(REVIEW) Sekiro: Shadows Die Twice

sekiro

Sejak proyeknya diumumkan pada tahun lalu, Sekiro: Shadow Die Twice menjadi salah satu game yang paling dinanti-nanti ditahun ini. Game besutan perusahaan pengembang game asal Jepang, yaitu FromSoftware, ini mengusung genre action-adventure dan menjanjikan pengalaman bermain penuh tantangan lewat karakter shinobi alias ninja.

Resmi dirilis serempak pada 22 Maret silam untuk platform PC, Playstation 4, dan Xbox One, game yang dibanderol dengan harga sekitar Rp 700 ribu ini sudah menuai pujian dari para penikmat dan kritikus game, Bahkan, pada tiga hari pertama perilisannya, Sekiro: Shadow Die Twice  sudah melampaui 100 ribu unduhan di Steam.

Seperti apa keseruan yang di sajikan game ini? Buat kalian yang penasaran, simak saja ulasan dibawah ini!



Premis Cerita yang Dramatis



Banyak game modern yang menghadirkan cerita dengan alr yang memikat. Namun, biasanya cerita cuma jadi ''pemanis'' bagi gameplay alias bukan masalah besar untuk melewatkan cut-scene. Lain hal dengan Sekiro: Shadows Die Twice. Kalian akan rugi jika tidak mengikuti narasi secara menyeluruh.

Game ini membawa kisah tentang seorang ninja bernama Sekiro. Dia bertugas menyelamatkan Kuro. Kuro, adalah seorang anak kecil dengan kekuatan mistis yang sangat dahsyat bernama Divine Heir didalam tubuhnya. Sang antagonis, Isshin Ashina, menginginkan kekuatan tersebut guna memperkuat klan yang dipimpinnya. Kuro pun diculik oleh salah satu jendral Klan Ashina bernama Genichiro. Disinilah tugas Sekiro dimulai.

sekiro

Singkat cerita, Sekiro sempat berhasil menyelamatkan Kuro. Namun, di tengah usahanya untuk kabur, dia dicegat dan ditaklukkan oleh Genichiro. Dari pertarungan ini, Sekiro kehilangan lengan kirinya dan Kuro. Tidak lama, Sekiro terbangun di sebuah kuil yua dan mendapati bahwa lengannya sudah berganti menjadi prostesis, pemberian seoran bikso misterius.

Selain cerita utama tersebut, ada sederet verita menarik yang bisa kalian dapatkan dengan melakukan interaksi dengan NPC. Misalna saja kisah hidup Sekiro, awal muasal kekuatan Divine Heir, sampai sejarah keluarga Ashina. Semua dimuat dengan dialog dan alur yang tidak membosankan. Narasi semakin menarik dengan empat pilihan ending yang disajikan.


Visual Lembut dengan Detail yang Cermat


FromSoftware menampilkan kalitas grafis yang sangat baik untuk Sekiro: Shadows Die Twice. Mungkin tampilan grafis game ini belum menandingi Red Dead Redemption 2 yang memenangkan "Best Performance" The Game Awards 2018. Namun, gambaran Jepang pada Periode Sengoku yang dihadirkan terasa sangat kental lewat detail struktur bangunan kerajaan yang menjadi ciri khas. Begitu pun dengann penggambaran alam yang terasa begitu hidup.

Saking mendetailnya, kalian bisa saja terganggu dengan efek semburan darah yang senantiasa hadir di setiap aksi Sekiro kala menggorok, menebas atau pun menusuk lawan dengan pedang. Tenang saja, buat kalian yang tidak kuat mental melihat adegan sadis, game ini menyediakan opsi tingkatan gore yang bisa kalian sesuaikan.


Uniknya, kesan visual dalam game ini terasa begitu damai dengan warna yang lebut meski ada kalanya gelap dan mencekam. Hal ini terasa kontras dengan gameplay yang dipenuhi dengan pertarungan dan darah bercucuran. Namun, "penyimpangan'' ini justru menjadi sebuah nilai puls untuk game Sekiro: Shadows Die Twice karena menguatkan dramatisasi pada narasi.


Aksi Stealth yang Penuh Ketegangan

Seperti yang disebutkan di poin awal, Sekiro mendapatkan lengan prostetik dari seorang biksu misterius setelah ditebas oleh Genichiro Ashina. Lengan prostetik ini dilengkapi dengan sebuah tali yang membuat Sekiro dapat menjangkau atap bangunan yang tinggi. Teknik yang disebut dengan Grapple Hook ini akan sering kalian gunakan untuk melompat dan menyelinap.

