Banyak orang jadi kenal karakter Link karena game The Legend of Zelda: Breath of the Wild. Ya, Nintendo sepertinya lebay saat memasarkan gamernya di Nintendo Switch pada 2017 lalu. Jauh sebelum Link tertidur selama 100 tahun dan lupa ingatan, ada banyak pelualangan yang sudah pernah dia lakukan sebelumnya.
Setidaknya, ada 18 seri The Legend of Zelda yang sudah pernah dirilis sebelum Breath of The Wild. Mungkin tidak semuanya kalian pernah dengar atau yakin game tersebut sebenarnya ada di dunia ini. Soalnya, strategi pasar membuat seri gamenya menyebar ke semua platform game buatan Nintendo. Namun, percayalah bahwa semua serinya punya keunikan masing-masing.
Kalau memang kalian enggak bisa memainkan semuanya, ya, enggak apa-apa. Cukup beberapa seri game The Legend of zelda di bawah ini saja yang setidaknya harus kalian jajal minimal sekali seumur hidup!
1. The Legend of Zelda: Ocarina of Time (1998)
19 tahun sebelum seri Breath of the Wild muncul, seri game The Legend of Zelda sudah sangat maju. Kalian sudah mendapatkan karakter Link bergaya 3-D untuk pertama kalinya dan dilengkapi dengan gameplay yang sangat menawan. Link sudah bisa beguling, memanjat tebing, dan mengunci lawan yang akan diserang. Semua keahlian ini sepertinya enggak dilupakan Link seribu tahun kedepan.
Game ini awalnya dirilis untuk platform Nintendo 64 pada 1998 silam. Namun, The Legend of Zelda: Ocarina of Time masih bisa dimainkan di perangkat Nintendo 3DS dan Nintendo Wii U sampai sekarang. Siap-siap untuk mencari strategi buat mengalahkan para monster, ya!
2. The Legend of Zelda: The Minish Cap (2004)
Seri The Minish Cap juga jadi salah satu seri terbaik yang wajib dimainkan. Seri ini dirilis untuk konsol handheld Nintendo Game Boy Advance pada 2004 silam dengan menawarkan gameplay yang enggak kalah unik. Link bisa memicut dan melawan monster yang berukuran kecil juga dengan pedang andalan pastinya. Teka-teki khas game The Legend of Zelda pun masih tertuang di dalam game yang satu ini dan kalian akan dibuat berpikir keras.
Enggak cukup sulit untuk memainkan seri The Legend of Zelda: The Minish Cap sekarang. Mencari Game Boy Advance second hand masih masuk akal. Bisa juga berburu Nintendo Wii U dann belu gamenya secara digital. Dijamin, kalian tidak akan menyesal jika pernah menjajal game ini.
3. The Legend of Zelda: A Link Between Worlds (2013)
Buat penggemar lama game The Legend of Zelda, seri yang satu ini memang jadi game wajib yang harus dimainkan. Seri yang satu ini dirilis pada 2013 dan The Legend of Zelda: A Link Between Worlds bawa hampir semua kenangan yang ada di seri-seri sebelumnya. Kalian akan mendapatkan maps dan musuh yang hampir sama dengan seri The Legend of Zelda: A Link to the Past.
Buat kalian yang memang penasaran, seri yang satu ini masih bisa dengan mudah dimainkan di Nintendo 3DS. Nintendo masih menjual konsol handheld dan gamenya di tahun ini. Satu kekuatan yang dibawa Link dalam game ini adalah menempel di tembok dan masuk ke jalan sempit. Penasran, kan?
4. The Legend of Zelda: Twilight Princess (2006)
Kalau merasa Link di seri Breath of the Wild keren banget, kalian coba saja memainkan seri Twilight Princess. game yang satu ini memang disiapkan untuk membantu penjualan Nintendo Wii pada 2006 silam. Sayangnya, gaungnya kala itu enggak sebesar Breath of the Wild di Nintendo Switch, padahal Nintendo sudah keren banget menampilkan sosok Link dalam game ini.
Link dalam seri game yang satu ini juga bisa melakukan banyak hal—mirip dengan seri Breath of the Wild—mulai dari jalan, manjat, sampai gelantungan di sudut tebing. The Legend of Zelda: Twilight Princess juga dirilis buat Nintendo Wii U yang sama-sama pakai sensor gerak. Yakin rela melewatkan seri ini?
5. The Legend of Zelda: Phantom Hourglass (2007)
Mungkin gembar-gembor Nintendo DS enggak terlalu besar sampai di telinga kalian. Namun, jangan pernah meremehkan salah satu produk berhasil yang pernah dibuat oleh Nintendo. Ada satu seri game The Legend of Zelda yang dirilis di konsol tersebut yang wajib kalian jajal.
The Legend of Zelda: Phantom Hourglass bawa map yang enggak kalah besar dengan seri lainnya. Banyak tempat di dalam gamenya harus kalian tempuh dengan menggunakan perahu dan beberapa haldi dalam game ini harus kalian jamah. Eits, Nintendo DS juga pakai touchscreen di salah satu layarnya, loh.
6. The Legend of Zelda: Link’s Awakening (1993)
Mugnkin kalian tahu bahwa seri yangsatu ini di-remake untuk Nintendo Switch. Namun, remake pada 2019 ini buan pertama kalinya. The Legend of Zelda; Link's Awakening sejatinya dirilis untuk Game Boy pada 1993 silam dengan format tanpa warna. Karena terlalu keren, game ini dirilis kembali untuk Game Boy Color lima tahun setelahnya, tepatnya pada Desember 1998, dengan tambahan unusr warna biar lebih asik.
Jadi, bukan tanpa alasan seri yang satu ini diperbagus pada 2019 ini. Namun, sebelum merasakan Link berubah jadi lebih imut dan penuh warna di Nintendo Switch, sebaiknya kalian mainkan dulu versi jadulnya. Seenggaknya, miankan versi The Legend of Zelda: Link's Awakening yang bisa kalian dapat di Nintendo Switch 3DS.
7. The Legend of Zelda: A Link to the Past (1991)
Kalian boleh saja melewatkan seri-seri The Legend of Zelda, tapi jangan coba-coba sampai enggak memainkan seri yang satu ini. Setelah merilis dua seri awal, Nintendo meluncurkan The Legend of Zelda: A Link to the Past pada 1991 di Super Nintendo Entertainment System (SNES). Bisa dibilang, seri ini yang menjadi patokan seri-seri setelahnya, mulai dari gameplay, teka-teki, hingga equipment yang bisa digunakan oleh Link.
Enggak sulit buat mencari game ini sekarang. Kalian bisa mendapatkannya dalam konsol SNES Classic Edition tanpa repot. Bisa juga main game ini di konsol Nintendo 3DS dengan beli game versi digitalnya. Enggak ada salahnya juga berdoa supaya game ini bisa dimainkan di Switchh suatu hari nanti.
Sebagai salah satu karakter yang dihormati di semesta game, sudah sepantasnya Link dapat apreasiasi lebih. Nah, mana saja seri The Legend of Zelda yang sudah pernah kalian mainkan? Seri mana yang menurut kalian jadi yang terbaik? Jangan sungkan untuk bagikan pendapat kalian di kolom kkomentar, ya!