143 tahun silam, pria bernama Thomas Edison mematenkan mimeograph, yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan mimeograf atau mesin stensil.
Tepat pada 8 Agustus 1876, seperti dikutip dari Famous Daily, Thomas Edison resmi mematenkan mesin stensil. Ini adalah parangkat yang bekerja dengan cara memasukan stensil atau alat perekam (pengganda) tulisan ke atas kertas yang juga dikenal sebagai duplikator stensil.
Patennya mencakup proses duplikasi flatbed serta pena listrik yang membentuk stensil.
Edison mengambil satu langkah lebih jauh dan juga memperoleh paten untuk "Metode Mempersiapkan Stensil Autografis unutk Pencetakan.''
Stensil digunakan untuk mencetak materi kelas, pekerjaan kantor, dan buletin gereja. Seiring kemajuan teknologi, fotokopi dan metode pencetakkan lainnya menjadi jauh lebih populer, kendati demikian mimeograf adalah mesin yang masih digunakan sampai sekarang.
Mimeograf dinilai efisien, murah, dan bekerja tanpa listrik alias dapat diputar menggunakan tangan.
Temuan Sebelumnya
Penemu yang juga seorang pengusaha itu mematenkan banyak penemuan termasuk kamera gamber bergerak, fonograf, dan bola lampu. Bahkan, Edison memegang 1.093 paten AS atas namanya.
Di luar itu, ia juga memiliki paten di Inggris, Prancis, dan Jerman.
Dia mulai eksperimennya sambil bekerja sebagai operator telegraf dan terus menguji ide-ide inventifnya sepanjang hidupnya.