5 Game yang Terlalu Seram Dimainkan Menggunakan VR (Bagian 2)

game-horor

Semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang juga cara kita bermain game Jika dulu kita hanya menikmati game lewat layar tv atau komputer, kini ada cara menikmati game yang menuggunakan teknologi virtual reality (VR). Dengan teknologi VR, lo seakan-akan bisa merasakan langsung pengalaman game yang biasanya hanya bisa lo saksikan di layar tv atau komputer.

Kalau lo pecinta game horor, teknologi VR bisa jadi cara yang tepat untuk lo benar-benar menikmati atmosfer horor yang sebenarnya. Kalau lo enggak suka dengan hal-hal yang seram, mending jangan coba-coba, deh, mainin game horor menggunakan VR. Soalnya, apapun yang lo lihat menggunakan VR akan terasa lebih nyata.

Nah, game apa saja, sih, yang terlalu seram untuk dimainkan menggunakan VR? Yuk, simak daftarnya!


1. Paranormal Activity: The Lost Soul

Salah satu hal yang membuat game CR terasa lebih menakutkan adalah ketika lo ditempatkan dilingkungan yang terasa familier, apalagi jika lingkungan tersebut ditampilkan secara realistis. Game horor pun akan terasa terlalu nyata untukdimainkan. Nah, Paranormal Activity: The Lost Soul menempatkan lo di suatu tempat yang enggak asing buat siapapun, yaitu rumah.

Enggak hanya jump scarenya yang berlimpah, yang membuat game ini jadi lebih menakutkan adalah karena sistem pengacakannya. Sistem ini membuat setiap penggunanyapunya pengalaman yang berbeda di setiap mereka memainkan game ini. Walau lo sudah menonton orang lain bermain Paranormal Activity: The Lost Soul, bukan berarti lo bakal lebih siap untuk menghadapi kengerian di game ini. Soalnya, setiap orang akan mendapatkan jump scare dan petunjuk yang berbeda.


2. The Inpatient

Siapa yang pernah main Untul Dawn? Nah, game horor psikologis besutan Supermassive Games ini merupakan prekuelnya Until Dawn. The Impatioent sendiri latar waktu 60 tahun sebelum peristiwa di Until Dawn. Di game ini, pemain berperan sebagai pasien yang bisa lo tentukan jenis kelaminnya. Karakter yang menderita amnesia ini ditempatkan di Blackwood Sanatorium untuk mengembalikan memorinya yang hilang.

The Impatient tampil cukup berbeda dengan game horor lainnya yang bisa lo mainkan di VR. Pertama, lo bisa menentukan jenis kelamin dan warna kulit karakter lo. Kedua, pemain bisa menggunakan suaranya untuk melafalkan berbagai opsi dialog sebagai cara untuk memilih apa yang akan dilakukan karakter pemain. Hal tersebut membuat The Impatient menjadi game horor VR yang unik.


3. Doors of Silence

Game besutan Blackbite Interactive ini telah merilis bab pertama yang cukup mengerikan, berjudul The Prologue. Di bab ini, lo ditempatkan di sebuah tempat yang tampaknya seperti bungker bawah tanah yang penuh kengerian. Salah satu kunci utama kengerian di game ini adalah keberadaan patung berbentuk manusia yang muncul secara acak. Apalagi, ada patung yang mengeluarkan darah dari matanya.

Enggak hanya keberadaan patung yang seram, kengerian yang ditampilakan di Doors of Silence ini dibangun dari soundtrack yangterdengar enggak konsisten. Selain itu, game ini jarang menggunakan efek suara. Nah, faktor tersebut menciptakan keteegangan konstan di game ini bahkan sebelum kemunculan jump scare.


4. Araya

Berbeda dari game yang telah disebutkan di atas, game besutan MAD Virtual Reality Studio ini mengambil latar tempat di Asia, tepatnya di Bangkok. Araya diceritakan dari perspektif tiga karakter yang berbeda. Di game ini, lo ditugaskan untuk menjelajahi berbagai area dirumahsakit Bangkok untuk memecahkan kasus pembunuhan Araya.

Walau mengambil latar Thailand, orang-orang dari berbagai negara manapun dijamin bakal ketakutan memainkan game ini. Di game ini, lo bagaikan diajak bermain petak umpet berhantu yang akan semakin menyeramkan ketika lo semakin mengungkap misteri kematian Araya.


5. Narcosis

Game besutan Honor Code ini mungkin bakal mengingatkan lo dengan BioShock. Soalnya game ini juga berkisah tentang protagonis yang terjebak di dalam lautan. Jika biasanya efek suara membangun situasi ngeri dalam suatu game, lo malah bakal di buat deg-degan karena keheningan game ini.

Game ini memang enggak bergantung pada jump scare untuk menciptakan ketegangan. Setiap suara kecil, gerakan, atau perubahan yangdirasakan dalam lingkungan cukup untuk memicu rasa takut. Selain itu, menurunya stabilitas karakter karena jumlah oksigen yang terbatas membuat game ii jadi semakin menegangkan.