Malware Android Bisa Rekam Aktivitas Pengguna

Malware Baru Android

Ancaman keamanan kembali mengintai platform Android. Kalia ini, ancaman berasal dari malware yang sebelumnya pernah ada, tapi sekarang ditingkatkan kemampuanya.

Dikutip dari ZDNet, malware bernama BianLian ini sebelumnya pernah diketahui pada Oktober tahun laun oleh peneliti keamanan cyber ThreatFabric.

Namun dari laporan terbaru, pelaku kriminal dibalik BianLian telah mengubah taktiknya. Dengan kata lain, malware ini sekarang hadir dengan kemampuan yang sangat kuat.

Peneiti dari Fortnite menyebut malware BianLian ini ternyata selalu mendapatkan pembaruan rutin. Adapun BianLian merupakan malawre yang menyasar pengguna dengan akun perbankan di smartphone-nya.

Awalnya, malware ini dapat membaca, mengirim, dan menerima pesan teks, termasuk memantau dan membuat panggilan. Malware ini juga memiliki kemampuan untuk mengunci layar. pengguna.

Kemampuan ini membuat penyerang mencuri informasi pengguna, mulai dari username, password, dan informasi rahasia lain.

Para peneliti pun menyebut malware ini masih aktif. Karenanya, untuk mencegah menjadi korban malware ini sebaiknya pengguna Android lebih berhati-hati saat memasang aplikasi.

Android malware

Sejumlah Perangkat Android Mudah Terinfeksi Malware Trojan

Sebelumnya, malware rupanya bisa masuk ke smartphone tidak hanya melalui unduhan di sembarangan sumber.

Sebagaimana dikutip dari Ubergizmo, Google belum lama ini mengonfirmasi bahwa ada sejumlah perangkat Android yang terinstal malware sejak dari pabrik.

Malware yang dimaksud rupanya adalah Trojan Triada dan ditemukan disejumlah perangkat Android murah.

Konfirmasi dari pihak Google ini pada dasarnya mengaku bahwa sejumlah perangkat Android telah dikompromikan oleh malware dan merupakan bagian dari serangan rantai pasokan.


Terinfeksi Malware Sejak dalam Pabrikan

Hal ini artinya, sejumlah perangkat Android telah dikompromikan bahkan sebelum perangkat mencapai konsumennya.

Dimana, setiap pengguna selanjutnya dari smartphone dan aplikasinya berpotensi membuat peretas mengakses konten dan data-data yang ada dismartphone.

Peretas pun bisa mengeksekusi kode dari jarak jauh pada perangkat yang terinstall malware itu.