Hari ini, tahun 1977, David Berkowitz yang dikenal sebagai "Son of Sam" ditangkap karena terbukti melakukan pembunuhan berantai sebanyak enam kali.
David membunuh enam anak muda, dan melukai tujuh lainnya menggunakan senjata .44-caliber Revolver.
Ia mengaku bahwa iblis dan anjing hitam dengan jenis Labrador Retriever yang dimiliki tetangganya lah yang meminta David untuk melakukan pembunuhan tersebut.
David mengaku hanya membunuh gadis cantik muda berambut cokelat pendek dan pirang, demikian seperti yang dilansir dari History.com.
David adalah seorang yatim piatu yang diadopsi di wilayah Bronx. Dia mengalami trauma sepeninggal ibu angkatnya yang wafat akibat kanker pada 1667. Sejak itu, ia menjadi seorang penyendiri.
Ia sempat menjadi tentara selama tiga tahun dan kembali ke New York pada 1974 dan bekerja sebagai petugas kemanan.
Pada 1975 kondisi mentalnya memburuk, yang akhirnya membuat David didiagnosis mengidap Paranoid Skizofrenia.
Skizofrenia adalah penyakit gangguan mental di mana kondisi penderitanya susah membedakan antara realita dengan apa yang mereka imajinasikan.
David mulai mendengar suara 'iblis' yang memintanya untuk membunuh, pada natal tahun 1975 ia melukai gadis berumur 15 tahun bernama Michelle Forman dengan pisau pemburu.
Mulai Membunuh Kaum Muda
Pada awak 1976 David pindah ke daerah Yonkers, dan saat ia pindah ia merasa bahwa anjing dengan jenis German Shepherd yang ada dirumahnya dirasuki oleh iblis yang memintanya untuk membunuh.
Bulan April, David pindah kembali ke apartemen namun masih di daerah yang sama. Di tempat tersebut, ia punya tetangga bernama Sam Carr dan memelihara anjing hitam berjenis Labrador Retriver yang juga ia percaya memintanya untuk membunuh.
David juga mengakui bahwa ia melihat sosok Sam sebagai wujud iblis yang benar-benar kuat, itulah mengapa ia menyebut dirinya sebagai "Son of Sam".
Pada 28 Juli 1976, David melakukan pembunuhan pertamanya, dan korbannya adalah dua gadis yang sedang mengobrol di parkiran. Ia menembak mereka sebanyak lima kali dengan .44 Revolver miliknya.
Satu gadis selamat dengan luka parah, namun yang lainnya tewas di tempat.
Selama kurang lebih setahun, David terus melakukan pembunuhan dan terus melakukan gadis-gadis berparas cantik. Namun, polisi masih tidak mengetahui motif dibalik aksi kejahatan yang dilakukan David.
Kesehatan mentalnya dipertanyakan, namun pada 8 Mei 1978 ia mengakui perbuatannya atas pembunuhan sebanyak enam kali.
Anehnya, David menikmati perhatian media yang ditujukan kepada dia dan kasusnya. Akhirnya bagian keamanan bangsa New York memanfaatkan kasus ini untuk dijual ceritanya dan dananya dikompensasikan kepada korban.
David divonis hukuman enam tahun penjara dikali umur hidupnya (25 tahun). Ia ditahan di Sullivan Correctional Facility di New York.