Bandar Slot Terpercaya | 234Betting—(REVIEW) NBA 2K21—Sudah bukan rahasia lagi game bergenre olahraga punya tugas berat tiap pergantian tahun. Sebab, tahun baru berarti game baru. Tidak seperti game mainstream lainnya yang mengeluarkan seri baru dalam tiga hingga lima tahun sekali.
Tragisnya, semua makin terasa berat, bahkan sangat berat di 2020. Wabah COVID-19 yang mendera dunia membuat semua jadi kacau balau. Banyak pengembangan game yang harus tertunda. Namun, kendala tersebut tidak berlaku game olahraga yang harus tetap mengeluarkan seri terbaru. Contohnya adalah NBA 2K21, entri terbaru dari seri game basket paling populer saat ini.
Melanjutkan seri pendahulunya, NBA 2K20, Visual Concepts selaku developer lagi-lagi dihadapkan dengan pekerjaan rumah yang bertumpuk. Di luar hambatan akibat pandemi COVID-19, mereka harus mencari solusi atas keluhan penggemar terkait isu repetisi konten yang jadi penyakit kambuhan game ini.
Pertanyaannya, apakah Visual Concepts mampu membuktikan NBA 2K21 dapat membawa kesegaran? Ataukah kali ini penggemar lah yang terbukti benar bahwa game ini memang repetitif?
Jadi, kalau kalian memang suka main basket dan gamenya, langsung aja simak ulasannya untuk NBA 2K21 berikut ini!
Repetisi yang Enggak Basi
Sebagai game olahraga, kesamaan presentasi permainan jelas tampak di NBA 2K21 jika disandingkan dengan 2K20. Gameplay masih terasa realistis dan menantang sehingga membuat permainan tetap relevan.
Jika kalian tanya game ini repetitif atau tidak, jawabannya jelas iya. Tidak ada perubahan signifikan dari segi gameplay, simulasi, hingga fitur permainan yang variatif, tapi begitu-gitu saja. Bahkan, hal kecil seperti rating pemain pun masih sama dengan NBA 2K20 versi ter-update.
Namun, harus diakui salah satu jika kalian terlalu berharap game olahraga seperti ini akan terus memberikan kesegaran di tiap tahunnya. Lagipula, game olahraga lain seperti FIFA atau PES juga pasti mengalami sklus ini.
Hadirnya sistem shooting ini jelas memperlihatkan visi utama Visual Concept untuk fokus ke aspek kompetitif alias buat mereka yang serius main online di mode Neighborhood. Makanya, akan terlihat jelas gap antara pemain awam dan mereka yang telah lama bermain.
Sayangnya, ada juga beberapa kelemahan NBA 2K21 yang bisa bikin frustrasi kedua tipe pemain ini. Logika permainan terkadang tidak selaras dengan dunia nyata. Contoh paling nyata, pemain Center atau Forward berbadan tinggi dan kekar yang seharusnya bisa langsung nge-dunk saat dijaga pemain yang lebih kecil.
Namun, tidak jarang pemain bertubuh bongsor tersebut justru melakukan shoot jarak dekat yang peluang masuknya lebih kecil. Ya, shoot jarak dekat selain dunk, termasuk layup, bisa bikin pemain stress karena peluang masuknya terlalu kecil jika dibandingkan dengan nge-shoot beneran.
Bagi pemain yang sudah langganan NBA 2K sejak ama, isu ini pasti cukup familier. Namun, bagi pemain awam, situsasi ini bisa bikin kalian kesal sendiri meski lawan kalian sebenarnya adalah C9U.
Story MyCareer Jelek, Siapa Peduli?
Seperti seri-seri sebelumnya, Visual Concepts kembali mengusung mode MyCareer yang jadi pilihan buat kalian yang mau tenggelam dalam cerita. Kalian pun bisa berandai-andai menjadi pemain basket NBA dengan menciptakan avatar sendiri.
Sayangnya, mode ini bagai simalakama buat NBA 2K21 dan pendahulunya. Penggemar dan banyak kritikus yang menganggap cerita di mode ini usang serta sangat klise.
Premisnya pun sama dengan mode MyCareer seri pendahulunya. Kalian jadi seorang pemain basket muda yang bermimpi jadi superstar NBA dengan menjalani lika-likunya. Bedanya, kini cerita berfokus pada karakter bernama Junior yang terbebani oleh bayang-bayang sang ayah yang jadi pebasket bintang.
Lagi-lagi, cerita yang dihadirkan sangat klise. Selain itu, terlalu banyak sub-plot yang bikin cerita jadi tidak fokus. Terutama jika bicara kisah asmara Junior dengan kekasihnya yang membuat cerita terasa seperti opera sabun.
Namun, sisi positif dari MyCareer di NBA 2K21 adalah game bola basket Universitas. Ya, sebelum masuk NBA, Junior harus jadi abas (anak basket) universitas sebelum masuk NBA. Presentasi ini tentu menarik mengingat sangat jarang sekali game basket yang menampilkan permainan basket kuliah.
