5 Karakter Jahat di Game yang Punya Motivasi Baik

karakter-game.

Karakter bisa dibilang sebagai faktor utama dalam sebuah game. Tiap karakter pun dibuat dengan sifat yang berbeda-beda. Sifat tersebut tentunya dapat membantu kita menentukan mana karakter yang jahat dan mana yang baik.

Bertemu karakter yang sudah jelas baik atau jahat di sepanjang game, sudah jadi hal yang biasa. Pastinya game bakalan jadi lebih seru jika karakter tersebut bisa mengecoh para pemain dengan sifatnya yang enggak terduga. Di awal game, karakter terlihat menyebalkan. Begitu lo semakin jauh mengikuti jalan cerita game, lo akan sadar jika karakter yang lo kira jahat ternyata punya motivasi yang baik.

Nah, karakter apa saja sih, yang awalnya terlihat jahat padahal sebenarnya baik? Yuk, simak daftarnaya berikut ini!


1. Pagan Min (Far Cry 4)

Pada awal Far Cry 4, lo akan melihat betapa kejamnya Pagan Min kepada orang-orang yang ada di sekitar lo. Walau begitu, dia terlihat cukup ramah dengan lo bahkan mengajak lo kerumahya untuk makan malam. Di meja makan tersebut , Pagan Min berjanji akan membantu lo dan mengatakan bahwa Golden Patch merupakan teroris sesungguhnya di Kyrat.

Janji dan perkataan Pagan Min memang terdengar kurang meyakinkan, apalagi dia sempat mengancam salah satu teman lo di meja makan tersebut. Padahal kalau lo mencoba percaya dan enggak kabur dari ruang makan ketika Pagan Min pergi, dia benar-benar akan membantu lo. Namun, kalau lo memilih kabur dari ruang makan dan bergabung dengan Golden Patch, lo akan sadar jika kekejaman Pagan Min enggak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan pemimpin Golden Path.


2. Joker (Batman: Arkham Origins)

Di Batman: Arkham Origins, lo akna menjalani masa-masa awal Bruce Wayne membasmi kejahatan sebagai Batman, termasuk pertemuan pertamanya dengan Joker. Dalam salah satu pertemuannya, Joker sempat mengatakan kepada Batman, "Saya baru di Gotham beberapa hari tapi saya sudah mencapai jauh lebih banyak daripada mu." Yap, Joker memang gila tapi untuk hal ini dia tampaknya benar. Batman telah melawan kejahatan selama dua tahun, namun enggak menunjukkan dampak yang signifikan.

Sementara itu, Joket telah membasmi komisioner polisi Gotham yang korip, menyingkirkan bos mafia paling kuat di Gotham, dan mengekspos penjara yang enggak berguna, hanya kurang dari satu minggu. Kode moralnya Batman dan keengganan Bruce menggunakan kekuasaanya akan selalu menghambatnya dalam menciptakan perubahan seutuhnya di Gotham. Hal ini juga menjadi kesempatan besar bagi Joker untuk memanfaatkan situasi.


3. William Johnson (Assassin’s Creed III)

Di Assassin's Creed III, William Johnson merupakan orang pertama dari Collonial Templars yang mati. Padahal jika dibandingkan dengan orang dari Colonial Templars lainnya, motif William jauh lebih baik. Dia memang menginginkan kekuasaan, namun, William tampaknya peduli dengan penduduk asli wilayah tersebut.

Di saat sekarat, dia menjelaskan bahwa dia hanya ingin melindungi penduduk asli dari para penjajah, sesuatu yang enggak mungkin dilakukan oleh Raja Inggris. William juga mengatakan bahwa para kolonis akan mengambil alih tanah yang dimiliki penduduk asli dan membunuh mereka.


4. Superman (Injustice: God Among Us)

Di Injustice: God Among Us, Joker mengebom Metropolis dan membunuh jutaan orang. Selain itu dia memperdayai Superman untuk membunuh Lois Lane yang sedang hamil. Hal tersebut membuat Superman murka dengan Joker dan membunuhnya. Setelah itu, Superman membentuk rezim otoriter di seluruh dunia dalam upaya memadamkan semua kejahatan.

Untuk mencegahnya, Batman memimpin pemberontakan melawan Superman dan mengajak pahlawan lain untuk membantu. Batman dan pahlawan lainnya membenci Supermen atas tindakannya, padahal motivasi Superman cukup masuk akal. Sistem peradilan mereka enggak efektif dan korup, sehingga penahat merasa aman unutk melakukan tindakannya.



5. Edgar Ross (Red Dead Redemption)

Di game ini, lo berperan sebagai mantan penjahat bernama John Marston yang kemudian dipancing amarahnya ketika Edgar Ross menculik istri dan anaknya. Karena hal tersebut, John pun mencari mantan anggota gengnya saat dia menjadi penjahat. Edgar memang akhirnya melepaskan keluarga John. Namun, dia membawa pasukan ke peternakannya John kemudian menyergap dan membunuh John.

Walau tindakannya salah, Ross punya poin yang tepat. Saat di peternakan, enggak ada satu pun pasukan Edgar yang menembak, sampai John sendiri yang memulai tembakan. John bisa saja menyerah tapi dia malah menimbulkan keributan. Seperti yang pernah disampaikan Edgar, jika John enggak pernah mejadi penjahat, pastinya dia enggak akan pernah diburu.