Sabtu 13 April 2019 menjadi hari yang dinantikan warga Indonesia di Belgia dan Luksemburg yang akan menggunakan hak suaranya melalui pencoblosan langsung di TPS yang bertempat di KBRI Brussels, berkolaborasi di Avenue de Tervuren 294. TPS dibuka dari pukul 08.00 hingga pukul 18.00 waktu lokal.
Sejak pagi, tempat pemilu di KBRI telah dikunjungi pemilih yang datang dari berbagai penjuru Belgia dan beberapa warga di Luksemburg.
Sementara untuk WNI di Luksemburg, PPLN Belgia akan mengadakan Kotak Suara Keliling yang dibuka dari jam 09.00 - 12.00 waktu lokal pada Minggu 14 April 2019.
Pemilu luar negeri kemarin dan hari ini bukan saja berlangsung di TPS di Belsgia namun juga berbagai negara di belahan dunia lain.
Jumlah pemilih yang tercatat oleh PPLN Belgia berjumlah 1.755 orang untuk wilayah Belgia dan Luksemburg. Sedangkan 489 orang diantaranya telah menyampaikan suaranya melalui pos.
Duta Besar RI untuk Belgia, Yuri Ovtavian Thamrin telah menyampaikan suaranya pada pukul 11.00 di TPS 3 beserta Ibu Sandra Thamrin di TPS 1.
Sementara Bapak Wakil Kepala Perwakilan, Dupito Dorma Simamora dan Ibu Monamaria di TPS 2 dan diikuti staf KBRI lainnya.
Selain menyampaikan hak suara, pemilu kali ini juga menjadi ajang kebersamaan bagi seluruh warga Indonesia di Belgia yang dilengkapi dengan sajian snack dan masakan tradisional Indonesia.
Proses pemungutan suara disaksikan langsung oleh saksi yang hadir di TPS KBRI Brussels, masing-masing 1 orang dari pasangan calon Presiden/Wakil Presiden 01 dan pasangan calon 02, serta perwakilan partai Gerindra dan PKS.
WNI di Prancis Titipkan Asa Tinggi di Bilik Suara
Imelda Roux sudah 16 tahun tinggal di Hauts-de Seine, dan bersuamikan pria Prancis. Meski sudah lama bermukim jauh dari Tanah Air, Imelda tak mau melewatkan kesempatan memberikan suara dalam Pemilu 2019 di Paris.
Ditemani sang suami, Imelda sejak pagi sudah tiba di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris, di berlokasi di 47 Rule Cortambert. Sekitar pukul 11.00 waktu lokal, dia sudah menyalurkan haknya sebagai warga negara Indonesia, dengan mencoblos di bilik suara. Dia sudah menetapkan calon presiden dan wakil presiden pilihannya dalam Pemilu 2019.
"Meskipun tinggal di Paris, saya selalu mencoblos setiap pemilu. Sebagai WNI, saya sudah pasti punya kaitan batin dengan Indonesia. Jadi saya mencoblos,'' kata Imelda.
"Tadi agak sulit ke sini, karena sedang ada demonstrasi rompi kuning, jadi jalan banyak diblokade, sehingga agak sulit mencapai KBRI. Banyak juga beberapa WNI lain yang kesulitan. Tapi, untungnya tetap bisa nyoblos,'' katanya.
Imelda mengaku selalu mengikuti perkembangan di Indonesia melalui media. Dia mengaku senang dengan pesatnya pembangunan yang terus dilakukan Indonesia. Melalui suara yang disalurkannya dalam pemilu, Imelsda menitipkan harapan tinggi.
"Saya berharap Indonesia jadi semakin maju dan maju. Tentu saja maju dalam segala hal, tapi terutama dalam hal pendidikan mental,'' kata Imelda.
Total 2.229 WNI di Prancis Masuk DPT
Total ada 2.229 WNI di Prancis yang masuk daftar pemilih tetap (DPT), serta 153 DPTb. Adapun yang masuk daftar pemilih khusus sebanyak 101 orang.
KBRI Paris membuka tiga TPS pada pemilu kali ini, semuanya digedung KBRI, tapi diruangan berbeda, yaitu Balai Budaya, Aula dan Galeri Budaya.
"Pemilih ada yang datang langsung ke TPS, ada juga yang mencoblos melalui pos. Kalau lewat pos, kertas suara sudah kami kirim sejak 13 Maret," kata Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri Paris, Rudjimin.
Rudjimin mengatakan dibanding lima tahun lalu, antusiasme WNI di Prancis untuk terlibat di Pemilu lebih besar. Tahun lalu, WNI yang terdaftar di DPT hanya sekitar 700 orang. Adapun kini naik lebih daripada tiga kali lipat.
"Lima tahun lalu partisipasinya pemilih hanya 35 persen, tahun ini sepertinya lebih antusias. Salah satu penyebabnya karena adanya pencocokan data pemilu, sehingga prosesnya lebih detail, Ujar Rudjimin.
Hari pencoblosan di Paris bukan hanya menjadi pesta demokrasi. Namun, WNI juga bisa melampiaskan kerinduan terhadap makanan Indonesia. Kantin KBRI menjual berbagai makanan khas Indonesia, yang langsung diserbu para WNI yang datang. Antrean masuk kantin tampak semarak.
"Tentu WNI yang datang juga rindu makanan Indonesia. Apalagi menu di kantin KBRI enak-rnak,'' imbuh Rudjimi sembari tersenyum.