8 Desember 1941 menjadi hari bersejarah yang melanda Jepang. Kala itu, armada Pasifik Angaktan Laut Amerika Serikat yang berlabuh di pangkalan Pearl Harbor, Hawaii,nyaris tinggal puing, luluh lantak dihentak serangan mendadak pasukan Jepang sehari sebelumnya.
18 kapal tenggelam atau kandas, termasih lipa kapal perang. Sekitar 188 pesawat tempur tak bisa lagi mengudara. Yang paling mengenaskan adalah korban jiwa yang terenggunt.
Sebanyak 2.403 warga Amerika Serikat meninggal dunia, 1178 lainnya luka-luka. Saat kejadian, status mereka adalah non-kombatan. Waktu itu, Amerika Serikat tak sedang berperang.
Kabar duka dari Pearl Harbour membuat warga Amerika Serikat sedih sekaligus murka. Presiden AS saat itu, Franklin Delano Roosevelt (FDR), merasa perlu bertindak.
Sehari setelah tragedi Pearl Harbour, berjalan kepayahan dipapah putra James, FDR menuju Kongres AS. Siang itu ia meminta persetujuan parlemen. Sang presiden berniat menabuh genderang perang melawan Jepang.
"Kemarin, 7 Desember 1941, adalah hari yangkekal dalam keburukan," kata FDR seperti di kutip dari situs History.com.
"AS secara tiba-tiba dan disengaja diserang oleh kekuatan laut dan udara Kekaisaran Jepang. Tak peduli berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mengatasi invasi yang terencana ini, orang-orang Amerika, yang berada di pihak yang benar, niscaya akan meraih kemenangan mutlak."
Pidato Roosevelt yang berdurasi 10 menit, diakhiri dengan sebuah doa. "Maka, bantulah kami, Tuhan."
Hanya dalam satu jam, sang presiden memperoleh restu Kongres, nyaris secara bulat. Hasil pemungutan suara di Senat adalah 82:0, sementara di Kongres 388:1.
Deklarasi perang ditandatangani pada pukul 16:10. Kala itu, kain hitam melingkar dilengan Roosevelt, simbol duka cita untuk Pearl Harbour.
Rasa nasionalisme membuncah di seluruh Amerika Serikat, dari Panta Timur ke Pantai Barat.
Rakyat memobilisasi diri, bergabung dalam satuan pertahanan sipil. Di New York, Wali kota Fiorello LaGuardia memerintahkan penangkapan warga keturunan Jepang. Mereka kemudian dikirim ke Pulau Ellis dan ditahan tanpa batasan waktu.
Di California, Anti-Ait Battery (senjata untuk menghancurkan pesawat saat diudara) dipasang di Long Beach dan Hollywood Hills. Laporan tentang aktivitas mata-mata warga Amerika Serikat keturunan Jepang mengalir deras ke Washington DC, meski mereka telah menyatakan kesetiaannya pada AS, bukan negeri leluhurnya.
Serangan Jepang ke Pearl Harbour menyeret Amerika Serikat ke pusaran Perang Dunia II.
Dan, seperti sumpah Franklin Roosevelt, Amerika Serikat keluar sebagai pemenang. Dua bom atom, Little Boy dan Fat Boy menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki.
Akibatnya sungguh luar biasa, ribuan orang tewas seketika. Ironisnya, insiden bom nuklir pertama dan sau-satunya yang digunakan manusia di tengah pertempuran itu mengakhiri Perang Dunia II yang sudah menyudahi jutaan nyawa manusia.
Tak hanya itu yang terjadi pada 8 Desember.
Tahun 1980, musisi legendari John Lenon ditemukan tewas dilorong pintu masuk apartemenya, The Dakota. Ia ditembak empat kali -- tembakan kelima meleset-- oleh Mark David Chapman. Saat penembakan terjadi, Lennon baru saja kembali dari Record Plant Studio bersama istrinya, Yoko Ono.
Selain itu, pada 1969, Presiden ke-37 AS, Richard Nixon, mengumumkan berakhirnya Perang Vietnam.
Kemudian pada 1881, kebakaran besar menghanguskan Ring Theatre, sebuah gedung pertungjukan mewah di Vienna, Austria. Akibatnya, 620 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Lalu, pada 1949, para pemimpin Nasionalis China berangkat ke Taiwan, dimana mereka mendirikan ibu kota baru. Hal ini dilakukan karena mereka terus kehilangan kekuatan komunis Mao Zedong.