Perang Dunia II menjadi salah satu momentum paling anker sepanjang sejarah. Dalam periode itu, lebih dari 100 kapal selam dioperasikan secara misterius di laut sekitar Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Dua dari kapal karam yang pernah hilang secara misterius pada 1941 di kawasan nusantara, akhirnya ditemukan di Malaysia, dalam keadaan rusak. Perahu itu bernama HNLMS O 16 dan HNLMS XVII; keduanya milik Belanda.
Pada 2018, para pejabat Malaysia menandatangani perjanjian dengan menteri luar negeri Belanda. Malaysia sepakat untuk melindungi reruntuhan perang Negeri Kincir Angin di perairannya.
Namun, sebuah laporan media Belanda yang dikutip dari laman sains Live Science, mengungkap misteri baru: sepanjang perahu perang amfibi itu kembali hilang tiba-tiba.
Padahal, kapal bernama HNLMS O 16 dan HNLMS K XVII memiliki nilai sejarah yang tinggi. Keduanya pernah menampung 79 awak yang turut hilang.
Bagaimana Bisa Hilang?
Menurut pejabat pemerintah Belanda, kapal selam itu kemungkinan besar telah dicuri oleh pemulung barang bekas. Memang, pihak itu telah terbiasa mencuri reruntuhan kuno dari wilayah tersebut.
Namun ini bukan hal baru. Sebanyak 40 kapal era Perang Dunia II telah sebagian atau seluruhnya dibongkar dan diambil oleh pemulung.
Dengan merampas kapal-kapal perang. pemulung itu telah mendapatkan baja bernilai jutaan dolar untuk setiap kapal, menurut The Guardian. Belum lagi rampasan lain seperti kabel tembaga dan baling-baling perunggu fosfor.
Sangat disayangkan kapal bersejarah itu hilang. Mengingat, proses mengambil kembali kapal selam biasanya membutuhkan usaha keras. Proses mengangkut logam berharga ke permukaan dengan crane memakan waktu berminggu-minggu.
Dilindungi Hukum Internasional
Bangkai kapal pada masa perang sejatinya dilindungi dibawah perjanjian internasional. Perahu bersejarah itu berperan sebagai kuburan dari tentara.
Hilangnya bangkai kapal perang sering terjadi di perairan Asia Tenggara, dimana di masa lalu menjadi target operasi perahu militer negara-negara besar dunia. Diantaranya adalah Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Jepang.
Pada 2016, bangkai kapal Belanda juga lenyap dari dasar Laut Jawa di lepas pantai Indonesia.