Peluncuran F9 dilaksanakan hanya empat bulan setelah pelepasan smartphone 'selfie expert' F7. Hal paling menarik dari penyajiannya ialah, Oppo tidak terlalu bayak membahas kemampuan swafoto F9, meski kita tahu, kapabilitas tersebut merupakan nilai jual utama seri F. Dan belum lama ini, Anda mungkin sudah mendengar bagaimana penjualan F9 melampaui pendahulunya itu.
Pencapaian Oppo F9 terbilang membanggakan, anka pemesanan perangkat ini kabarnya 30 persen lebih tinggi dari varian F7, ditakar dari periode pre-order yang dilangsungkan selama dua kali dan berakhir di tanggal 30 Agustus kemarin. Menurut keterangan Oppo, pencapaian mereka itu dipicu oleh kehadiran sejumlah fitur baru di F9, yang sebelumnya hanya tersedia pada produk high-end- dan ini juga merupakan alasan perilisan F9 dilakukan tak lama setelah Find X.
Untuk mengetahui lebih lanjut jauh seperti apa konsep yang Oppo usung dalam meracik F9, saya menghubungi PR Manager Aryo Meidianto dan mengajukan sejumlah pertanyaan. Ia menjelaskan bahwa F9 diramu untuk 'mendefinisikan kebali' seri F. Sang produsen menyadari mengedepankan teknologi VOOC Flash Charge desain dengan warna gradasi.
Tentu saja tagline 'camera phone' masih diusung brand ini. Salah satu realisasi dari komitmen Oppo buat terus mendukung ranah fotografi adalah upgrade pada kamera belakang. F9 merupakan smartphone seri F pertama yang menyajikan setup dual camera di belakang, dimanfaatkan untuk menghasilkan efek depth of field.
Walau demikian, Oppo menekankan bahwa apa yang mereka lakukan ini bukanlah sekedar langkah mengikuti tren. Menurut mereka, penerapan kamera ganda sebetulnya tidaklah sulit, tapi Oppo memutuskan buat menunggu teknologij tersebut lebih dewasa. Menerapkan dual camera bukan cuma lewat pemasangan sepanjang lensa, namun perlu ditunjang oleh pengembangan perangkat lunak.
Lalu apa mengapa peluncuran Oppo F9 dilakukan tidak terlalu lama dari F7? Aryo menerangkan bahwa Oppo sangat serius dalam mengejar teknologi. Perputarannya berjalan cepat. Dan saat ini, oppo melihat munculnya kebutuhan baru di kalangan konsumen : mereka membutuhkan dukungan kemampuan proses isi ulang baterai secara singkat, dan hal ini tidak bisa menunggu.
Sejak VOOC dikomunikasikan kembali oleh Oppo melalui Find X, ternyata ada banak konsumen yang meminta produsen buat turut menghadirkannya ke perangkat yang lebih terjangkau. Mereka meresponnya dengan menyematkan kapabilitas pengisian daya secara super-singkat itu dalam F9. VOOC Flash Charge kabarnya didukung oleh lebih dari 500 paten, memanfaatkan solusi voltase rendah dan arus tinggi, menjanjikan talk-time selama dua jam cukup lewat charging lima menit.
Ayo menyampaikan, dalam menjual produknya, Oppo selalu memprediksi kapan preangkat tersebut akan habis. Dan produsen mengaku, mereka tak punya rencana untuk terus memproduksi F7 akan mulai menipis di periode Agustus hingga September 2018.
Berkaitan dengan komparasi penjualan F9 dan F7, sang PR Manager tidak mengengkapkan angkanya secara spesifik, namun ia memberikan sedikit gamaran soal penjualannya : dalam puluhan ribu unit. Menjawab pertanyaan saya soal warna apa yang lebih disukai konsumen di Indonesia, ternyata peminat varian sunrise red dan twilight blue bisa dikatakan hampir seimbang - dengann persentase 45 banding 55 persen.
Model starry purple sendiri memanfaatkan metode pengecatan berbeda, dan hal tersebut membuat proses pembuatannya sedikit lebih lama. Rencananya, Oppo F9 starry purple akan dipasarkan paa bulan Oktober nanti, mengusung RAM 6GB.