Was There (2014), Studio Ghibli akhirnya memperlihatkan first look dari film terbaru mereka yang diberi judul Aya and The Witch. Film ini bakalan sangat berbeda dari film-film Studio Ghibli sebelumnya. Alih-alih menggunakan gaya animasi 2D, Aya and The Witch hadir dalam bentuk animasi CGI. Daripada penasaran, berikut tampilan perdananya film animenya yang dilansir Comic Natalie!



Pengguna CGI sebenarnya bukanlah hal yang baru bagi Studio Ghibli, namun Aya and The Witch jadi film pertama mereka yang menggunakan CGI secara keseluruhan. Sutradara Hayao Miyazaki juga pernah menggunakan CGI untuk beberapa adegan di Princes Mononoke (1997). Selain itu, Studio Ghibli juga menggunakan CGI dalam penggarapan film pendek Boro the Caterpillar (2018).

Film terobosan baru bagi Ghibli ini ternyata tidak disutradarai oleh Hayao Miyazaki, loh. Anaknya, yaitu GOro Miyazaki, yang mengambil tugas sutradara Aya and the Witch. Namun, bukan berarti Hayao tidak mengambil peran di film ini. Di film ini, Hayao bekerja sama dengan anaknya dan bertugas sebagai penulis naskah.



Seperti Howl's Moving Castle (2004), Aya and the Witch ternyata merupakan film yang diadaptasi dari salah satu novel karangan Diana Wynne Jones yang berjudul Earwig and the Witch. Film ini bakal jadi film ketiga garapan Goro setelah Tales from Earthsea (2006) dan From Up on Poppy Hill (2011).

Selain first look, Studio Ghibli belum memberi tahu plot yang bakal dihadirkan di Aya and the Witch. Namun jika melihat dari novelnya, Earwig and the Witch berkisah tentang seorang anak yatim piato bernama Earwig yang diadopsi oleh penyihir. Berbekal kecerdasannya dan bantuan dari kucing yang bisa berbicara, Earwig berusaha mengalahkan penyihir yang mengadopsinya.

Aya and the Witch seharusnya tayang perdana di Festival Film Cannes. Namun karena pandemi Corona, penyelenggaraan acara tersebut akhirnya ditunda. Akibatnya, film ini bakal dirilis di stasiun TV NHK pada musim dingin 2020.