Mengejutkan, Tempat Tidur Kuno Berusia 15 Tahun di Hotel Inggris Ternyata...

Tempat Tidur Kuno di Hotel Inggris

Para ahli baru-baru ini menemukan bahwa sebuah ranjang kuno yang berada di sebuah hotel di Chester, Inggris, kemungkinan adalah tempat tidur pernikahan kerajaan yang telah lama hilang sejak Abad ke-15.

Ranjang  yang terbuat dari ukiran ek itu, diduga telah "bersembunyi"selama 15 tahun di penginapan romantis tersebut.

Di tempat tidur itu, pesta pernikahan Raja Henry VII dan Elizabeth dari York dirayakan, saat akhir Wars of the Rose (dimana Raja Richard III tewas) dan melahirkan dinasti Tudor yang terkenal.

Identitas ranjang ini terungkap setelah hotel yang bersangkutan membuangnya dan meletakannya begitu saja di tempat parkir. Lalu, seorang pedangang barang antik menemukannya dan menyerahkannya ke Victoria and Albert Museum di London pada 21 Januari 2019.

Ketika Ian Coulson, pengoleksi benda kuno dan penjual tempat tidur antik, membeli tempat tidur itu secara daring pada thaun 2010, ia menemukan bahwa usia kayu ek yang dipakai untuk bahan pembuatan ranjang sangat tua.

Terlebih lagi, ornamen ranjang mengisyaratkan asal-usul kerajaan Inggris, National Georaphic melaporkan, yang dikutip dari Live Science pada Jumat (8/2/2019).

Ranjang bersejarah itu memiliki tinggi 3 meter, panjang 2 meter dan lebar 1,7 meter, menurut perwakilan The Langley Collection, dimana ranjang itu kini berada.

Keempat tiangnya berujung pada pahatan singa, namun salah satunya diantaranya kehilangan ekor. Ranjang juga dibingkai dengan ukiran tanaman merambat dan perisai heraldik.

Coulson menyebut bahwa ini adalah tempat tidur pengantin kerajaan Inggris dan dimiliki oleh Henry VII.

Muat untuk seorang raja

Ketika Coulson awalnya memeriksa ranjang itu, ia menemukan banyak kerusakan pada kayu ek yang digunakan. Tidak sekokoh tempat tidur yang dibuat selama Era Victoria, dan jumlah oksidasi di tiang tempat tidur akan membutuhkan waktu berabad-abad untuk terakumulasi.

"Wajah-wajah dalam ukiran menyerupai potret Henry VII dan ratunya. Figur-figur itu dikelilingi oleh simbol kesuburan, yakni biji ek, anggur, dan stroberi," tulis sejarawan Jonathan Foyle.

Sementara itu, lambang seperti binatang, perisai, singa dan mawar yang diukur di bingkai tempat tidur, sering dikatakan dengan royaliti Tudor.

"Usia kayu, perangkat kerajaan dan lambang keluarga lainnya, desain yang indah, serta cara pengukiran, meyakinkan bahwa ini adala tempat tidur Raja Henry VII," tulis Coulson.


Satu-Satunya yang Selamat

Analisis DNA kayu menegaskan bahwa ayu itu berasal dari Eropa  tengah, dari varietas genetik yang idkenal sebagai Haplotype-7, ditemukan dari Prncis selatan hingga Belarus, dan semuanya berasal dari pohon yang sama, menurut outlet berita daring Hexham-Courant.

Sample cat dibawah pernis bagian atas ranjang mengungkapkan bintik-bintik ultramarine, yaitu pigmen Abad Pertengahan berwarna biru jernih. Ini lebih berharga dari pada emas dan kemungkinan hanya akan digunakan untuk menghias tempat tidur milik bangsawan.

Pernikahan Henry VII dan Elizabeth of York adalah titik balik dalam sejarah Inggris. Upacara perkawinan ini menyatuhkan para pesaing York dan Lancaster, juga menhakhiri konflik 30 tahun yang dikenal sebagai Wars of the Roses, meluncurkan dinasti Inggris yang dikenal sebagai Tudor.

Ranjang itu kemungkinan ditempatkan dikamar tidur seremonial di Westminster Palace untuk kesenangan raja dan ratu yang baru menikah, setelah pernikahan mereka di Westminster Abbey pada 18 Januari 1486, tulis Foley.

Sebagian besar barang Tudor dari periode itu hilang, dibakar dalam api yang dibuat oleh anti-royalis, di bawah Oliver Cromwell selama abad ke-17.

Sampai sekarang, satu-satunya tempat tidur zaman Tudor yang diketahui lolos dari pembakaran itu adalah sebuah bagian kepala ranjang yang dulu dimiliki oleh Henry VIII dan Anne of Cleves, Hexham-Courant melaporkan.

Namun, tempat tidur Henry VII diperkirakan telah selamat dari kebakaran yang terjadi di Westminster Palace karena dikirim ke Lancashire pada tahun 1495, menurut The Langley Collection.