(REVIEW) El Camino: A Breaking Bad Movie (2019)



Serial kriminal Breaking Bad telah mengakhiri musim kelimanya pada 2013. Sejak saat itu, rencana produksi film Breaking Bad santer tersiar. Namun, barulah pada 2019, Netflix merilis trailer film ini, membawa kembali Jesse Pinkman, kali ini dalam sebuah pelarian.


Trailer ini tentunya mengundang rasa penasaran para penggemar serial ini. Soalnya, musim kelimanya menyisakan tanda tnaya besar soal nasib Jesse. Jadi, bisa dibilang film ini merupakan penutup yang dinanti-nantikan oleh para penggemar serial ini.

Akan tetapi, tenang saja. Meski kalian belum nonton kelima musim serialnya pun, kalian tetap bisa menikmati El Camino: A Breaking Movie ini, kok. Langsung aja simak ulasannya berikut ini!



Pelarian Menuju Hidup Baru

El Camino: A Breaking Bad Movie dibuka dengan perbincangan "bijak" dua orang yang ingin memulai hidup baru, berusaha melepaskan diri dari kehidupan mereka yang sekarang. Suasana damai di pinggir danau ini berakhir dengan kemutusan untuk pergi ke Alaska.

Namun, sedetik berselang, kedamaian berubah menjadi kekacauan. Teriakan histeris Jesse Pinkman (Aaron Paul) yang berusaha kabur dari kejaran polisi membentuk kontras yang akan membuat kalian deg-degan. Buat yang mengikuti serialnya, adegan ini tentu familier. Namun, buat yang menonton film ini terlepas dari serialnya, adegan ini cocok banget memulai perjalanan Jesse keluar dari dunia kelamnya.


Minim Aksi, tapi Asyik Diikuti

Meski berada dalam pelarian, film ini punya pace yang perlahan tapi pasti. Jadi, kalian enggak bakal dibawa tergesa-gesa kayak nonton Run All Night (2015) Liam Neeson atau John Wick: Chapter 3—Parabellum (2019).

Bahkan, film ini malah minim aksi. Kalian bakal fokus diajak mengikuti perjalanan Jesse sekarang, sambil tetap diajak melihat masa lalunya. Vince Gillingan dengan senang hati mengajak kalian bolak-balik ke masa kegelapan Jesse sekaligus ke masa kemasannya.


Gillingan dengan brilian mengemas perpindahan alur ini dengan mulus, enggak terlepas dari yang terjadi kepada Jesse pada masa sekarang. Jusstru, ketika Jesse pada masa sekarang lagi berkejaran dengan waktu buat memulai hidup baru yang jauh dari negaranya, flashback yang manis dan hangat bikin suasana jadi kalem.

Meski ada kegilaan di sana, ironi yang bikin kalian bertanya, kepada hidup seseorang bisa sekacau itu, kalian enggak bakal merasakan tekanan sepanjang film ini.


Pergerakan Kamera yang Dinamis

Yakin bikin klaian juga enggak bakal kehilangan minat mengetahui nasib Jesse akhirnya adalah kamera yang bergerak dinamis di adegan tertentu. Saat Jesse berusaha kabur dari kejaran polisi setelah dia meninggalkan Walter, close-up ekspresi kehilangan, takut, dan sedikit rasa lega tergambar banget dari wajah Jesse. Aaron Paul lagi-lagi berhasil bikin kalian simpati sama karakter yang satu ini.

Momentum PTSD Jesse pun tergambar dengan baik dari sudut yang jelas. Ketika Jesse mencari uang simpanan Todd Alquist, sudut kamera yang berputar selagi Jesse membongkar setiap sudut apartemen Todd membuat kalian bisa merasakan kemustahilan pencarian itu. Jadi ketika Jesse merasa nyaris putus asa, kalian pun diajak berpikiran sama sampai Gillingan mengeluarkan kartu lainnya.


Sinematografinya juga keren banget saat adegan kucing-kucingan, baik dengan polisi maupun Lou, ketika Jesse ada di apartemen Todd. Meski cuma beberapa menit, drama kriminal ini terasa mencekam di beberapa menit tersebut. Daftar ini bakal panjang banget kalau disebutkan satu persatu. Tapi, dijamin klaian bakal setuju soal ini.


Ikatan dan Sisi Kemanusiaan Para Karakter

Breaking Bad memang bisa dibilang menjual drama kehidupan Walter White, seorang guru kimia yang merasa perlu menjual narkoba setelah divonis kanker. Alasannya, sih, demi menghidupi keluarganya.

Makanya, dia "mengundang'' Jesse untuk ikut ambil bagian dalam rencananya tersebut. Nah, seiring serialnya semakin mendalam mengorek kehidupan Walter dan Jesse, kalian bakal diajak berpikir tentang kontras antara keadilan dan kejahatan.

Dlama filmnya, batas keadilan dankejahatan ini juga bias. Di awal film, Jesse yang mengobrol Mike Ehrmantraut kelihatan punya masa depan cerah, menggambarkan bahwa mereka yang terlanjur berada di jalan yang salah bisa juga sadar.


Setelahnya, dia juga digambarkan sebagai buronan, satu-satunya orang yang masih hidup terlibat dalam pembantaian sebuah geng. Nah, dalam pelariannya ini, Jesse ketemu sama Skinny Pete dan Badger, teman lama Jesse yang rela melakukan apa pun demi membantu Jesse. Ikatan brotherhood mereka bakal bikin kalian meleleh.

Lalu, ada juga flashback soal Todd yang pernah menambah Jesse keluar dari kurungannya, menuju ke apartemennya. Meski alasannya cukup gila, tetap aja ada unsur ''kemanusiaan'' yang ironis disana.

Ada juga flashback soal obrolan berharganya sama Walter White. Saat Walter White bilang dia bisa aja lanjut kuliah dan jadi pebisnis andal, adegan ini murni banget dari hati yang paling dalam. Kalian seakan diajak melihat sisi kemanusiaan itu lagi.

Kalau banyak yang bilang Joker adalah film tentang "orang baik yang jadi jahat", El Camino: A Breaking Bad Movie berarti adalah film tentang  orang baik yang kelibatan jahat, padahal yang mereka lakukan cuma bertahan hidup.

Buat kalian yang suka film atau serial kriminal, film ini sangat direkomendasikan untuk kalian. Film ini bercerita tanpa menghakimi.