Buat penggemar shonen, serial anime dan manga Naruto jadi salah satu judul yang pastinya sempat diikuti. Bercerita soal dunia shinobi yang lincah dan kuat, di dalamnya terselip banyak karakter unik. Meski manga dan animenya telah selesai, dunia shinobi tetap berjalan lewat bautan kisah Boruto: Naruto Next Generations.
Seperti judulnya, kini kisah pun berfokus pada putra Naruto dengan segala kemelut yang dia hadapi. Sayangnya, bagi para penggemar, hal ini pun enggak menjamin kesuksesan serial anime dan manganya.
1. Cerita Naruto Sudah Lebih dari Cukup
Buat kalian yang mengikuti perjalanan Naruto dari anak bandel hingga menjadi penyelamat dunia, tentunya cerita panjang sudah lebih dari cukup. Babak akhir yang menceritakan takdir Naruto melawan sasuke dua anak manusia pun menjadi penutup yang sangat manis.
Bagi para penggemar, mungkin inilah yang terbaik. Mengetahui kalau Naruto dan Sasuke akhirnya berdamai setelah terluka parah dan mengeluarkan jurus terbaiknya menjadi babak akhir yang sangat berkesan. Pertarungan yang berakhir seri menyimbolkan kalau keduanya ditakdirkan untuk ada satu sama lain.
2. Sang Kreator Enggak Menginginkannya
Sang penulis dan kreator Naruto, yakni Masashi Kishimoto enggak pernah menginginkan Boruto untuk dilanjutkan sampai sejauh ini. Terakhir, Masashi Kishimoto berperan sebagai pengawas cerita kala Boruto: Naruto the Movie dirilis. Dirinya pun mempercayakan kelangsungan waralaba ini kepada dua penulis, yakni Mikio Ikemoto dan Ukyo Kodachi.
Ikemoto dan Kodachi merupakan orang dekat Masashi dan jadi asisten kala Naruto masih dikembangkan. Berkat tawarana Weekly Shonen, cerita dalam Boruto pun berlanjut. Dalam sebuah siaran dari VizMedia, Masashi mengaku lepas tangan dengan cerita di dalam anime ini dan lebih merasa puas dengan akhir yang telah dia buat di Naruto: Shippuden.
3. Terlalu Banyak Musuh yang Kuat
Kala Naruto bergulir, konflik berputar sama peperangan dunia shinobi yang pelik. Naruto pun belajar sama arti persahabatan dan pengkhianatan di sepanjang cerita. Sayangnya, inilah yang enggak bisa dihadirkan oleh Boruto Kitapun hanya bisa dibuat pusing sama musuh-musuh kuat, yakni makhluk bernama Otsutsuki.
Awalnya, Kaguya yang merupakan sosok ibu dari Rikudo Sennin merupakan Otsutsuki yang tersesat di Bumi. Mengikuti kekalahannya, makhluk yang bisa dibilang sebagai alien bertelinga panjang mirip kelinci ini pun menginvasi dunia shinobi. Alhasil, cerita dalam Boruto terkesan dragging dengan membawa musuh-musuh yang kelewat overpowered.
4. Time Travel Memperkeruh Plot Cerita
Enggak berhenti di formula yang membosankan, cerita dalam anime ini dibuat makin rumit dengan time travel. Buat kalian enggka mengikuti kisah ini, nantinya kalian bakal mendapati kenyataan membingungkan bahwa Boruto terjebak di lini masa kala Naruto masih menjadi Genin. Sasuke dan Boruto yang mengejar Urashiki terdampar di lini masa ini dan membuat alur cerita jadi membingungkan.
Boruto bisa saja belajar mengenal ayahnya dan perjuangan berat di lini masa ini. Meski begitu, time travel memberkeruh cerita lantaran terkesan dipaksaan. Kita pun dibuat bingung, akankah perjalanan waktu sang anak ini membuat nasib ayahnya jadi lebih baik atau justru membuat dunia shinobi jadi makin kalang kabut.
5. Bukan Karakter yang Berkesan
Bisa dibilang film Boruto: Naruto the Movie masih bisa memberi gambaran yang baik mengenai waralaba ini. Kala itu, Boruto dibuat terkesima dengan perjuangan sang ayah untuk melindungi Desa Konoha dengan apapun yangdia miliki. Pasalnya, Naruto yang telah menjadi Hokage belajar dann ditempa oleh perjuangan yang sangat sulit.
Di sepanjang anime, Boruto terlibat sama konflik yang sangat rumit dengan harus mengalahkan para Otsutsuki yang berkekuatan besar. Ya, bocah 12 tahun yang belum mengerti apa-apa ini harus berhadapan dengan alien dengan chakra yang sangat kuat. Boruto pun jadi enggak lebih dari anak ajaib yang terkesan bisa mengalahkan apapun, tanpa perjuangan.