Lengan prostetik ini juga menjadi senjata pamungkas yang dapat idpasangkan dengan beberapa attachment. Nantinya, senjata tambahan tersebut berguna di tengah pertarungan melawan musuh, khususnya bos. Untuk melengkapi persenjataan lengan prostetik, kalian harus menemukan material di tempat tersembunyi atau mengumpulkannya dari musuh. Harus pasang mata lebar-lebar, ya, karena bisa saja di tengah perjalanan kalian melwati item penting!

sekiro

Yap, jangan sampai lengah sedikit pun kala memainkan game ini. Di tambah lagi, Sekiro mengalahkan lawan bukan dengan pasang badan langsung. Sebagai seorang ninja, dia mengandalkan teknik stealth alias mengendap-endap sebagai cara bertarung utamanya. Makanya, kalian harus pandai memperhitungkan timing dan posisi yang pas saat melakukan serangan.

Sebenarnya, sah-sah saja jika kalian memilih berhadapan langsung dengan para musuh yang menghalangi. Namun, cara ini memiliki risiko kematian yang tinggi dan berpotensi memancing musuh lainnya menghampiri.


Bukan Game yang Cocok buat Orang Impulsif

Kalau game lain kalian dikasih opsti tingkat kesulitan, lain halnya dengan Sekiro: Shadows Die Twice. Sejak awal permainan, kalian bakal dihadapkan dengan musuh yang kuat. bahkan kalian bisa saja mati dengan mudah saat melawan kroco-kroco. Masalah semakin pelik ketika kalian dituntut untuk melakukangrinding demi mendapatkan exp skill dan item berharga. Makanya, mengendap-endap jadi cara jitu supaya kalian bisa lewat dengan selamat.

Bisa dibilang, kalian enggak bakal bisa terhindar dari kematian mengingat banyaknya musuh yang OP. Namun, ada fitur Ressurection yang memberikan kalian diberikan satu kali kesempatan untuk bangkit dari kematian dan meneruskan pertarungan. Tentu saja ada ganjarannya. Jumlah HP kalian akan berkurang 50%. Selain itu, exp skill dan uang yang telah kalian kumpulkan turut jadi korban.

sekiro

Fitur lain yang juga membantu adalah Sculptor's Idol. Patung ini memudahkan kalian melakukan teleportasi ke tempat-tempat penting yang saudah dijelajahi. Di patung ini pula kalian bisa mengisi ulang darah dan upgrade skill.

Hal yang tidak kalah penting adalah esensinya sebagai checkpoint. Kalau mati di tengah perjalanan, kalian bisa respawn di Sculptor's Idol terdekat. Jadi, pasang mata kalian baik-baik untuk menemukan patung ajaib ini, ya!


Beragam Musuh yang Kuatnya Tanpa Basa-basi

Dalam rekam jejaknya, FromSoftware seakan enggak bisa lepas dari tema mistis. Sebut saja seri Dark Souls, Bloodborne, dan Demon Souls. Dalam Sekiro: Shadow Die Twice jga dihadirkan beberapa makhluk mistis untuk menambah kesan budaya klasik Jepang dengan kepercayaan kunonya. Yap, musuh kalian bukan cuma manusia, tapi juga makhluk mitologi dengan berbagai macam ukuran.

Pada chapter 1, kalian akan terkejut kala bertemu dengan monster bertubuh besar bernama Chained Ogre. Sementara belum banyak upgrade yang bisa kalian lakukan untuk menambah daya serang dan bertahan, Chained Ogre menghasilkan damage yang sangat besar dalam sekali serang. Oh, iya, musuh sekelas ini hanya masuk kategori midboss, loh.

sekiro

Kalau sudah berhasil menaklukkan Chained Ogre, enggak lama kemudian kalian sudah dihadapkan dengan bigboss pertama, Gyoubu Oniwa. Sosok kesatria berkuda ini begitu lincah dan punya jangkauan serang yang besar sehingga sulit untuk dikalahkan. Kalian mesti ekstra hati-hati dan irit menggunakan consumable item.

Butuh kesabaran yang luar biasa dan perhitungan yang matang untuk melayangkan serangan atau menghindari pukulan salah satu jendral Klan Ashina ini. Jika gegabah, kalian akan dengan mudah dibunuh olehnya. Nah, kalau di babak awal saja musuhnya sudah sekuat ini, kebayang musuh-musuh selanjutnya seperti apa?


Selayaknya menjadi ninja sesungguhnya, kalian harus bisa bertindak dengan matang saat memainkan Sekiro: Shadows Die Twice. Jangan gegabah, tapi juga jangan sampai kehilangan momentum tepat.

Mungkin butuh waktu lama untuk menamatkan game ini. Makanya, kesabaran dan semangat pantang menyerah juga jadi kunci utama. Uji diri kalian dengan menghadapi semua secara kesatria alias enggak pakai cheat.