Kembali ke laptop, cerita yang ditampilkan di MyCareer memang terasa nirfaedah. Namun, kita harus ingat bahwa NBA 2K21 bukanlah game petualangan seperti God of War atau Final Fantasy VII Remake. Terlalu berlebihan jika kita berekspektasi tinggi terhadap aspek yang satu ini. Lagipula, kalian bisa, kok, skip ceritanya supaya bisa langsung masuk ke NBA.
Siap-siap Tergoda Jajan VC!
Poin ini mungkin tidak begitu penting bagi pemain kasual yang hanya ingin menikmati presentasi main basket virtual. Namun, bagi mereka yang getol main secara kompetitif di dunia maya bersama pemain lain, poin ini tentu bisa jadi pertimbangan. Namun, kalian yang udah lama main online di NBA 2K pasti tahu apa yang akan jadi fokus utama pembahasan poin ini!
Yap, kita bakal bahas mikrotransaksi di NBA 2K21 yang harus diakui masih ganas seperti sebelumnya. Semua makin terasa sadis jika kalian memang serius "berkarier"di game ini. Rasanya seperti kalian ingin terus bei Virtual Coin (VC) alias mata uang di game untuk "jajan" banyak hal.
Seperti sebelumnya, masih tidak ada perbedaan terkait konsumsi VC. Artinya, kalian bisa menggunakan vc di berbagai mode, khususnya MyCareer dan MyTeam. Artinya, kalau kalian fokus grinding di MyCareer, jatah "uang jajan" kalian di MyTeam pasti akan berkurang, pun sebaliknya.
Di MyCareer, kebutuhan akan VC ini makin terasa. Sebab, tingkat kesulitan bermain NBA 2K21 makin tinggi setelah perubahan sistem shooting. Artinya, pasti bakla ada rasa ngebet ingin membuat karakter yang kalian bikin makin jago. Jajan dengan VC pun bisa jadi jalan pintas.
Selain itu, NBA 2K21 juga bakal menggoda kalian buat beli sepatu. Bukan cuma di dunia nyata saja kalian bisa bakar duit untuk beli sneakers. Di sini, kalian pun bisa bikin karakter MyCareer makin kece dengan membeli sneakers keluaran terbaru.
Ngomong-ngomong, Visual Concepts dan 2K Sports melakukan langkah yang bijak di NBA 2K21 dengan menghilangkan animasi gacha yang menggunakan mesin judi. Sepertinya, kritik pedas warganet dan kritikus sangat menusuk tim pengembang kali ini.
Persembahan Khusus untuk “Pebasket Virtual” yang Serius
Setelah dua minggu berlalu sejak perilisan perdana NBA 2K21, mungkin kalian sudah melihat cuitan warganet serta berbagai ulasan dari kritikus game. Mungkin juga kalian merasa ironis dengan ulasan buruk yang diberikan terhadap game ini.
Kekhawatiran kalian wajar, kok. Lagipula, harus diakui game ini menjadi repetisi dari seri sebelumnya. Perubahan yang berarti pun cuma ada pada mekanisme shooting. Sisanya, baik fitur, gameplay, bahkan hingga visual yang biasanya jadi nilai plus, kini terlihat biasa saja karena tidak ada perubahan dari NBA 2K20.
Namun, jangan salah, perubahan mekanisme shooting di NBA 2K21 bisa jadi faktor penentu. Butuh penguasaan lebih lanjut meski pada dasarnya konsepnya sama. Kalian bisa saja tetap bermain NBA 2K20 dan tetap merasa jago. Namun, saat ada yang mengajak main NBA 2K21 dan seri selanjutnya, adaptasi terhadap sistem shooting bisa jadi pe-er yang cukup menantang.
Makanya, kalau kalian ingin serius "berkarier" di NBA 2K21, membeli game ini adalah langkah yang tidak akan membuat kalian merasa rugi.Kalian yang merasa ingin menikmati game basket sebagai gamer kasual juga tak ada salahnya untuk beli. Namun, seperti yang sudah kami bahas di atas, siap-siap merasa frustasi dengan tingkat kesulitannya yang cukup tinggi dibandingkan dengan seri sebelumnya.
Secara keseluruhan, NBA 2K21 masih menjadi presentasi permainan bola basket virtual yang seru dan menarik. Masalah repetisi masih jadi isu utama yang mungkin sangat sulit diterima oleh penggemar setia game ini. Kecewa, tentu wajar. Namun, ekspektasi berlebihan juga terbilang keliru.
kekurangan tersebut sebenarnya masih bisa diterima mengingat beberapa rintangan besar yang dihadapi oleh game olahraga, apalagi ditengah pandemi seperti ini. Makanya, ekspektasi yang terlalu tinggi dijamin bakal bikin kalian kecewa berat, hal yang sama dialami oleh banyak penggemar setia NBA 2K.