Otoritas di Inggris telah melarang penjualan anjingdan anak kucing oleh pihak ketiga untuk melindungi hewan-hewan itu dari eksploitasi.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (27/12/2018) pemerintah mengatakan, undang-undang baru itu akan membantu menghentikan peternakan anjing dan menyulitkan padra pelaku yang tidak peduli dengan kesejahteraan hewan tersebut.
Menteri urusan Kesejahteraan Hewan, David Rutley, mengatakan larangan itu adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan hewan peliharaan yang paling disayangi di negara ini mendapatkan perlakuan yang tepat sejak dilahirkan.
Keputusan ini dibuat setelah diadakannya konsultasi masyarakat yang mendapatkan dukungan luar biasa untuk melarang penjualan oleh pihak ketiga.
Dengan kebijakan baru itu, mereka yang ingin mengadopsi anak anjing atau anak kucing harus langsung menghubungi penangkar hewan bersangkutan atau pusat-pusat adopsi hewan, dan tidak membeli dari toko hewan peliharaan atau gerai komersial lainnya.
Kelompok-kelompok pemerhati kesejahteraan hewan memuji tindakan yang diambil pemerintah sebagai sebuah langkah penting kedepannya.
Marc Abraham, seorang dokter hewan yang salah seorang pendiri PupAid, menyebutkan sebuah kemenangan sejati bagi rakyat jelata yang giat berkampanye untuk perlindungan hewan dan juga anjing-anjing dan kucing-kucing di Inggris.
Ia mengatakan penangkar hewan itu dituntunt untuk leih bertanggung jawab dan membuat penjualan anak anjing dan anak kucing yang diseludupkan secara ilegal lebih sulit.
Perubahan ini juga didukung oleh salah satu pusat penampungan hewan paling terkenal di Inggris, the Battersea Cat and Dogs Home.
Pelanggaran Terhadap Anjing
Keuputusan ini diambil setelah organisasi penyayang hewan, RSPCA, meminta informasi dari publik Inggris tentang identitas penumpang dan pengemudi yang terperangkap CCTV membuang seekor anjing meski pun anjing itu memoon untuk tidak ditinggalkan.
Kasus penelantaran peliharaan itu terjadi awal bulan ini di Trentham, 235 km barat daya Inggris, namun video itu baru beredar Senin (24/12) lalu di internet.
"Melihat anjing malang dalam kondisi yang menyedihkan, berusaha untuk mengejar mobil yang meininggalkannya, benar-benar menibulkan rasa iba," ujar inspektur RSPCA, Natalie Perehocsky.
"Saya tidak dapat memahami bagaimana ada orang yang tega berbuat demikian."