NASA Kirim Satelit Seukuran Kotak Sepatu ke Mars, untuk Apa?




Dua satelit mini yang tak lebih besar dari kotak sepatu meluncur ke luar angkasa dalam misi bersejarah ke Mars.

Rencananya adalah berada di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk menyaksikan pendaratan pesawat aktariksa NASA di Planet Merah pada 27 November 2018, sekitar pukul 03.00 WIB.

Pada saat yang sama, satelit Mars Cube One (MarCO) akan melawati 3.500 kilometer langsung di atas pesawat InSight," kata Brian Clement, yang bekerja pada proyek MarCO NASA di Laboratorium Tenaga Pendorong Jet, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Senin (5/11/2018).




Menjelajah dengann kecepatan sekitar 66.000 per jam, dua satelit tersebut saat ini hanya berjarak kurang dari 7 juta km dari tujuan mereka.

Teptapi bahkan sebelum mencapai Mars, satelit-satelit kecil tersebut -yang dijuluki Eve dan Wall-E -berfungsi melebihi kapasitas mereka.

Ini adalah pertama kalinya pesawat ulang-alik kecil ini, yang dikenal sebagai CubeSats, telah melakukan perjalanan sejauh ini ke luar angkasa.

"Kami telah melakukan perjalanan pada titik ini hampir 480 juta km - itu adalah perjalanan yang sangat panjang untuk beberapa CubeStats," kata Dr Clement.

"Belum pernah ada yang menjelajahi jarak seperti itu dari Bumi dengan jenis pesawat ulang-alik seperti ini."

Menyongsong Mars

Wall-E mendapat kilasan pertama dari Planet Merah pada minggu lalu saat pertama kalinya CubeSat berada di luar angkasa.

Ketika pesawat ulang-alik bergerak ke arah Mars, tim akan menyempurnakan lintasan sehingga pesawat bisa bertemu dengan Insight.

Semua akan direncanakan, mereka akan memutar sehingga antena mereka mengambil sinyal dari InSight dan memantulkan mereka langsung ke stasiun darat Deep Space Network di Bumi - dengan kecepatan cahaya.

"Dibutuhkan delapan menit untuk mengirim perintah, dan hal yang sama untuk kembali," kara Dr Clement.

"Pendaratan hampir akan dilakukan pada saat MarCO mengirim kembali data."

Setelah itu satelit kecil akan melewati Mars dan melanjutkan orbit abadi mengelilingi Matahari.

"Mereka akan berada di sana dalam ratusan ribu tahun mengambang di luar angkasa," katanya.

Tergantung pada situasi saat pendaratan InSight, misi CubeSat bisa berakhir, atau mereka bisa digunakna untuk mengambil informasi tambahan saat mereka melakukan perjalanan di luar angkasa.

"Saat InSight datang untuk mendaratkan MarCO-A dan MarCO-B akan melewati lokasi pendaratan sedemikian rupa sehingga kami memaksimalkan kemampuan kami untuk mendengarkan sinyal radio InSight," kata Dr Clement.

Sementara misi InSight sebagian besar dipantau oleh pesawat ulang-alik yang dikenal sebagai Mars Reconnaissance Orbiter, sinyal pertama dari pendaratan akan datang dari CubeStats.




Tantangan Menjelajah Luar Angkasa



Perjalanan jarak jauh seperti yang dilakukan oleh Wall-E dan Eve itu sangat menantang.

"ini membutuhkan teknologi miniatur baru yang kemampuan untuk mengelola pesawat ulang alik dengan hati-hati,"kata Brian Clement, yang bekerja pada proyek MarCO NASA di Laboratorium Tenaga Pendorong Jet.

Dikemas ke dalam kotak berukuran 24cm x 36cm x 11cm adalah sistem prpulasi (sistem pendorong), sistem navigasi, dua kamera dan beterai yang melekat pada dua panel surya dan antena berbentuk persegi panjang  yang di dikenal sebagai susunan reflektif.

Satelit mini diluncurkan pada tanggal 5 Mei pada roket yang sama dengan pesawat antariksa InSight, tetapi sejak saat itu ketiga pesawat ulang-alik telah terbang dengan lintasan mereka sendiri menuju Mars.

"Kami menavigasi melewati ruang angkasa sendiri, kami tak terikat pada hal lain," kata Dr Clement.

"Pengalaman itu membutuhkan kemampun untuk memiliki tenaga pendorong Anda sendiri dan peralatan navigasi Anda sendiri, dan Anda harus sangat akurat dalam penyesuaian navigasi yang Anda buat di sepanjang jalan."

Itu juga membutuhkan kemampuan untuk bertahan dari kondisi yang keras di luar angkasa.

Ketika perjalanan satelit kecil semakin jauh dari matahari, semakin ada sedikit tenaga sura dan panas.

"Pesawat ulang-alik harus mampu membuat dan menyimpan listrik dalam lingkungan yang cukup menantang," kata Dr Clement.

"Daya itu digunakan untuk berkommunikasi, menavigasi, menjalankan semua sistem di pesawat, serta menjaga pesawat ulang-alik pada suhu operasinya."

"Kami akhirnya akanberada pada jarak di mana kami akan memiliki setengah daya yang kami  miliki hanya dari energi matahari saja.