Transfer Otak... Ini 5 Eksperimen Paling Menyeramkan dalam Sejarah

Dr. Henry Cotton memberikan analisa bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh infeksi (Wikipedia/Public Domain)

Dalam dunia medis, penelitian sangat diperlukan guna menemukan sebuah inovasi yang diharapkan dapat mempermudah manusia dalam mengobati pasien.

Namun, dalam catatan sejarah tak semua eksperimen atau penelitian dilakukan dengan kaidah yang susuai. Ada banyak malraktek dan eksperimen yang membahayakan.

Bahkan, ada yang sampai membuat ratusan nyawa melayang. Bukan hanya mengorbankan manusia, sejumlah eksperimen berbahaya ini juga melibatkan makhluk hidup lain seperti hewan.

Seperti dikutip dari laman Thethings.com, Kamis (6/12/2018), berikut 5 eksperimen berbahaya yang pernah tercatat dalam sejarah dunia:



1. Eksperimen Kepala Anjing

Anjing Ini Ilustrasikan Kesedihan Paling Duka dalam Hidup

Apapun yang ada hubungannya dengan eksperimen hewan pasti akan terdengar menyeramkan. Sebuah film propaganda tahun 1940 melakukan hal ini dan menggemparkan dunia.

Eksperimen ini dilakukan oleh seorang ilmuan asal Soviet bernama Dr.Sergei S. Brukhonenko dan timnya yang memenggal kepala anjing  dan menjaga agar binatang itu tetap hidup dengan menggunakan autojektor, jantung dan paru-paru buatan.

Video itu dikatakan palsu. Banyak yang berspekulasi bahwa itu adalah dokumenter pemetasan ulang eksperimen anjing yang dilakukan oleh pelopor Lembaga Penelitian Bedah Eksperimental.

Terlepas dari itu, Brukhoneko terlihat memenggal kepala anjing tersebut  dan berupaya agar membuat si anjing tetap hidup selama beberapa jam.

2. Eksperimen Tanpa Bahasa

Ilustrasi nama bayi (iStock)

Sebagai orang yang peling berkuasa di Eropa selama abad pertengahan, Kaisar Romawi Frederick II melakukan eksperimen yang dianggap masyarakat sebagai tindakkan biadab.

Ia berupaya untuk menemukan bagaimana bahasa dari Tuhan. Untuk menemukan hal itu, ia sengaja mengasuh dua bayi yang sejak lahir tidak pernah diajak bicara atau komunikasi.

Dengan itu, ia berharao dapat mengetahui bagaimana bahasa Tuhan. Namun, kondisi bayi itu sangat mengenaskan. Bayi tersebut mennggal akibat tidak pernah diajak berkomunikasi.

3. Eksperimen Penyembuhan Orang Gila

Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Dr. Henry Cotton memberikan analisa bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh infeksi.

Alhasil, satu-sastunya penanganan adalah menghilangkan organ tubuh yang terinfeksi. Praktik Dr. Henry dimulai sejak awal abad ke-20.

Awalnya, dia mengambil gigi pasien satu persatu. Jika penderita gangguan jiwa belum sembuh, maka dia akan mengambil organ lainnya.

4. Eksperimen Transfer Otak Manusia ke Makhluk Lain

Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Pada tahun 2005, para ilmuwan di Salk Institute for Biological Sciences di La Jolla, California sedang dalam misi untuk membuktikan bahwa otak manusia dapat berfungsi penuh daan dapat tumbuh dikepala spesies lain yang berbeda.

Secara khusus, mereka menyuntikkan sel punca pada hewan pengerat, seperti tikus. Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah hal ini berhasil.

Peneliti berupaya membuktikan bahwa otak makhluk lain akan bisa jauh lebih pintar karena menggunakan suntikan sel punca.


5. Eksperimen Perkembangan Penyakit Sifilis

Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Antara tahun 1932 dan 1972, Dinas Kesehatan Umum AS melakukan studi klinis dalam bentuk percobaan yang melibatkan petani Afrika-Amerika yang terinfeksi Sifilis.

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroset Treponema pallidum sub-species pallidum.

Sekitar 399 orang direkrut ke dalam program pengobatan gratis tetapi sebenarnya tidak diobati sama sekali karena para peneliti ingin mengetahui perkembangan penyakit jika tidak diobati.

Pada tahun 1973, subyek mengajukan gugatan class action terhadap pemerintah AS atas eksperimen yang dipertanyakan.

Sampai hari ini, litigasi terus berlanjut. ini adalah kasus eksperimen yang dilakukan secara kasar karena seorang dokter tidak mengobati pasien yang sakit.