5 Film Hollywood Buat Kalian yang Pengin Jadi Orangtua

orangtua

Ada sebuah pepatah bijak yang berbunyi: it takes a village to raise a child, atau kasarnya, butuh satu desa untuk membesarkan anak dengan baik.

Maksudnya, membesarkan anak itu sebuah pekerjaan yang susah dan membutuhkan peran banyak orang. Mulai dari orangtua, keluarga lain, masyarakat sekitar, sampai dengan sekolah.

Nah, mungkin banyak di antara kalian yang pingin banget menikah dan segera punya anak yang lucu. Mimpi itu enggak salah satu, kok, tetapi kalau kalian enggak punya persiapan mental, maka bisa saja kalian stres berat jadi orangtua baru.

Buat kalian yang pingin tahu bagaimana suka-dukanya jadi orangtua, nonton aja, yuk, film-film ini:



1. Life as We Know It (2010)







Film komedi cinta ini berkisah tentang Messer dan Holly yang dipertemukan dalam kencan buta. Sebetulnya kedua orang ini enggak merasa cocok satu sama lain. Nah, pada suatu waktu, tiba saat ketika sahabat mereka berdua menikah, lalu memiliki anak bernama Sophie.

Semua berjalan apa adanya sampai orangtua Sophie meninggal dunia. Enggak tega melihat Sophie hidup di Dinas Sosial, merka pun memperjuangkan hak asuh Sophie dan jadi orang tua angkat.



Dalam Life as We Know It, kita melihat bahwa mengurus anak balita itu susahnya setengah mati. Mereka belum bisa berkomunikasi dengan baik, padahal kebutuhannya banyak. Nah, banyak, nih, orangtua yang depresi dalam fase ini.


2. Little Miss Sunshine (2006)





Mau tahu gimana chaos-nya pernikahan? Little Miss Sunshine adalah film yang menggambarkannya dengan cukup menarik.

Sheryl Hoover adalah seorang ibu dua anak di New Mexico yang merasakan kemuakan pernikahan dan parenting. Suaminya adalah motivator yang ambisius, tetapi anak pertamanya adalah remaja antisosial yang pingin jadi pilot Air Force dan anak keduanya terobsesi buat jadi pemenang beauty pegeant suatu saat nanti.



Apa yang bikin Little Miss Sunshine jadi nominator berbagai kategori Academy Awards 2007? Film ini menggambarkan kenyataan bahwa jadi orangtua itu sulit.

Meskipun kalian adalah seseorang yang sempurna, belum tentu kalian bisa jadi orangtua yang baik. Selain itu, jadi orangtua bukan cuma tentang memenuhi kebutuhan finansial, tetapi juga psikologi.


3. What to Expect When You're Expecting (2012)




Apa yang kalian harapkan usai menikah? Kebanyakan orang akan berkata bahwa mereka ingin punya anak, dan inilah yang jadi fokus utama pada film.

What to Expect When You're Expecting berkisah tentang kehidupan lima pasangan ang menantikan anak. Selain bahagia, perasaan kayak cemas, naik turun hormon, bahkan ketakutan para calon ayah digambarkan disini.



Saat kalian menantikan hadirnya seorang anak, maka kalian pada dasarnya juga harus mempersiapkan mental. Karena, ketika anak lahir, maka kehidupan kalian sebagai manusia pun berubah.


4. She's Having a Baby (1988)



Para jomblo memang sering iri hati sama temen-temen mereka yang sudah menikah. Tanpa mereka sadari, mereka juga diirin sama orang-orangyang udah menikah. Seperti itulah kiranya yang terjadi dalam film ini.

She's Having a Baby bercerita tentang Jake dan Kristy yang udah menuju jenjang kehidupan selanjutnya: pernikahan. Selanjutnya, bahagia? Malah "penderitaan" Jake pun dimulai.



Jake merasakan banyakanya tekanan sosial setelah menikah, seperti pertanyaan "kapan punya anak", belum lagi ditambah dengan masalah fertilitas. Hal ini berpengaruh sama hubungan mereka dan Jake pun jadi iri sama temennya yang masih lajang, Davis.

Usai memulai program kehamilan, keduanya bisa punya anak dan Jake pun sadar bahwa selama ini, kebahagiaan itu udah ada di depan mata, tetapi dia aja yang enggak bersyukur dan terlalu berpikir tentang hal-hal buruk.


5. Three Men and a Baby (1987)


Film ini memang enggak berkisah tentang kedua pasangan dan anak mereka, tetapi layak tonton buat para cowok yang mau jadi ayah.

Three Men and a Baby berkisah tentang ketiga pria yang gagal dalam kisah percintaannya dan hidup bersama di sebuah apartemen. Nah, pada suatu hari, ada seorang bayu yang ditinggalkan di depan apartemen mereka.


Bagaimana bisa orang-orang yang punya pasangan saja belum mampu mengurus bayi? Nah, di sinilah kocaknya film yang satu ini. Pada dasaranya, manusia itu punya kemampuan buat berbuat apa saja kok.